Jumlah Pemilih Berkurang, Kursi Bertambah

Jember – Jumlah daftar pemilih di Jember untuk Pemilu tahun 2009 mendatang ternyata berkurang. Jika pemilu tahun 2004 lalu jumlah pemilih mencapai 2.232.000 orang untuk tahun 2009 nanti jumlah pemilih hanya 2.216.499 orang.

Hal ini disampaikan salah satu anggota KPU Jember, Moh. Iksan, saat sosialisasi tahapan pemilu kepada 40 parpol baru dan lama yang ada di Jember pada Sabtu (24/5/2008), di aula KPU Jember jalan Kalimantan. Menurut Iksan data yang diserahkan oleh Bapenduk beberapa waktu lalu menunjukkan angka tersebut, jika dibandingkan dengan data lama maka ada penurunan angka pemilih.

Sementara itu menurut Iksan, untuk jumlah kursi di DPRD Jember pada Pemilu 2009 mendatang akan bertambah, menjadi 50 kursi. Padahal saat ini hanya 45 kursi saja. Karena sesuai dengan UU nomor 10 tahun 2008 tentang Pemilu anggota DPR, DPD dan DPRD disebutkan penambahan jumlah kursi tersebut.

“Dalam pasal 26 ayat 2 point g, disebutkan bahwa bagi kabupaten atau kota dengan jumlah penduduk lebih dari 1 juta jiwa maka memperoleh alokasi 50 kursi,” ujarnya. Terkait dengan penambahan jumlah kursi tersebut hingga saat ini KPU Jember belum mengetahui apakah daerah pemilihan juga bertambah.

Karena menurut Iksan hingga saat ini KPU Jember belum menerima informasi atau petunjuk dari KPU Pusat akan penambahan jumlah daerah pemilihan (DP) tersebut. Kalau masih bertahan seperti yang lalu maka ada 6 DP di Jember. (RI-1)

Selengkapnya...

KPU Minta Parpol Mulai Persiapkan Diri

Jember – Makin dekatnya pelaksanaan Pemilu Legislatif, membuat KPU Jember mulai melaksanakan sejumlah sosialisasi. Hari ini Sabtu, (24/5/2008), KPU mengumpulkan pengurus 40 parpol lama dan baru yang ada di Jember. KPU meminta semua parpol yang ada di Jember untuk mempersiapkan diri memasuki tahapan-tahapan Pemilu.

Salah satu anggota KPU, Moh. Iksan, menegaskan bahwa tahapan penyelenggaraan Pemilu sudah berjalan. “Kalau parpol tidak mempersiapkan diri mulai saat ini, maka dikhawatirkan akan kelabakan, karena sesuai dengan UU maupun keputusan KPU Pusat saat ini tahapan penyelenggaraan sudah berjalan,” ujarnya.

Apalagi mulai bulan Juli mendatang, parpol sudah harus mempersiapkan calon anggota legislatifnya. Dan untuk tahapan penyelenggaraan pemilu saat ini berbeda dengan tahun 2004 lalu. Termasuk lamanya pelaksanaan kampanye meraih massa pendukung.

“Contohnya untuk pelaksanaan kampanye saja berbeda jauh, kalau sekarang ini sudah boleh kampanye mulai bulan Juli mendatang, dengan sejumlah peraturan yang ada, apa itu lewat media massa atau yang lain,” imbuh DR. Abdul Halik Subahar, pengamat politik Jember menimpali sambutan Iksan.

Dalam acara sosialisasi tersebut KPU membagikan 4 paket buku undang-undang yang terkait langsung dengan parpol dan pelaksanaan pemilu 2009. (RI-1)

Selengkapnya...

Polres Jember Sebar Anggotanya di Semua SPBU

Jember - Polres Jember mulai jumat sore (23/5/2008), menugaskan anggotanya untuk menjaga semua SPBU yang ada di Jember. Hal ini dinyatakan oleh Kabag Ops. Polres Jemeber, Kompol Teduh TSW. Menurut Teduh, semua anggota Polsek yang didaerahnya ada SPBU diwajibkan menugaskan sejumlah anggotanya di SPBU-SPBU.

"Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya ketegangan antar pembeli BBM, karena biasanya waktu menunggu antrian panjang menjelang [pengumuman kenaikan harga BBM, terjadi selisih paham antar pembeli yang sudah tidak sabar dan capek menunggu," ujarnya.

Polres Menurut Teduh, tidak mematok berapa jumlah anggota polisi yang ditugaskan mengawasi situasi di setiap SPBU. Yang terpenting menurutnya situasi bisa terjaga dan kondusif. "Jangan sampai tidak ada penanganan atau pencegahan dari anggota polisi terdekat, karena saat sepeti ini emosi massa mudah tersulut," imbuhnya.

Kesigapan aparat kepolisian tersebut disambut baik oleh salah satu pemilik SPBU di Jember, yang juga memiliki sejumlah SPBU di Surabaya. Diantaranya SUpratigto, menurutnya pemilik SPBU sanagt berterimakasih atas kesediaan kepolisian melakukan pengawasan dan pencegahan tersebut.

"Karena memang tidak bisa dipungkiri, pada saat antrian panjang menunggu pelayanan pembelian BBM, rawan terjadi selisih faham antar pembeli, ini jangan samapi terjadi," ujarnya. Namun pihak pemilik SPBU juga berharap pada masyarakat untuk bersabar, karena pihaknya akan terus melayani pemebeli asal masih ada stocknya.

"Kalau kebetulan habis karena sudah terbeli oleh ribuan pembeli pada siang tadi ya harap bersabar, tetapi kalau masih ada terus kita layani, tidak ada kata penimbunan, semua stock yang ada kita jual," imbuhnya. (RI-1)

Selengkapnya...

Tanpa Penyakit Produktivitas Meningkat

(Infokom) Jember,
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Jember bekerjasama dengan berbagai sponsor seperti pengusaha dan distributor produk medik menyelenggarakan seminar dengan mengangkat tema berupa Problema Pada Punggung suatu Pendekatan Komprehensif Penanganan HNP dan Canal Stenosis yang berkaitan dengan kesehatan masyarakat.

Seminar yang menjadi bagian dari usaha memberdayakan kesehatan masyarakat ini diharapkan memberikan sumbangan nyata bagi perbaikan derajat kesehatan. "Paradigma sehat bukan paradigma sakit yang harus mulai dimasyarakatkan, "kata Bupati Jember MZA Djalal ketika membuka Seminar tersebut, hari Jum’at (23/5) kemarin di Panorama Meeting Hall, Hotel Panorama Jember Jl. K.H. Agus Salim 28 Jember.

Dikatakan bahwa mencegah lebih baik daripada mengobati dan bila telah mengetahui bahwa nyeri pinggang akan datang, maka akan lebih dini mengantisipasinya dengan pencegahan terhadap terjadinya nyeri pingang, “ujar Bupati Djalal kepada peserta seminar dari berbagai daerah.

“Seminar dan workshop tentang Problema Pada Punggung Pendekatan Komprehensif Penanganan HNP dan Canal Stenosis kali ini akan banyak memberikan manfaat bagi para penderita tulang punggung yang semakin hari semakin banyak, “harapnya.

“Pemerintah Kabupaten Jember sesuai dengan prioritas pembangunan lebih mengutamakan menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat, sehat sebelum sakit untuk mencapai visi Indonesia Sehat 2010, “lanjut Djalal.

