Perkebunan Tidak Mampu Bayar Karyawan Sesuai UMK

Jember – Sejumlah pimpinan perkebunan di Jember hingga hari ini mengaku tidak sanggup lagi membayar karyawannya sesuai dengan UMK Jember sebesar Rp. 770 ribu. Salah satu pimpinan kebun Kopi dan Karet Jember (NV Kalianda), Agus Dwi Martono, menegaskan bahwa pihaknya tidak bakal menaikkan upah karyawannya.

Pasalnya, harga kopi dan karet dunia sedang anjlok. Penurunan harga tersebut mencapai lebih dari 40%. “Misalnya harga karet yang semula perkilonya mencapai 18 $, kini hanya sekitar 12 $, sementara kopi juga begitu, semula Rp. 15 ribu kini tidak lebih dari Rp. 11 ribu,” ungkapnya.

Sehingga perusahaan merasa keberatan memenuhi gaji sesuai dengan UMK tersebut. Meski sebenarnya produksi kopi dan karet di Jember tidak menurun namun karena krisis global dunia, harga anjlok. Hal itulah yang membuat hampir semua kebun di Jember mengeluh.

Namun Agus menjelaskan, karyawan di perkebunan dengan karyawan swasta lain memenag mendapat perlakuan yang berbeda. Jika karyawan swasta di luar perkebunan, maka hanya menerima gaji saja. Sementara di perkebuanan lebih dari itu.

“Contohnya, di perkebunan, karyawan mendapatkan fasilitas perumahan, listrik, air dan lainnya, beda dengan karyawan swasta lain, mereka hanya dapat gaji saja,” imbuhnya.

Sehingga meski tidak bisa menggaji karyawan sesuai dengan UMK, pihaknya yakin karyawan kebun ditempatnya masih lebih sejahtera dibandingkan dengan karyawan lain yang sudah digaji sesuai dengan UMK. (RI-1)

Tidak ada komentar:

Kotak Surat

Nama
E-mail
Pesan