Polres Terjunkan Tim Pengamanan Ekstra

JEmber – Terkait dengan pelaksanaan kejuaraan bola voli South East Asean Junior Volleyball Championship 2008 pada tanggal 9 hingga 14 Nopember mendatang, jajaran Polres JEmber langsung bertindak sigap.

Polres menurunkan tim khusus pengamanan hotel maupun GOR PKPSO serta sejumlah sarana prasarana penting lain yang menjadi pendukung kejuaraan. Hal ini disampaikan oleh Wakapolres Jember, Kompol Lafri Prasetyo, S.Ik.

Saat dikonfirmasi, LAfri mengungkapkan, bahwa pihaknya akan mengadakan pengamanan extra ketat sehubungan dengan digelarnya kejuaraan itu. “Karena atlet luar negeri itu adalah tamu negara, maka kami akan melakukan pengamanan dan pengawalan extra,” cetusnya.

Lafri menyatakan tamu negara itu nantinya akan dijamin keselamatan, kesehatan serta kenyamanannya selama berada di Kabupaten Jember. “Oleh sebab itu, jangan kaget kalau di hotel dan GOR dimana terdapat atlet asing akan ada pemantauan guna meminimalisir hal-hal yang tidak diinginkan,” imbuhnya.

Meski LAfri tidak menyatakan bahwa pengamanan tersebut juga bagian dari antisipasi eksekusi ketiga terpidana mati kasus Bom Bali, namun menurut beberapa sumber di Polres membenarkan langkah tersebut.

Pengamanan ekstra tersebut bukan hanya sebatas menjamu tamu Negara saja, namun juga dikhawatirkan ada upaya oknum tertentu yang melanjutkan perjuangan Amrozi cs dengan cara mengincar tamu-tamu asing.

Di sisi lain, berkaitan dengan transportasi, katanya, panitia akan menyiapkan mobil transportasi untuk setiap negara, bahkan jika perlu setiap Tim, sehingga ada jaminan atau kepastian service kepada mereka.

Selain itu, standart fasilitas pendukung juga sedang dikoordinasikan, seperti lampu penerangan, ambulance atau Tim Medis, Tim Pendamping yang menguasai bahasa Inggris, Tim Kebersihan, dll. (RI-1)

Selengkapnya...

JEmber Kembali Gelar Kejuaran Voli tingkat Asia



Jember – Kabupaten Jember kembali akan menggelar kejuaraan bola voli tingkat internasional. Setelah beberapa kali menjadi tuan rumah di sejumlah kejuaraan yang hamper sama, kini bakal menjadi tuan rumah untuk kejuaran bola voli South East Asean Junior Volleyball Championship 2008.

Kejuaraan yang dipastikan berlangsung sengit tersebut, bakal terlaksana di GOR PKPSO Jember pada tanggal 9-14 Nopember mendatang. Lima negara tetangga dipastikan akan menurunkan timnya, baik putra maupun putri.

Negara-negara tersebut diantaranya adalah Myamar dengan menurunkan satu tim putra. Dan empat negara lainnya seperti, Malaysia , Thailand , Brunei , dan Philipina, mengusung tim baik putra maupun putri.

Indonesia sendiri sebagai tuan rumah, juga menurunkan dua tim putra dan putrid sendiri.

Wakil Ketua Panitia PElaksana, Widi Prasetyo menyatakan bahwa menjadi tuan rumah dalam kejuaraan tersebut merupakan suatu kebanggaan tersendiri bagi Kabupaten Jember.

“Sungguh merupakan suatu kebanggaan bagi kita semua, karena dipercaya oleh masyarakat dunia internasional melalui pengurus pusat PBVSI sebagai penyelenggara kejuaraan Bola Voli Junior Asia Tenggara,” ujarnya usai meninjau kesiapan pelaksanaan perlombaan di GOR PKPSO.

Widi juga menjelaskan selama kejuaraan berlangsung, nantinya untuk tim wasit akan diambilkan dari wasit internasional, baik dari negara peserta maupun dari Australia , serta ditambah oleh wasit Jember yang bersertifikat wasit nasional.