Dijelaskan bahwa diera otonomi daerah ini, masing-masing wilayah selalu ingin maju dan lebih maju lagi, termasuk dibidang kesehatan. “Pemerintah Kabupaten Jember bersama dengan masyarakat yang jumlahnya 2,2 juta penduduk ingin meningkatkan Human Development Indeks (HDI), karena 3 tahun yang lalu Jember menempati urutan 33 dari 38 Kabupaten/Kota di Jawa Timur, “jelasnya.

Untuk lebih meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, saat ini semua Puskesmas di Kabupaten Jember telah membebaskan biaya berobat kepada warganya tidak melihat kaya ataupun miskin, tentunya bagi mereka yang menjalani rawat jalan. “Akibat dari itu, menyebabkan masyarakat tidak berobat ke dukun maupun alternatif, tetapi mereka betul-betul memanfaatkan untuk berobat ke Puskesmas terdekat, “jelasnya.

Sampai saat ini berkat kerjasama antara pemerintah daerah dan pusat, di RSUD dr. Soebandi telah dilengkapi dengan peralatan canggih untuk membantu pasien yang menderita penyakit tulang punggung. “Bahkan saking pentingnya tulang punggung, maka kejayaan dan kesejahteraan keluarga bergantung kepada tulang punggung keluarganya, “ujarnya.

Sementara itu Ketua Panitia Seminar dan Workshop, dr. Suparimbo Soepadi, Sp.OT mengemukakan bahwa dirinya sangat berterima kasih kepada panitia dan peserta utamanya yang berasal dari luar Kabupaten Jember untuk sudi hadir dan mengikuti seminar pada hari ini, karena dinilai seminar seperti ini sangat banyak manfaatnya, baik dalam segi ilmu pengetahuan maupun bagi kesehatannya.

Sedangkan jumlah peserta diperkirakan sebanyak 300 orang ditambah dengan keluarga masing-masing. Mereka berasal dari kota-kota di Jawa Timur, Jawa Tengah, DIY, Jabar, Banten, DKI, Sumatra, Riau, Kalimantan, Sulawesi, Makassar, “Namun yang terbanyak berasal dari Kabupaten Jember dan sekitarnya, “paparnya.

Bahkan pembicaranya berasal dari berbagai keahlian yang ada sangkut pautnya dengan penyakit tulang punggung. Kegiatan ini diselenggarakan atas petunjuk IDI Cabang Jember, ISS (Indonesian Spine Sociaty) dan didukung Telkom Sell, JTV, Radar Jember dan media lokal. “Dan utamanya sponsor dari perusahaan farmasi dan distributor alat-alat medik yang sharing dengan kegiatan ini dalam bentuk presentasi produk, “paparnya.

Disisi lain bahwa semangat dari seminar kali ini adalah adanya Bulan Berkunjung ke Jember yang diadakan oleh Pemerintah Kabupaten Jember, dimana setiap orang yang berkunjung ke Jember baik itu urusan bisnis seperti mencari tembakau dan karet. “Dengan begitu orang berduyun-duyun yang datang ke Jember juga dalam rangka untuk berobat, daripada berobat jauh-jauh, “harapnya.

Sementara itu Ketua Perhimpunan Tulang Belakang Indonesia (Pertubesi), dr. Jupri Sasanto, Sp.OT mengatakan salah satu agendanya adalah bagaimana meningkatkan partisipasi semua anggotanya dalam beberapa pertemuan atau seminar yang diselenggarakan. Ternyata semua anggota cabang Pertubesi Jember sangat mendukungnya dan mengikuti seminar pada hari ini. “Semoga apa yang akan didiskusikan menjadi asupan dalam mendukung penanganan kasus bedah tulang belakang dikota Jember khususnya dan Indonesia pada umumnya, “harapnya.(H-2)

Selengkapnya...

KEMAJUAN SEKOLAH DITENTUKAN KEPALA SEKOLAH


(Infokom) Jember,
Untuk menghadap tantangan yang semakin berat, Kepala Sekolah harus bekerja keras dengan niat yang ikhlas yang dibarengi dengan kemauan serta kemampuan disamping membina kerja sama yang baik dengan semua elemen masyarakat, tegas Achmad Sudiyono, SH, MSi beberapa hari lalu di kantornya ketika seusai melantik Kepala Sekolah mulai dari SD, SMP, SMK dan SMA termasuk 9 pengawas di Kabupaten Jember.

Kepala Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Jember pada kesempatan itu mengungkapkan bahwa, pelantikan ini adalah sesuatu yang wajar dan harus diterima dengan lapang dada. Karena hal ini merupakan konsekwensi logis yang harus dilakukan untuk memperbesar suatu organisasi pendidikan di Kabupaten Jember.

Khusus kepada kepala sekolah yang baru saja di lantik, agar dapat mengemban tugasnya dengan baik. “Jabatan ini adalah amanah yang harus dipertanggungjawabkan. Untuk itu, laksanakanlah amanah tersebut dengan sebaik-baiknya,” harap Achmad sudiyono dihadapan Kepala Sekolah yang baru dilantik.

Acara tersebut dihadiri Asisten III Pemkab Jember Gatot Harsono, Kepala BKD Jember, Drs. Sugiarto, Kepala Bagian Umum, Drs. Widi P, dan pejabat struktural dilingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Jember.

Lebih jauh dikemukakan bahwa maju mundurnya suatu sekolah sangat tergantung dengan kepemimpinan kepala sekolahnya. Kepala sekolah ibarat nahkoda yang mengendalikan, berprestasi atau tidak atau sekolah tersebut akan hancur. Makanya jadi harus siap untuk memikul tugas berat karena akan menghadapi berbagai tantangan dan tanggungjawab.

Pelantikan Kepala Sekolah ini untuk melakukan perbaikan, penyegaran kepemimpinan dan peningkatan kualitas melalui mutasi-mutasi dan promosi. Tanpa mutasi dan promosi kapan kita akan maju, juga sebagai bentuk penghargaan kepada kepala sekolah yang berprestasi, katanya Kepada kepala sekolah yang dimutasi itu Achmad, mengharapkan supaya dapat meneyesuaikan diri dengan lingkungan sekolah baru dan melakukan koordinasi dengan komite sekolah, para guru dan para orang tua siswa dan masyarakat, dalam menyikapi berbagai isu-isu tentang pendidikan.

Kepala Sekolah jangan sampai kerja sendirian tanpa melakukan koordinasi baik secara internal maupun dengan dinas yang terkait karena tugas berat ini tidak bisa kita selesaikan sendirian, harus melibatkan semua elemen masyarakat . "Bina kerja sama yang baik dengan komite sekolah, tanamkan rasa kekeluargaan, kebersamaan dengan majelis guru sebagai ujung tombak dalam memacu mutu pendidikan", ingat Achmad.

Dikatakan, seorang pemimpin itu jika dia berada di depan, mampu menjadi contoh dan tauladan. Jika dia berada di tengah, dia dapat memberikan motivasi yang tinggi dan jika berada dibelakang dia dapat memberikan dorongan yang kuat. Falsafah ini sulit untuk diterapkan jika guru dan pemimpin pada sekolah-sekolah hanya berfungsi mengisi kecerdasan intelektual saja, tanpa mempedulikan pendidikan dibidang keagamaan untuk mengisi dada siswa dengan keimanan dan ketakwaan. (H-2)

Selengkapnya...

