Ramahnya Rakyat Jember


Jember - Rotasi kepemimpinan dalam sebuah organisasi menjadi hal biasa, namun yang membedakan adalah kesan-kesannya selama betugas ditempat yang lama seperti di Kabupaten Jember yang terkenal ramah ini.

Seperti terungkap perasaan yang muncul dari Komandan Batalyon Armed-8 Kostrad Jember. “Banyak yang berkesan saat bertugas di Jember, saya tidak bisa mengungkapkan satu-persatu namun yang paling berkesan yakni saat sidak ke Koramil, Kecamatan sampai jam 3 pagi setelah sambil bercengkerama itu yang tidak bisa terlupakan,”ungkap Letkol Arm Totok Suhartono di ruang kerjanya.

Aroma suasana keakraban menurut Letkol Totok dirasakan setelah dilantik menjadi komdan Armed dan pihaknya salesai melaksanakan bertugas di Antabuna jam 1 malam. “Bupati dan pejabat lain menghadiri acara itu meski tengah malam belau mau datang,”tandasnya.

Meski tidak langsung bersentuhan dengan masyarakat Jember namun sebagai warga selama bertugas 2 tahun 10 bulan di Jember merasakan keramahan masyarakat yang terkenal dengan suwar-suwirnya. “Ini yang tidak pernah saya temui selama saya bertugas dimanapun,”ujar Letkol Totok.

Sebagai pasukan tempur di Kostrad pihaknya berkeinginan keberadaan dirinya memiliki manfaat besar bagi masyarakat Jember. “Banyak yang harus kami lakukan bersama Jember. “Seperi program Gerakan Jum’at Bersih dan penghijauan di Mumbulsari, kami sempat menurunkan anggota sebanyak 1 kompi sekitar 100 personil melakukan penghijauan,”jelasnya lagi.

Tidak hanya itu kesan yang paling mendalam selama betugas di Jember menurut Bapak tiga anak. “Saat ikut blusukan bersama Bupati Jember melihat kondisi masyarakat Jember di berbagai tempat seperti Baban Silosanen, Papuma dan Bandialit serta di berbagai tempat lainnya, itu yang membuat kesan saya medalam sekali,”tutur Letkol Totok.

Lebih lanjut menurut komandan yang memiliki nomor urut 24 yang pernah bertugas memimpin di Armed Jember ini panggilan tugas baru yang tidak bisa dihindari. “ Sebagai prajurit kami siap ditempatkan dimana saja termasuk di tempat yang baru sebagai Pabandiya Porgam di Srendam V Brawijaya itu yang menjadi kami harus meniggalkan Kota Suwar suwir ini,”pungkasnya.

Hal senada apa yang diungkapkan oleh Ketua Persit Batalyon Armed selama bersama-sama dengan anggota ibu-ibu Muspida di Jember baik itu Muspida inti dan plusnya tidak bisa dungkapkan dengan kata-kata. “Kami rasakan sangat akrab sekali kesetiakawanan dan keakraban ada disisni dan itu tidak pernah saya temui ditempat lain,”Rosi Irmawati Totok.

Dituturkan oleh Ny Rosi selama bergaul dengan ibu Sri Wahyuni Djalal yang getol terhadap pendidikan dengan Paudnya ternyata ada yang belum kesampaian di Jember.

“Sebenarnya kami berharap jika ada penundaan berang beberapa bulan lagi mungkin kami bisa membuat Paud di lingkungan Armed ini tapi mudah-mudahan pengganti saya bisa meneruskan merealisasikan,”tambah dia sembari merasa kasihan dengan Bu Djalal karena banyak pendamping pejabat sekarang yang belum bisa aktif.

Secara pribadi dia sangat bersyukur selama bertugas menjalin kerjasama dengan ibu-ibu lain seperti Ketua TP PKK, Ketua Persit Kodim, Ketua Persit Secaba dan sebagainya. “Kami sangat sangat akrab sekali mungkin itu akan menjadi kenangan tersendiri selama mendampingi bapak,”jelas Ny Rosi lagi.

Ketika setelah memasuki tugas di tempat yang baru Ny Totok berharap apa yang telah ditemui bersama ibu-ibu pejabat di Jember mudah-mudahan keakraban itu bukan semata-mata karena jabatan. “Tapi datang dari hati yang paling dalam dan saya yakin di Jember tidak seperti itu karena kami sempat ditawari oleh Bu Djalal meski tidak menjabat lagi kami masih diminta tetap berkumpul,”pintanya. (Info/jok)

Tidak ada komentar:

Kotak Surat

Nama
E-mail
Pesan