“Rencananya, kurang lebih 14 wasit bersertifikat nasional dan 8 wasit bersertifikat internasional yang akan diturunkan ke arena,” imbuhnya. (RI-1)

Selengkapnya...

Bebas, Tetapi Nggak Bisa Nyaleg

Jember – Meski sudah bias mengirup udara bebas mulai kemarin, Rabu (5/11). Namun peluang Hm Madini Farouq dan H. Mahmud Sardjujono untuk menjadi calon legislator (caleg) dalam pemilu legislatif 2009 telah tertutup.

Putusan bebas yang diberikan pengadilan tinggi (PT) Jatim ternyata tidak mampu menolong keduanya.

Menurut Ketua KPU Kabupaten Jember, Sudarisman, DCT (daftar calon tetap) sudah ditetapkan. Dan tidak ada lagi penambahan caleg baru.

Menanggapi hal ini Mahmud Sardjujono, wakil Ketua DPRD Jember, mengatakan kegiatan politik dan kenegaraan menjadi bagian dari hidupnya. “Karena itu, saya tidak bisa lepas atau meninggalkannya begitu saja,” tuturnya.

Mahmud mengaku tidak akan kapok untuk kembali terjun di politik. Karena musibah yang meninmpanya dianggap sebagai resiko politik. “PAsti dalam berpolitik ada yang nggak senang sama saya, itu resiko saya sebagai politisi,” imbuhnya.

Mahmud menyatakan tidak akan kapok dan dendam pada lawan politik serta partai Golkar yang turut tidak meloloskan namanya dalam pencalegan. Karena menurutnya Partai Golkar tidak mau ambil risiko dengan vonis setahun penjara yang diterimanya. Meski pada akhirnya dirinya divonis bebas. (RI-1)

Selengkapnya...

Caleg PPDI Somasi KPUD

Jember - Abd Kadar, calon legislatif (Caleg) dari Partai Penegak Demokrasi Indonesia (PPDI) yang dicoret oleh KPU, akhirnya melayangkan somasi. Somasi kepada KPUD Jember tersebut dilayangkan karena dirinya telah mencoret namanya dari daftar pencalonan tetap (DCT).

Kadar, mengatakan tidak terima dengan perlakuan KPUD Jember tersebut, dan mengancam akan melakukan gugatan secara hukum dan di luar hukum yakni politik. Menurut hematnya, bahwa seharusnya KPUD melakukan prosedur sebelum pencoretan caleg itu dilakukan.

Diantaranya klarifikasi kepada Partai, lalu memberi waktu kepada Partai sebanyak 7 hari sesuai UU No 10 tahun 2008 tentang Pemilu.

KPUD Jember dinilai tidak melakukan prosedur itu semua. Sehingga caleg Abd Kadar ini merasa dirugikan, dan merasa dihilangkan hak pilihnya. KPUD dituduh melanggar pasal 260 UU No 10 tahun 2008. Bahkan barang siapa yang menghilangkan hak pilih seseorang diancam pidana hukuman kurungan selama 5 tahun dan didenda minimal Rp 12 juta, dan maksimal Rp 30 juta.

Abd Kadar, dalam suratnya menyatakan bahwa Surat Keputusan KPUD untuk menetapkan DCT itu dinilainya tidak prosedural. Terutama kepada partainya, PPDI. Hingga kini, dirinya dan partai belum pernah menerima sepucuk suratpun terkait klarifikasi pencalegan dirinya.

Kadar juga menambahkan bahwa kendati dirinya dicoret tidak masalah, tapi prosedur harus dilalui oleh KPUD Jember.

“Kenapa tidak dilakukan,” imbuh Kadar. Di sisi lain, dirinya menyadari bahwa ketentuan UU di No 10 tahun 2008 itu mensyaratkan bahwa caleg tidak pernah dipidana dengan ancaman 5 tahun. Sementara dirinya heran kenapa saat itu dimunculkan di Daftar Pencalonan Sementara (DCS), kenapa tidak langsung dikembalikan saja. “Itu kan permainan. Di kota lain, banyak napi yang lolos,” ujar Kadar protes lagi. (RI-1)

Selengkapnya...