BBJ 2008 AKAN DIKEMAS LEBIH BAIK LAGI

(Infokom) Jember,
Diiringi musik hadrah yang menyambut kedatangan Bupati Jember MZA Djalal beserta Ibu Sri Wahyuni Djalal istrinya dan rombongan Muspida Jember turun dari busnya di lapangan Desa Yosorati Kecamatan Sumberbaru langsung menuju ke tempat Acara Dialoq Solutif Bedah Potensi Desa.

Ditempat ini, Bupati Djalal sudah ditunggu ribuan orang dari berbagai kalangan yang akan melakukan Dialoq dengan Bupati dan acara dialoq ini sengaja dibuat tidak formal, karena mereka yang hadir semuannya duduk lesehan.

Sebuah hidangan dari hasil bumi desa setempat telah disiapkan sebagai makanan ringan, tak ada kursi atau meja, seluruh lantai yang terpasang dari sirap (papan) digelari karpet merah untuk lesehan. Begitulah, suasana dialoq atau tatap muka Bupati Jember dengan masyarakat di Kecamatan Sumberbaru, Kamis (22/5) kemarin. Bupati Jember MZA Djalal didampingi unsur Muspida, Kepala dinas/badan/kantor, kabag dan instansi sektoral yang ada di Jember. juga duduk lesehan.

Disisi lain warga masyarakat khususnya Desa Yosorati Kecamatan Sumberbaru juga berduyun-duyun memadati lapangan desa yang ingin melihat Bupati Jember pilihan rakyat lewat acara yang dikemas dengan Dialoq Solutif Bedah potensi Desa yang diselenggarakan oleh Pemkab Jember, Kantor Infokom dan RRI Jember.

Sebelum acara dialoq berlangsung Bupati Jember MZA Djalal mengatakan bahwa suasana
Bulan Berkunjung Ke Jember tahun 2007 kemarin sangat luar biasa, ditambah dengan partisipasi masyarakat dalam menyukseskan BBJ tersebut. Hal itu ditandai dengan antusiasnya masyarakat mengikuti setiap kegiatan yang diselenggarakan untuk mengisi event-event yang ada. “Karena terlihat begitu masuk Jember sudah disambut dengan dikibarkannya bendera merah putih dimana-mana selama satu bulan penuh yang itu tidak didapatkan di Kabupaten dan kota diseluruh Indonesia, “ungkap Bupati Jember MA Djalal seraya ingin mempromosikan BBJ kepada masyarakat luas.

Lebih lanjut dikemukakan masyarakat di Kecamatan Sumberbaru menyadari sekali bahwa pada bulan Agustus merupakan bulan yang penuh dengan sejarah, mereka ingin memperingati kepahlawanan, apalagi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember juga menginformasikan dan mengajak seluruh masyarakat Kabupaten Jember untuk berpartisipasi aktif dalam Bulan Berkunjung Ke Jember dan mudah-mudahan pada Agustus 2008 mendatang, pelaksanaan BBJ akan lebih meningkat lagi. “Seluruh masyarakat Jember dan khususnya rakyat yang ada di Kecamatan Sumberbaru juga bisa berpartisipasi, “harapnya.

Sebelumnya Bupati Djalal ingin memberikan pemahaman kepada masyarakat Mengapa kita perlu mengadakan Bulan Berkunjung Ke Jember (BBJ), menurut Bupati Djalal, karena lewat BBJ ini kita ingin membuat performent dan wajah Jember ini lebih baik. “Sehingga masyarakat diluar Kabupaten ini memandang Jember lebih baik dengan masyarakatnya yang suka guyon, seneng mesem dan tidak pemarah yang pada akhirnya mereka datang dengan begitu kemakmuran akan datang dengan sendirinya, “jelasnya.

Dan untuk membuktikan BBJ ini, makanya kita akan selenggarakan berbagai kegiatan yang aneh dan bermanfaat yang belum dilaksanakan oleh daerah lain, tetapi dengan biaya yang tidak terlalu banyak.

Adapun konsep BBJ mempunyai 3 dimensi (tujuan) diantaranya yang pertama dimensi historis (sejarah), agar anak cucu kita yang makin lama akibat pengaruh globalisasi sudah tidak memahami akan arti pentingnya perjuangan kemerdekaan tahun 1945.

Sedangkan tujuan selanjutnya yang tidak kalah pentingnya berupa prestasi yang didalamnya akan diselenggarakan berbagai kegiatan, seni budaya olahraga maupun ilmu pengetahuan dan teknologi agar akan lahir prestasi-prestasi dunia di Kabupaten Jember dan tujuan yang terakhir untuk menumbuhkembangkan perekonomian masyarakat Kabupaten Jember. “Semoga semua yang dilaksanakan pada tahun 2007 dan akan dilanjutkan pada tahun 2008 ini akan lebih meningkat dan masyarakat makin banyak rejekinya, “paparnya.

Disisi lain program pembangunan juga tetap terus ditingkatkan, karena melihat kondisi sarana prasarana jalan sebagai akses perekonomian masyarakat di Kecamatan Sumberbaru, rupanya Bupati Djalal sangat tahu persis harapan dari masyarakatnya, yang itu semua belum dapat dilaksanakan oleh Pemerintah, namun demikian masyarakat jangan merasa khawatir, karena Bupati Djalal ingin mewujudkan seluruh jalan di Kecamatan Sumberbaru ini akan diaspal. “Namun masyarakat harus bersabar, karena saya malu dengan Kabupaten tetangga Lumajang dan Probolinggo yang itu berbatasan dengan wilayah Jember, “janjinya.

Sementara itu Komandan Kodim 0824 Jember, Letkol. Inf. Dedy Agus Purwanto yang mendampingi Bupati Djalal dalam acara ini merasa bangga melihat suasana yang begitu akrab, dimana pemerintah Kabupaten Jember mewujudkan suatu kebersamaan yang sangat kuat dan kebersamaan ini harus selalu dipelihara. “Karena melalui kebersamaan ini tentunya konsep pembangunan di Kabupaten Jember yang sudah kita canangkan akan lebih maju dan meningkat., “katanya.

Kecamatan Sumberbaru yang memiliki 10 desa, tentunya masing-masing desa memiliki potensi yang sangat besar dan jelas potensi ini harus terus digali dan diwujudkan melalui suatu kegiatan kebersamaan dan silaturahmi. “Jelas dengan adanya silaturahmi ini dapat meningkatkan ketahanan dan keamanan wilayah akan terwujud, kami dari jajaran TNI-Polri tanpa adanya bantuan dari seluruh warga masyarakat kitapun tidak akan bisa bekerja, “terang Dedy yang baru bertugas di Jember ini.

Namun demikian dari jajaran TNI-Polri akan berupaya membantu warga semaksimal mungkin, kalau ada kekurangan dan kelemahan mari selalu kita komunikasi bersama. “Komunikasi bersama, kita cari jalan keluar mana yang terbaik karena itulah wujud kebersamaan kita, “lanjutnya. (H-2)

Selengkapnya...

Banyak Aksi Borong, Pembelian BBM Mulai Dibatasi

JEmber – Maraknya aksi borong BBM di hamper seluruh SPBU di Jember, membuat aparat menghimbau pemilik SPBU untuk melakukan pembatasan pembelian BBM. Informasi ini juga dibenarkan oleh salah satu pemilik SPBU di Jember, Supratigto, Jumat (23/5/2008).

Untuk pembelian bensin yang dilakukan oleh sepeda motor di hamper semua SPBU di Jember dibatasi maksimal Rp. 15.000,-. Dan untuk mobil pribadi maka dibatasi maksimal Rp. 75.000,- serta angkutan umum dibatasi Rp. 100.000,-. “Pembatasan ini dimaksudkan untuk mengurangi aksi borong yang dilakukan oleh masyarakat yang mempunyai tujuan ditimbun untuk dijual pada saat harga BBM sudah dinyatakan naik oleh pemerintah,” jelasnya.

Menurut petugas SPBU miliknya, aksi borong saat ini sudah tidak menggunakan jerigen lagi. Karena dapat dipastikan akan dilarang keras jika menggunakan jerigen. “Yang terjadi sekarang ini, orang-orang menggunakan mobil, yang diiisi full tank, yang setelah diisi disedot dirumahnya dan kembali lagi membeli bensin full tank lagi di SPBU berbeda,” ungkapnya.

Ada yang lebih menarik lagi di Jember akhir-akhir ini, yakni maraknya penyewaan sepeda motor ber-CC besar seperti Suzuki Thunder, Tiger dan lainnya. Sepda motor tersebut disewa oleh penjual bensin eceran untuk membeli BBM di SPBU. “Kalau sepeda besar kaya itu tangkinya khan isi 15 liter, jadi penjual itu menyewa untuk kulakan, sepeda motor diisi full tank, lalu disedot persis seperti cara untuk mobil tadi itu,” imbuhnya.

Sehingga untuk mengatasi hal ini diambil kebiujakan untuk membatasi pembelian seperti yang tercantum dalam pengumuman di hamper semua SPBU di Jember saat ini. (RI-1)

Selengkapnya...

Pemkab Mulai Sosialisasikan Konversi Mitan ke Gas

Jember – Pemkab Jember mulai melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk bersiap-siap menyongsong program konversi minyak tanah (Mitan) ke Gas. Hal ini dinyatakan oleh Kepala Kantor Infokom Pemkab Jember, Drs. H. Agus Slameto, usai menerima surat edaran dari Departemen Komunikasi dan Informatika, Jumat (23/5/2008).

“Kami telah terima surat edaran dari menteri Komunikasi dan Informatika nomor 158/5j.8/Kominfo/5/2008, tentang sosialisasi penghematan subsidi BBM melalui konversi minyak tanah ke gas,” tuturnya. Menurutnya untuk mensukseskan program tersebut Infokom akan menyebarkan stiker berukuran besar seperti poster ke kecamatan-kecamatan.

Karena stiker tersebut sudah diberi oleh Depkominfo, sehingga langsung disebarkan ke 31 kecamatan yanga ada di Jember. “Selain melalui stiker, kami juga akan melakukan sosialisasi melalui acara rutin penayangan film di desa-desa,” imbuhnya.

Sementara itu salah satu warga yang juga tokoh masyarakat desa Mangaran kecamatan Ajung, Tohandi, menegaskan bahwa Jember belum layak menjalankan program konversi tersebut. Karena hingga saat ini saja harga gas sama dengan harga minyak tanah, selalu tidak stabil dan naik.

Apalagi tidak jarang, stock gas langka. Sehingga pada saat langka tersebutlah, harga gas juga merangkak naik dan diatas eceran tertinggi. (RI-1)

Selengkapnya...

Eksepsi Mamaq-Mahmud Ditolak, Pengacara kecewa

Jember - Tim pengacara dua terdakwa perkara korupsi DPRD Jember kecewa dengan majelis hakim. Ini gara-gara mereka tidak diberi kesempatan untuk menanyakan permohonan penangguhan penahanan, dalam sidang di Pengadilan Negeri Jember, Kamis (22/5/2008) pagi.

Kekecewaan ini dilontarkan salah satu pengacara Jani Takarianto, seusai sidang. "Tadi hakim langsung menutup persidangan," katanya.

Begitu usai membacakan putusan sela, majelis hakim yang diketuai Aminal Umam memang langsung mengetuk palu, menutup persidangan. Hakim tidak memberi kesempatan kepada jaksa dan pengacara untuk menyampaikan sesuatu. Hakim hanya menyatakan sidang akan dimulai kembali Kamis pekan depan.

Permohonan penangguhan penahanan sudah diajukan jauh-jauh hari. Bahkan, dengan mengikutsertakan jaminan dari sejumlah pihak. Namun hingga saat ini pengacara terdakwa merasa belum memperoleh kepastian.

Terkait putusan sela hakim yang menolak eksepsi terdakwa, ketua tim pengacara Achmad Kholili menyatakan akan mengajukan banding. "Ini hak terdakwa. Semua undang-undang yang dijadikan dasar eksepsi tidak dicabut. Apa perlu penafsiran lagi? Mari kita uji apa benar penafsiran majelis hakim beralasan," katanya.

Yanto, salah satu hakim yang ditunjuk sebagai juru bicara majelis, mempersilakan kepada terdakwa untuk melakukan banding. "Nanti akan dikirim bersama berkas pokok perkara," katanya.

Mengenai penangguhan penahanan, majelis hakim tidak harus menjawab setiap kali sidang. "Kalau mau menangguhkan, baru kita buat penetapan karena terkait dengan lembaga lain, seperti Lembaga Pemusyawaratan dan Kejaksaan," kata Yanto.

Yanto menegaskan, bahwa sampai saat ini dua terdakwa belum mendapat penangguhan penahanan. "Kalau menolak apa harus menjawab? Kalau tidak mengabulkan kan tidak perlu menjawab. Tapi saya tidak bilang ditolak," katanya.

Menurut Yanto, peluang untuk mendapat penangguhan penahanan masih terbuka, sepanjang palu putusan akhir belum diketuk. Majelis hakim menahan terdakwa dengan berbagai pertimbangan.[RI-1]

Selengkapnya...

Pendukung Mamaq-Mahmud Istighosah

Jember - Ratusan massa pendukung dua pimpinan DPRD Jember, Madini Faruq dan Machmud Sardjujono saat ini berduyun-duyun mendatangani Pengadilan Negeri Jember dengan melakukan istigosah di depan ruang sidang.

Hal ini dilakukan menjelang sidang pembacaan putusan sela, atas perkasa korupsi anggaran DPRD Jember sebesar 1,1 miliar dengan terdakwa Madini Faruq dan Machmud Sardjujono.

Dalam istigosahnya, para pendukung ini duduk bersila didepan ruang sidang hingga sampai keluar halaman.

Sekitar pukul 09.20 WIB, saat Madini Faruq dan Machmud Sardjujono datang ke pengadilan, bacaan semakin keras disertai suara takbir. Ketika itu, Mahmud langsung disambut anaknya, Eni Sucipto.

Sementara itu Madini Faroq juga merndapat pengawalan ketat front liner ketika hendak menuju ruang tunggu terdakwa untuk menanati sidang.

Hingga berita ini diturunkan, sidang baru dimulai. Para ratusan massa pendukung dua pimpinan DPRD Jember ini sedang menanti putusan sela dari Majelis Hakim yang dipimpin oleh Aminal Umam, apakah akan memenangkan dua terdakwa dalam putusan sela atau jaksa.