KArsa Juga Unggul Telak di TPS KH. Khotib Umar

Jember – Pasangan cagub nomor 5, Soekarwo – Syaifullah Yusuf (Karsa), naga-naganya bias bernafas sedikit lega ketika di sejumlah TPS yang dekat dengan kyai sepuh JEmber ternyata mampu meraup suara cukup banyak dan unggul dibandingkan dengan pasangan nomor 1, Kaji (Khofifah Indar Parawangsa – Mujiono).

Selain di TPS 22 dekat rumah KH Muchit Muzadi, Karsa juga menang telaj di TPS 5, Sumberwringin, Sukowono. Dimana TPS tersebut berada di dekat lokasi pondok pesantren yang diasuh kyai sepuh Jember, KH Khotib Umar.

Pasangan Karsa mampu memperoleh suara sebanyak 246 suara, sedangkan Kaji hanya memperoleh 20 suara.

Namun tidak sepenuhnya Kaji bertekuk lutut di bawah Karsa. Di lain tempat, pasangan KAji bias unjuk gigi di TPS 5 Antirogo lokasi di tempat pondok pesantren KH Muhyidin Abdushomad.

KAji mampu meraup suara109 sementara Karsa hanya 95. di TPS ini angka golput masih tinggi karena dari 402 hak pilih ternyata hanya digunakan sebanyak 200 suara saja. (RI-1)

Selengkapnya...

Kaji Tumbang di TPS KH Muchit Muzadi

Jember – Pasangan Khofifah Indar Parawangsa – Mujiono (Kaji) yang semapt mendapat restu dan dukungan dari Kakak Ketua PBNU, KH Muchit Muzadi ternyata tumbang di TPS dekat rumah KH Muchit.

TPS 22 Tegalbata, kecamatan Sumbersari tersebut seharusnya mampu menyumbangkan suara signifikan kepada pasangan cagub nomor 1 tersebut. Namun, kenyataannya justru pasangan nomor 5, Soekarwo – Syaifullah Yusuf yang mampu meraih simpati warga dengan meraup suara 195.

Menurut salah satu petugas TPS, Totok, Kaji hanya memperoleh 136 suara saja dari 340 suara yang masuk. 9 suara lainnya dianggap tidak sah. “Sebenarnya pemilih di TPS ini ada 600 orang, tetapi yang menggunakan hak suaranya hanya 340 saja,” jelasnya.

Totok juga menuturkan KH. Muchit Muzadi sempat dating pada pagi hari bersama istrinya dengan menaiki becak dari kediamannya. Jarak kediaman kakak kandung KH Hasyim Muzadi tersebut berkisar 500 meter dari TPS.

Kondisi tubuhnya yang renta memaksa pasangan sepuh tersebut menggunakan jasa becak untuk menuju TPS.

Kedatangan kyai sepuh tersebut ke TPS ternyata belum mampu merubah hasil suara pasangan KAji.

Sayangnya hingga sore ini kyai Muchit belum berhasil dikonfirmasi wartawan. (RI-1)

Selengkapnya...

SHS Tetap Konsisten Golput

Jember – Mantan Bupati Jember, Drs. Samsul Hadi Siswoyo (SHS) tetap konsisten untuk tiadk menyalurkan hak pilihnya di Lapas Jember. Sama dengan Pilgub putaran pertama lalu, SHS kali ini juga tidak menggunakan hak pilihnya.

Menurut PLH. Kalapas Jember, Susilo, SHS sudah berulangkali dipanggil dan dihimbau untuk menggunakan hak pilihnya tetapi tetap saja tidak menunjukkan batang hidungnya.

Sampai pada akhirnya petugas TPS menutup TPS dan melakukan penghitungan atas persetujuan KPU Jember.

“Pak Samsul tetap tidak menyalurkan suaranya seperti putara pertama lalu, tetapi itu hak beliau, kami sudah memberi kesempatan tetapi tidak digunakan, itu kan hak asasi pemilih,” ujarnya singkat.