Perlu diketahui, seharusnya putusan sela tersebut dilakukan pekan lalu. Namun, lantaran saat itu Madini tidak hadir dalam persidangan akibat sakit, maka ditunda hingga kini.[RI-1]

Selengkapnya...

Banyak Masalah, Perbup Pilkades Direvisi

Jember – Karena pada periode Pilkades yang lalu hingga pertengahan 2007 sering timbulk masalah. Khususnya terkait dengan verifikasi persyaratan calon Kades, maka untuk periode Pilkades 2008 ini menggunakan perubahan Perbup Pilkades yang terbaru, yang baru disahkan akhir 2007 lalu.

Hal ini disampaikan oleh Kabag Pemdes Jember, Drs. Soebandi, menurutnya Pilkades yang sebelumnya masih menggunakan Perbup nomer 78 tahun 2006. namun yang sekarang ini sudah menggunakan Perbup nomor 44 tahun 2007. “Didalam PErbup yang terbaru tersebut ada beberapa perubahan item persyaratan untuk menjadi calon Kades, diantaranya harus ada hasil verifikasi dari tim Kabupaten,” ujarnya kamis (22/5/2008).

Karena menurut Soebandi, selama ini tim verifikasi kecamatan sering kurang tegas sehingga mudah meloloskan calon yang diduga kuat bermasalah. Seperti misalnya calon kades Mangaran kecamatan Ajung. Meski salah satu calonnya diduga kuat mempunyai ijasah palsu, tetap bias lolos menjadi calon Kades.

Seharusnya seperti itu tidak bias lolos, karena akan menimbulkan masalah yang rumit dan sulit diselesaikan. Sehingga Pilkades batal dilakasanakan hingga berlarut-larut. Selain perubahan tim verifikasi yang ditambah dengan tim kabupaten. Ijasah calon Kades juga disyaratakan harus mempunyai akreditasi nasional, bagi yang swasta.

“Jangan sampai hanya punya ijasah, padahal ijasahnya local dan diduga palsu, jadi persyaratannya harus ijasah yang berakreditasi nasional,” imbuhnya. (RI-1)

Selengkapnya...

Minggu Depan Pensiunan Dapat Rapelan

Jember – Minggu depan tepatnya hari senin (26/5/2008) PT. Taspen Jember bakal membayarkan secara serempak semua rapelan dana pension untuk semua pensiunan di wilayah Taspen Jember, yang meliputi Jember, Bondowoso, Situbondo dan Banyuwangi. Hal ini menjadi kabar gembira bagi pensiunan yang selama ini telah menunggu rapelan tersebut selama berbulan-bulan.

Penerima rapelan tersebut yakni pensiunan PNS baik pusat maupun daerah, pensiunan TNI/Polri, penerima tunjangan veteran dan penerima pension janda/duda/yatim-piatu. Menurut Kepala Cabang Taspen Jember, Agus Suwarso, Kamis (22/5/2008), pihaknya akan membayar rapelan bulan Januari hingga Mei 2008 secara serempak.

“Kemungkinan besar, hari senin tanggal 26 minggu depan, akan kami bayarkan secara serempak kepada penerima dana pensiunan di wilayah kami,” ujarnya. Untuk saat ini pihaknya masih melakukan proses pendataan dan membuat daftar pembayaran rapelan.

“Apalagi yang akan kita bayar minggu depan ini cukup banyak, yakni sekitar Rp. 33,4 miliar yang akan diterima kan kepada 38.127 orang pensiunan di wilayah eks karesidenan Besuki ini,” tuturnya kembali. (RI-1)

Selengkapnya...

Pendukung Mamaq-Mahmud Desak Hakim Lepaskan Terdakwa

Jember - Ratusan pendukung Ketua dan Wakil Ketua DPRD Jember, MAdini Farouq dan Mahmud Sadjujono kembali melakukan aksi demo di depan pengadilan negeri Jember Rabu siang (21/5/2008). Masa yang diangkut dengan 4 truk tersebut menuntut ag ar Mamaq dan Mahmud dibebaskan atau ditangguhkan penahanannya.

Korlap aksi, asal Mangaran Ajung, Ali M, menegaskan bahwa sudah saatnya hakim membebaskan kedua terdakwa karena praduga tak bersalah harus dipegang teguh. "Pak Mahmud dan Gus Mamaq belum tetu bersalah, jadi lebih baik dilepaskan saja," ujarnya.

Aksi massa ini dilakukan sehari menjelang akan dibacakannya putusan sela oleh majelis hakim besok (Kamis, 22/5/2008). Diduga kuat aksi ini sebagai bentuk tekanan kepada aparat penegak hukum agar dalam membacakan putusan sela besok kedua terdakwa di bebaskan.

Sementara itu Ketua PN Jember, Charis Mardiyanto SH, menegaskan bahwa dirinya selama ini tidak pernah melakukan intervensi kepada majelis hakim, sehingga keputusan bebas atau tiak itu tergatung pada majelis hakim bukan pada Ketua PN.

Salah satu anggota majelis hakim yang mengadili kedua terdakwa, Suyanto SH, juga menyatakan dirinya tidak bisa mengikuti keinginan demonstran. Yang ada yakni mengikuti peraturan perundangan yang berlaku dan prinsip keadilan. "Apakah adil dimata hukum itu memuaskan pihak-pihak atau tidak kami tidak tahu yang penting kami berdasar peraturan yang berlaku itu saja," Imbuhnya. (RI-1)

Selengkapnya...

Angkot Demo, Becak dan Ojek Laris

Jember- Sehari ini, Rabu (21/5/2008) semua angkutan kota (angkot) di Jember mogok masal menuntut kenaikan harga BBM tidak dilakukan oleh Pemerintah. Sejumlah angkot yang memaksa tetap mengangkut penumpang, Rabu siang diberhentikan untuk menurunkan penumpangnya di semua protokol jalan kota.

Akibatnya ratusan penumpang terlantar di sepanjang jalan protokol kota Jember. Sehingga penumpang yang terlantar harus naik becak atau ojek. Sejumlah pengemudi becak dan ojek mengaku gembira karena penumpangnya banyak dan bisa meraih keuntungan dari aksi mogok masal tersebut.

Havid, salah satu tukang ojek yag mangkal di halte Al Huda jalan Sultan Agung, mengaku sudah berulangkali mengangkut penumpang ke lokasi tujuannya. Apalagi lokasi mangkalnya bertepatan dimana sopir angkot merazia rekan-rekannya yang masih mengangkut penumpang untuk diturunkan.

Sementara itu, Kasat Samapta Polres Jember, AKP Rodiq Sugiantoro, menegaskan bahwa pihak polres Jember bersama dinas Perhubungan dan Sat pol PP membantu masyarakat penumpang angkutan umum dengan menyediakan beberapa truk operasional dinas.

“Pemkab menyediakan beberapa truknya bersama kita untuk mengangkut penumpang yang terlantar,” ujarnya. Karena akibat mogok massal tersebut menurut Rodiq, jalan-jalan dipenuhi orang yang jalan kaki karena tidak mendapatkan angkutan umum secara layak.

Bantuan truk operasional tersebut berlaku hingga sore ini, karena angkot masih terus mogok. Dan tidak ada satupun angkot yang berani mengangkut penumpang. Demikian juga dengan bus damri, juga tidak berani mengangkut penumpang. (RI-1)

Selengkapnya...

Usai Jebol Gerbang Pemkab, Masa Blokir 3 Jalan Protokol

Jember – Masa gabungan dari sopir, kernet angkot se-Jember dan sejumlah elemen mahasiswa seperti GMNI, HMI, KAMMI, PMII, BEM STAIN dan ranting NU Kaliwates serta sejumlah perkumpulan warga di Jember, semakin beringas ketika tetap tidak didengar aspirasinya.

Usai menjebol kedua gerbang Pemkab Jember, massa langsung memblokir 3 ruas jalan protokol di tengah kota Jember. Jalan Sultan Agung ditutup oleh massa tepat dibawah jembatan penyeberangan di depan masjid Baiul Amin Jember. Jalan PB. Sudirman arah dari timur ditutup tepat di perempatan dan depan SMPN 2 Jember.

Sedangkan jalan Ahmad Yani ditutup di pertigaan timur Pemkab Jember. Praktis pengguna jalan yang berada di ketiga lokasi ruas jalan tersebut terjebak dan mengakibatkan kemacetan berkilo-kilo meter. Yang terparah yakni di jalan Sultan Agung yang dari arah barat terlanjur masuk hingga di bawah jembatan penyeberangan masjid Baitul Amin.

Pemblokiran jalan itu sendiri berlangsung sejak pukul 10.00 wib hingga pukul 14.00 wib. Sekitar seribu massa tersebut menuntut agar pemerintah kabupaten Jember turut menyuarakan penolakan kenaikan harga BBM. Berhubung Bupati Jember, MZA Djalal, tidak juga kunjung menemui massa maka massa mengancam akan terus memblokir jalan setiap aksi turun ke jalan dilakukan.

“Bupati Jember ini berarti tidak berpihak kepada rakyat, karena tidak sesuai dengan janji-janjinya waktu kampanye dulu, waktu kampanye katanya akans elalu dekat dengan rakyat, masak didatangi rakyat tidak mau menemui,” ujar salah satu korlap aksi yang juga sopir angkot, Darmo.

Aksi massa semakin ramai ketika diikuti dengan parkirnya ratusan angkot klenting kuning di sepanjang jalan protokol tersebut. Massa tidak bergeming dan tetap menuntut Djalal turun jabatannya kalau memang tidak bersedia mendukung gerakan massa. (RI-1)

Selengkapnya...

Tidak Ditemui Bupati, Masa Ancam Kembali Turun ke Jalan

Jember – Massa yang terdiri dari sopir dan kernet angkot, dan sejumlah elemen mahasiswa seperti GMNI, HMI, KAMMI, PMII, BEM STAIN dan ranting NU Kaliwates serta sejumlah perkumpulan warga di Jember, mengancam akan datang kembali dengan massa yang lebih besar.

Karena hingga Rabu siang (21/5/2008) Bupati Jember, MZA Djalal, tidak bersedia menemui para demonstran. Bupati yang dihubungi via handphone-nya oleh Kepala Dinas Perhubungan, Sunarsono, mengaku sedang sibuk da tidak bisa menemui massa. Jawaban Bupati tersebut membuat massa marah, sehingga dua pintu gerbang milik Pemkab Jember di sebelah barat dan timur jebol.

“Kalau memang begini terus, dan bupati tidak mau menemui kami maka kami akan datangkan, masa yang lebih banyak lagi, atau kalau memang masih tidak mau keluar maka, kami akan somasi,” tegas Havidi, korlap aksi disambut tepuk tangan meriah dari sekitar seribu massa.

Menurut Havidi, masa yang datang secara serempak tersebut menunjukkan bahwa masyarakat betul-betul menolak kenaikan harga BBM. Karena dapat dipastikan masyarakat akan semakin sengsara.

“Dan BLT yang dijanjikan oleh pemerintah dipastikan tidak akan mampu mengurangi beban masyarakat, karena uang sebanyak seratus ribu bagi masyarakat saat ini tidak berarti apa-apa,” imbuhnya.

Sementara itu Kasatpol PP Pemkab Jember, Suhanan, yang sempat menemui perwakilan massa menyatakan pihaknya hanya bisa menampung saja asprisai masyarakat tersebut. (RI-1)

Selengkapnya...

Trauma, Wati Diistirahatkan di Surabaya

Jember - Usai melaporkan kasus dugaan perusakan dan pengancaman yang dilakukan oleh orang-orang suruhan Bupati Jember, MZA Djalal. Irma Rizkawati (23) putri pengusaha sukses asal Surabaya, langsung diistirahatkan di Surabaya.

Keterangan ini disampaikan salah satu pembatnu Wati yang tinggal di jalan Belimbing, Patrang. Menurut salah satu pembantu yang tidak bersedia disebut identitasnya tersebut, Wati langsung dibawa ke Surabaya dan diistirahatkan, sehingga banyak teman Wati dan keluarga yang ada di Jember tidak bisa berkomunikasi.

Menurut pembantu tersebut memang ada pesan dari Ayah Wati bahwa Wati sedang menjalani istrirahat total dan tidak diperkenankan menerima tamu. Apalagi hasil pengamatan RI di sekitar rumah Wati, hingga Senin sore (19/5/2008) masih nampak ada sejumlah preman yang kongkow-kongkow di sejumlah warung di sekitar rumah hasil pembelian dari mantan Kepala Pengairan Jember, Drs. Soewadi itu.

Kabag Bina Mitra Polres Jember, Kompol Mundjahit, menegaskan bahwa pihak kepolisian hingga saat ini masih terus melakukan sejumlah penyidikan dalam kasus tersebut. "Hingga senin sore, ini sejumlah saksi sudah kami panggil untuk dimintai keterangannya sebagai saksi," tuturnya.

Mundjahit juga menjelaskan bahwa yang ditangani oleh Polres Jember ada dua, satu adalah tindaklanjut dari laporan mantan suami Wati, yang melaporkan putra Djalal, Dipo ke Polda Jatim karena diduga membawa lari istri orang lain. Dan kasus kedua adalah yang baru saja terjadi, yakni kasus dugaan perusakan mobil Wati yang dilakukan oleh puluhan preman suruhan didepan rumah Wati pada Sabtu malam pukul 23.00 wib. (RI-1)

Selengkapnya...

Bupati Jember Dipolisikan Janda Kembang

Jember - Bupati Jember, Ir. MZA Djalal, minggu dini hari kemarin (18/5/2008) dilaporkan ke Polres Jember oleh janda kembang, Irma Rizkawati (23) putri pengusaha sukses asal surabaya (Ghorib). Menurut sejumlah sumber di Polres Jember, Wati melaporkan Djalal karena diduga telah ikut serta dalam perusakan mobil korban pada Sabtu malam (17/5/2008) sekitar pukul 23.00 wib.

Salah satu sumber yang juga karib Wati, namun tidak bersedia disebut identitasnya menegaskan bahwa pelaporan tersebut dilakukan karena korban merasa dirinya terancam. "Mbak Wati sudah dua kali ini mengalami hal seperti itu di jember, jadi kemarin itu langsung minta perlindungan ke Polres Jember sekaligus melaporkan kejadian tersebut," ujarnya.