Sementara itu, 3 mantan Kabag Keuangan Pemkab Jember yang menjadi penghuni Lapas Jember tetap menggunakan hak pilinhnya bersama pemilih lain di dua TPS khusus.

Selain 3 mantan Kabag Keuangan, nampak terlihat menyalurkan suaranya juga Ketua DPRD Jember, HM. Madini Farouq, Wakil Ketua DPRD Jember, HM Mahmud Sardjujono dan mantan Kasub Dolog Jember, Mucharor.

Sejumlah pejabat dan mantan pejabat teras tersebut sudah menggunakan hak pilihnya pada pagi hari tadi, sesaat setelah TPS dibuka oleh petugas.

Namun hingga TPS ditutup tidak satupun dari mantan pejabat dan pejabat tersebut bisa dikmintai komentarnya. (RI-1)

Selengkapnya...

Goyang di TPS 24, Manjur Naikkan Jumlih

Jember – Seperti diberitakan sehari sebelum pelaksanaan Pilgub kemarin, TPS 24 Kaliwates Jember berupaya keras untuk meningkatkan jumlih yang datang ke TPS. Para petugas TPS menggunakan pakaian gamis ala timur tengah dengan iringan elektone bersama-sama menyanyi dan menari yaven.

“Para petugas semua menari dan menyanyi, tariannya yaven ala timur tengah, alhasil lumayanlah, banyak yang datang,” ujar Ketua TPS 24, Zaenul.

Menurut Zaenul bukan hanya petugas yang berpakaian ala timur tengah, nama TPSnya-pun dirubah menjadi TPS AL Mujahidin 24. Kekhawatiran petugas akan ketidakhadiran pemilih di TPS akhirnya tidak terwujud.

“Karena tontonan yang kita berikan akhirnya banyak yang datang, petugas sedikit berkorban tidak apa-apa asalkan pemilihnya datang semua,” imbuhnya.

Hingga TPS ditutup siang tadi, dari 451 pemilih yang mempunyai hak pilih di TPS 24, sekitar 400 pemilih sudah menggunakan hak pilihnya.

Zaenul berharap kepada KPU Jember untuk memperhatikan TPS yang selama ini sudah kreatif untuk menarik simpati pemilih sehingga mampu menaikkan minat jumlih yang ada.

Menanggapi hal ini Ketua KPU Jember, Sudarisman, menegaskan bahwa KPU sudah berupaya semaksimal mungkin melakukan sosialisasi kepada pemilih, namun sejumlah kendala masih ditemui seperti keterbatasan anggaran.

“Jadi kalau ada yang kreatif maka Kpu menyampaikan rasa terima kasih kepada petugas TPS setempat,” katanya. KPU tidak bisa berbuat banyak karena anggaran yang terbatas. (RI-1)

Selengkapnya...

TPS Kota Sepi Pemilih, Desa lumayan

Jember - Suasana TPS di wilayah kota Jember naga-naganya tiadk serami yang ada di desa. Rata-rata TPS di Kota Jember hanya dikunjungi tidak lebih dari 50 % pemilihnya.

Lain halnya dengan yang tersebar di desa-desa, meski tidak jauh beda dengan yang ada di kota, namun sedikit lebih banyak pemilih yang menyalurkan hak suaranya.

Seperti di TPS 03 desa Balung Kulon, ada sekitar 300 pemilih menggunakan hak pilihnya. Atau setara dengan 75 % dari total jumlah pemilih yang ada di TPS tersebut. Hal ini berbeda dengan yang terjadi dikota, sejumlah TPS dikota tetap sepi pengunjung.

Seperti halnya di TPS 01 Sempusari tepatnya di perumahan Surya Milenia, hingga siang hari TPS ditutup tidak lebih dari 170 pemilih datang dan menggunakan hak suaranya. Padahal total pemilih diwilayah tersebut sekitar 366 pemilih.

Ketua RT setempat, Bambang, menyatakan bahwa upaya untuk menarik hati pemiklih sudah dilakukan. Bahkan untuk TPS ditempatnya tersebut sempat diadakan pesta rujak dan tahu.