Pernyataan karib Wati tersebut juga dibenarkan oleh salah satu penjaga rumah Wati di jalan Belimbing, Patrang Jember. Menurut penjaga tersebut pada malam minggu tersebut Wati sebenarnya hendak keluar rumah menggunakan mobilnya kijang LGX W 2088 XX warna silver. Namun sesampainya di depan rumah sudah ada mobil yang menghadangnya bersamaan dengan turunnya puluhan orang yang diduga kuat suruhan Djalal.

"Orang-orang itu turun dan mengancam sambil menendang mobil hingga pintunya penyok, kebetulan yang dikenali Mbak Wati itu didalam mobil ada Pak Djalal dan beberapa orang tokoh partai berinisial MM dan RF, lainnya tidak ada yang dikenal," ujarnya kembali sambil tetap mewanti-wanti untuk tidak menyebutkan identitasnya.

Bahkan saking takutnya, Wati yang dituduh telah membawa lari putra Djalal, Dipo, tidak berani pulang kerumahnya usai melapor di Polres Jember. Baru setelah diantar sejumlah perwira di Polres Jember dengan menggunakan beberapa mobil, Wati baru berani pulang kerumahnya.

Menanggapi hal ini, Wakapolres Jember, Kompol Lafri Prasetyo, menyatakan pihaknya masih akan melihat permasalahan tersebut. Karena laporan baru diterimanya kemarin. Sementara itu Kasat Reskrim Polres Jember, AKP Kholilurahman yang dikonfirmasi melalui Kabag Binamitra, Kompol Mundjahit, menyatakan pihaknya masih melakukan sejumlah penyidikan atas kasus tersebut.

"Kami masih melakukan penyidikan secara maraton kepada sejumlah saksi, hasilnya belum bisa kami sampaiskan, yang penting jalan terus penyidikannya," ujarnya Senin sore (19/5/2008) di Mapolres Jember. (RI-1)

Selengkapnya...

7 Ton Pupuk Ilegal Kembali Diamankan

Jember - Lagi, jajaran Polres Jember amankan pupuk bersubsidi ilegal. Kali ini, sekitar 7 ton pupuk ilegal berhasil diamankan oleh Polsek Mayang pada Senin pagi (19/5/2008).
Menurut Kapolsek Mayang, AKP Rahmat Kurniawan, pihaknya berhasil mengamankan 7 ton pupuk bersubsidi jenis urea bersama tersangka warga Klayu Mayang, Sucipto.

"Sucipto diduga kuat membeli sejumlah pupuk tersebut dari luar kota Jember untuk dijual di Jember tanpa melalui prosedur yang benar," jelasnya.

Pupuk juga diperoleh dengan cara barter dengan bekatul dari Jember yang dibawa ke Bali. "Karena tidak bisa menunjukkan pembelian dari distributor, maka kita amankan bersama barang buktinya," imbuhnya.

Menurut Rahmat, pelaku akan dijerat dengan undang-undang darurat nomor 7 tahun 1955 dengan ancaman hukuman sebanyak 2 tahun penjara. Sementar itu Sucipto menyangkal kalau pupuk bersubsidi tersebut merupakan pupuk miliknya. Karena menurutnya pupuk tersebut adalah titipan adiknya yang ada di Mayang juga. (RI-1)

Selengkapnya...

Pemprov Kucurkan Dana 1,3 M Untuk Lapter

Jember -Pemerintah Provinsi Jawa Timur mengucurkan Rp 1,3 miliar untuk pembangunan lanjutan bandara Notohadinegoro Jember. Selain dari pemprov, terbuka peluang untuk mendapat bantuan dari pemerintah pusat.

Kepala Dinas Perhubungan Jember Sunarsono mengatakan, anggaran Rp 1,3 miliar tersebut akan digunakan untuk membangun taxi way dan appron.

"Nanti akan ditambah dari perubahan APBD hingga Rp 5 miliar, setelah dikaji lagi oleh pemprop," katanya, Senin (19/5/2008).

Kapan bandara Notohadinegoro akan siap beroperasi? "Saya tidak bisa menentukan. Doakan saja," kata Sunarsono.

Komisi C DPRD Jember yang membidangi pembangunan menyatakan masih ada peluang untuk mendapatkan dana lebih.

"Kami sudah berbicara dengan Komisi V DPR RI. Diupayakan akan ada penambahan, paling cepat melalui perubahan APBN 2008. Paling lambat dalam APBN 2009," kata anggota Komisi C Ahmad Halim.

Halim optimistis karena Komisi V sudah menegaskan bahwa ada efisiensi anggaran di Departemen Perhubungan sebesar Rp 35 miliar.

Achmad Dimyati, anggota Komisi C dari Fraksi Demokrat Amanat Bangsa menjelaskan, dibutuhkan anggaran Rp 20 miliar lagi untuk bisa membuat bandara Jember layak beroperasi.

"Panjang landasan kita sekarang 1.200 meter. Ditambahi 800 meter lagi, sudah bisa buat boeing," katanya.[**]

Selengkapnya...

Jember mulai Sukseskan Pendidikan

Jember - Arti pentingnya pemerataan perluasan akses pendidikan dan peningkatan mutu pendidikan dijadikan proritas meningkatkan kualitas sumberdaya manusia melalui pendidikan pada semua jenjang. Tekad pemerintah itu sesuai PRKPD tahun 2007.

Jejang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), kebijakan layanan dilakukan melalui pemerataan dan perluasan akses sebagai langkah strategis untuk investasi sumberdaya manusia masa depan yang lebih berdaya saing.

“Menyadari arti pentingnya tingkat pendidikan pada usia ini, maka Pemerintah Kabupaten Jember memberikan perhatian yang sangat besar, karena usia dini ini merupakan usia emas atau Golden Age,”ungkap Bupati Jember MZA Djalal menyampaikan LKPJ didepan anggota dewan beberapa waktu lalu.

Pada tahun 2007 telah dibangun lembaga baru PAUD sebanyak 2 sekolah dan TK sebanyak 1 sekolah serta rehabilitasi ruang kelas TK pada 37 sekolah. Selain itu juga dilaksanakan pembangunan sarana bermain luar, penyediaan alat peraga edukatif.

“Tenaga pendidik dilatih kompetensi dan PAUD Integrasi Posyandu atau Pos PAUD akhir tahun 2007 telah berdiri sekolah PAUD sebanyak 258 sekolah dan 811 sekolah TK,”tambahnya.

Dari penuntasan buta aksara usia produktif menurut Djalal pada tahun 2006 telah dibentuk 250 kelompok belajar usaha atau sejumlah 2.500 orang dengan kegiatan diantaranya anyaman bambu, ukiran kayu, dan kegiatan usaha produktif lainnya.

“Tahun 2007 ditindaklanjuti pelaksanaan pendidikan kecakapan hidup (life skill) kepada 1.150 orang atau 80 kelompok belajar dengan kegiatannya menjahit, bordir, tata kecantikan rambut, tata kecantikan kulit, tata rias pengantin, dan kegiatan usaha produktif lainnya,”terang dia.

Lewat penuntasan buta aksara tahun 2006 Bupati Jember menyampaikan terima kasih kepada seluruh elemen masyarakat yang telah berpartisipasi dan mensukseskan program penuntasan buta aksara.