“Bagaimana mau dikata, upaya udah kita lakukan tetapi ternyata tetap saja tidak maksimal pemilih yang datang,” ujarnya.

Hal ini tidak jauh beda dengan Pilgub putara pertama lalu. Ada sekitar 150 pemilih yang datang menggunakan hak pilihnya. (RI-1)

Selengkapnya...

Tekan Angka Golput, TPS 24 Kaliwates Datangkan Penyanyi

Jember – Kekhawatiran petugas TPS di masing-masing wilayah akan tingginya angka golput membuat sejumlah petugas putar otak. Begitu juga yang dialami petugas TPS di TPS 24 kelurahan KAliwates kecamatan Kaliwates.

Petugas TPS setempat, pada pelaksanaan coblosan pemilihan cagub besok selasa (4/11), berencana mendatangkan penyanyi dengan iringan elektone. “Tidak hanya itu saja, kami juga berpakaian lengkap model timur tengahan, semua petugas yang ada di TPS pakai pakaian itu,” ujar Ketua TPS 24, Zaenul Hadi, Senin (3/11).

Langkah yang dimabil Zaenul dan rekan-rekannya sesame petugas tersebut cukup beralasan. Pasalnya dari 451 hak pilih di wilayahnya, pada Pilgub putaran pertama lalu hanya sekitar separo hak pilih yang digunakan.

Dan untuk putaran kedua ini hamper semua pemilih tersebut sudah menyatakan tidak bakal dating ke TPS. “Daripada ancaman tersebut terwujud, dan TPS kami kosong, maka lebih baik kami korban uang untuk datangkan penyanyi supaya ada yang dating,” jelasnya. (RI-1)

Selengkapnya...

Perangi DBD, Puskesmas Sumbersari Latih Jumantik



Jember – Guna mencegah penyebaran penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) menurut Kepala Puskesmas Sumbersari, dr. Edwina Purwastutik, diperlukan peran serta masyarakat yang melibatkan kader kesehatan seperti juru Pemantau Jentik (Jumantik).

Hal ini berguna membasmi atau memutus mata rantai penularan jentik nyamuk Aedes Aegypti sebagai pembawa virus DBD. Untuk itu pihaknya mulai melatih 30 personil jumantik diwilayahnya.

Dengan pelatihan Jumantik diharapkan dapat mensukseskan gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).”Hasil kerja Jumantik selama ini memang telah menunjukkan hasil, sebab jumlah penderita DBD dari tahun ke tahun telah mengalami penurunan,” tuturnya usai memberi pengarahan personil jumantik, Senin (3/11).

Menurutnya para kader jumantik tersebut merupakan kader kesehatan yang berasal dari warga masyarakat setempat dan telah dilatih oleh Petugas Kesehatan mengenai cara pengendalian dan pencegahan penyakit DBD serta cara-cara pemeriksaan jentik di masyarakat.

Tugas pokok Jumantik adalah dengan mendatangi rumah penduduk, tempat-tempat umum dan tempat-tempat ibadah untuk melakukan pemeriksaan jentik secara berkala 1 minggu sekali. Selain itu, melaksanakan penyuluhan tentang 3 M (Menguras, Mengubur dan Menutup) kepada masyarakat, memasang dan mengisi Kartu Rumah Pemeriksaan Jentik, mencatat hasil pemeriksaan jentik ke buku register lalu melaporkan hasilnya ke koordinator / petugas kesehatan setempat.

Sementara itu, Suhartono, AMKL selaku Koordinator Jumantik dan sekaligus petugas penyuluh dari Dinas Kesehatan menerangkan, seorang Jumantik harus benar-benar teliti dalam memantau jentik, terutama di tempat-tempat yang sulit dijangkau dan yang kurang mendapat perhatian.

Oleh karena itu, untuk memudahkan tugas Jumantik, mereka akan dibekali peralatan kerja, yaitu lampu senter, buku catatan pemeriksaan jentik berkala dan PSN, dan juga Kartu Rumah Pemeriksaan Jentik.

Suhartono menegaskan, seorang Jumantik harus bisa memberikan pengarahan dan menggugah masyarakat atau warganya untuk melakukan PSN. “Melalui kegiatan 3 M diharapkan akan dapat meminimalisir jumlah penderita DBD”, tukasnya. (RI-1)

Selengkapnya...

Gropyokan Terus Dilakukan



Jember - Ratusan hektaer lahan pertanian di Jember yang terserang hama tikus, membuat Disperta dan Pemkab Jember gerah. Pemberantasan secara serempak mulai dilakukan, hal ini ditandai dengan gropyokan yang dipimpin Bupati Jember, MZA Djalal pada Minggu (2/11) kemarin di Jombang.

“JAdi gropyokan yang dilakukan bapak Bupati kemarin saya minta juga terus dilanjutkanoleh petani Jember, jangan menunggu siap-siapa, harus diberantas bersama dans erempak,” jelas Kadisperta Jember, Ir. Harry Widjayadi, Senin (3/11).

Hama tikus menurutnya bakal terus menyerang lahan pertanian, karena pengendalian hama yang dilakukan para petani kurang efektif. Yang diperlukan yakni kekompakan dan serempak.

Supaya tikus tidak pindah-pindah. Dari data yang ada paling parah di kecamatan Sumberbaru yang terserang tikus. Diwilayah tersebut mencapai 100 hektar lahan.

Menurut Harry, perkembangan hama tikus ini sangat cepat. Potensi penyebaran hama ini, dalam 13 bulan seekor tikus betina bisa berkembang menjadi 2.000 ekor.

Tikus betina memiliki 12 putting susu, sehingga setiap kali beranak minimal 12 ekor. Dan yang paling banyak melahirkan anak berkelamin betina. "Hampir 80 persen setiap kelahiran rata-rata betina," jelasnya.

Di samping itu, lanjutnya, setiap dua hari setelah melahirkan anak, tikus betina dewasa bisa kawin lagi. Dan sebulan kemudian dia kembali beranak, sehingga jumlahnya bisa banyak.

“Karena itu, pengendalian yang efektif harus dilakukan, dengan cara serempak seperti gropyokan yang dilakukan petani sekarang ini,” katanya. Itu pun harus dilakukan tepat sasaran dan waktu. (RI-1)

Selengkapnya...

175 ha Lahan Pertanian Jember Terserang Tikus



Jember – Sekitar 175 hektar (ha) lahan pertanian di Jember akhir-akhir ini terserang hama tikus. Serangan tikus tersebut menyerang lokasi pertanian yang biasa diserangnya setiap tahun, seperti di wilayah Jombang, Kencong, Sumberbaru dan wilayah Jember Utara.

Kepala Dinas Pertanian (Disperta) Jember, Ir. Hari Wijayadi menyatakan, hama tikus ini menyerang seluruh komoditas pertanian. Bukan hanya padi dan tebu, namun jagung juga tak luput dari serangan hama ini.

Hewan ini naik dari dahan kemudian memakan biji jagung dalam tongkol. “Wajar saja, jika tanaman jagung milik petani itu puso,” katanya Senin (3/11).

Ironisnya dari sekian banyak serangan, sampai saat ini yang bisa di deteksi masih tanaman padi. Untuk di Jember, akibat serangan hama ini sebanyak 500 ton gabah hilang.

Jika harga gabah Rp 2.000 saja per kilogram, berarti sudah Rp 1 miliar uang petani yang yang hilang. “Ini harus dikendalikan, sebab perkembangan hama tikus ini sangat cepat,” katanya.

Harry menghimbau kepada petani Jember untuk secara proaktif dan bersam-sama membasmi tikus diwilayah masing-masing. Komunikasi antar petani di masing-masing wilayah sangat diperlukan karena tikus akan berpindah lokasi jika dilokasi satunya tidak nyaman.

“Pemberantasan harus serempak, supaya tidak lari kelokasi lain,” imbuhnya. (RI-1)

Selengkapnya...

Kotak Surat

Nama
E-mail
Pesan