“Sehingga Jember mendapatkan penghargaan Anugerah Aksara Tingkat Pratama yang diberikan oleh Bapak Wakil Presiden pada tanggal 8 September 2007 yang tentunya prestasi ini tidak lepas dari peran seluruh elemen masyarakat dalam mensukseskan program pemberantasan buta aksara melalui gerakan gugur gunung,”tambahnya Djalal.

Tidak hanya itu keberhasilan bidang pendidikan di Jember. Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun merupakan salah satu upaya peningkatan kualitas sumberdaya manusia. “Alhamdulillah, segenap ikhtiyar yang telah kita lakukan bersama untuk menuntaskan Wajar Dikdas 9 Tahun, telah menuai hasil yang cukup membanggakan,”pungkas Bupati Djalal.

Keberhasilan itu ditandai dengan didapatkannya penghargaan dari pemerintah pusat pada tanggal 12 Mei 2008 lalu. “Bapak Presiden menganugerahkan Penghargaan Widya Krama Utama kepada Kabupaten Jember, sebagai kabupaten yang telah menunjukkan pencapaian dalam mensukseskan Wajar Dikdas 9 Tahun,”bebernya. (Info/jok)

Selengkapnya...

LSM Desak Polisi Tegakkan UU HAKI

Jember – Masih maraknya aksi pembajakan dan pemalsuan label PPn atau cukai di sejumlah kaset VCD, membuat sejumlah LSM gerah. Salah satu LSM yang getol menyuarakan yakni LSM Gempar. Menurut Ketua LSM Gempar, Ansori, polisi sudah seharusnya tegas menegakkan undag-undang Hak Kekayaan intelektual (UU HAKI) nomor 34 tahun 2000.

“Kalau tidak maka banyak kerugian Negara yang ditimbulkan, seharusnya sejumlah rupiah bias masuk ke Negara, dengan adanya pelanggaran itu maka raib dan masuk kekantong para pembajak VCD,” tegasnya. Karena selama ini rata-rata pelaku pembajakan di daerah hanya dikenakan sangsi berupa tindak pidana ringan (tipiring) dengan hukuman yang relative ringan juga.

Contoh beberapa kasus yang baru saja terjadi yakni pembebasan bos VCD asal Situbondo, PT. Handayani Record. Karena menurut penyidik Polwil Besuki saksi-saksi tidak ada yang menguatkan dugaan tindak pembajakan tersebut, apalagi pemalsuan cukai.

“Seharusnya polisi lebih jeli dan menggali saksi serta bukti yang lain, supaya Negara tidak dirugikan terus menerus,” imbuhnya. Sementara itu Kasubag Reskrim Polwil Besuki, Kompol Sudibyo menegaskan bahwa pihaknya sudah berupaya menegakkan peraturan perundangan yang berlaku termasuk UU tentang HAKI.

Namun karena bukti dan saksi masih lemah maka polisi tidak bias sembarangan menetapkan seseorang menjadi tersangka dan djerat hukuman yang berat. (RI-1)

Selengkapnya...

Ramahnya Rakyat Jember


Jember - Rotasi kepemimpinan dalam sebuah organisasi menjadi hal biasa, namun yang membedakan adalah kesan-kesannya selama betugas ditempat yang lama seperti di Kabupaten Jember yang terkenal ramah ini.

Seperti terungkap perasaan yang muncul dari Komandan Batalyon Armed-8 Kostrad Jember. “Banyak yang berkesan saat bertugas di Jember, saya tidak bisa mengungkapkan satu-persatu namun yang paling berkesan yakni saat sidak ke Koramil, Kecamatan sampai jam 3 pagi setelah sambil bercengkerama itu yang tidak bisa terlupakan,”ungkap Letkol Arm Totok Suhartono di ruang kerjanya.

Aroma suasana keakraban menurut Letkol Totok dirasakan setelah dilantik menjadi komdan Armed dan pihaknya salesai melaksanakan bertugas di Antabuna jam 1 malam. “Bupati dan pejabat lain menghadiri acara itu meski tengah malam belau mau datang,”tandasnya.

Meski tidak langsung bersentuhan dengan masyarakat Jember namun sebagai warga selama bertugas 2 tahun 10 bulan di Jember merasakan keramahan masyarakat yang terkenal dengan suwar-suwirnya. “Ini yang tidak pernah saya temui selama saya bertugas dimanapun,”ujar Letkol Totok.

Sebagai pasukan tempur di Kostrad pihaknya berkeinginan keberadaan dirinya memiliki manfaat besar bagi masyarakat Jember. “Banyak yang harus kami lakukan bersama Jember. “Seperi program Gerakan Jum’at Bersih dan penghijauan di Mumbulsari, kami sempat menurunkan anggota sebanyak 1 kompi sekitar 100 personil melakukan penghijauan,”jelasnya lagi.

Tidak hanya itu kesan yang paling mendalam selama betugas di Jember menurut Bapak tiga anak. “Saat ikut blusukan bersama Bupati Jember melihat kondisi masyarakat Jember di berbagai tempat seperti Baban Silosanen, Papuma dan Bandialit serta di berbagai tempat lainnya, itu yang membuat kesan saya medalam sekali,”tutur Letkol Totok.

Lebih lanjut menurut komandan yang memiliki nomor urut 24 yang pernah bertugas memimpin di Armed Jember ini panggilan tugas baru yang tidak bisa dihindari. “ Sebagai prajurit kami siap ditempatkan dimana saja termasuk di tempat yang baru sebagai Pabandiya Porgam di Srendam V Brawijaya itu yang menjadi kami harus meniggalkan Kota Suwar suwir ini,”pungkasnya.

Hal senada apa yang diungkapkan oleh Ketua Persit Batalyon Armed selama bersama-sama dengan anggota ibu-ibu Muspida di Jember baik itu Muspida inti dan plusnya tidak bisa dungkapkan dengan kata-kata. “Kami rasakan sangat akrab sekali kesetiakawanan dan keakraban ada disisni dan itu tidak pernah saya temui ditempat lain,”Rosi Irmawati Totok.

Dituturkan oleh Ny Rosi selama bergaul dengan ibu Sri Wahyuni Djalal yang getol terhadap pendidikan dengan Paudnya ternyata ada yang belum kesampaian di Jember.

“Sebenarnya kami berharap jika ada penundaan berang beberapa bulan lagi mungkin kami bisa membuat Paud di lingkungan Armed ini tapi mudah-mudahan pengganti saya bisa meneruskan merealisasikan,”tambah dia sembari merasa kasihan dengan Bu Djalal karena banyak pendamping pejabat sekarang yang belum bisa aktif.

Secara pribadi dia sangat bersyukur selama bertugas menjalin kerjasama dengan ibu-ibu lain seperti Ketua TP PKK, Ketua Persit Kodim, Ketua Persit Secaba dan sebagainya. “Kami sangat sangat akrab sekali mungkin itu akan menjadi kenangan tersendiri selama mendampingi bapak,”jelas Ny Rosi lagi.

Ketika setelah memasuki tugas di tempat yang baru Ny Totok berharap apa yang telah ditemui bersama ibu-ibu pejabat di Jember mudah-mudahan keakraban itu bukan semata-mata karena jabatan. “Tapi datang dari hati yang paling dalam dan saya yakin di Jember tidak seperti itu karena kami sempat ditawari oleh Bu Djalal meski tidak menjabat lagi kami masih diminta tetap berkumpul,”pintanya. (Info/jok)

Selengkapnya...

Kotak Surat

Nama
E-mail
Pesan