Bantalan Rel Mulai Diganti

JEMBER - PT KAI Daops 9 Jember menargetkan paling lambat H -7 Lebaran semua pekerjaan penggantian bantalan rel bisa diselesaikan. Hal ini dimaksudkan agar semua perjalanan kereta api (KA) selama arus mudik dan balik Lebaran lancar.

Pengawas Operasi Perjalanan KA PT KAI Daops 9 Jember Eko Suminto mengemukakan, tahun ini di wilayah Daops 9 ada pekerjaan penggantian bantalan rel sepanjang 10 km. "Lokasinya antara Jatiroto sampai Randuagung, Lumajang," ungkapnya kepada wartawan.

Penggantian bantalan rel di ruas Jatiroto - Randuagung, lanjut dia, dilaksanakan karena bantalan di sepanjang jalur itu sudah tidak layak. Secara bertahap, semua bantalan rel dari kayu akan diganti dengan beton sampai 2013 nanti.

Sampai saat ini, kata dia, dari 261 km panjang lintasan KA di wilayah Daops 9, masih ada 42 persen (111 km) rel yang berbantalan kayu. Sedangkan 51 persen (135 km) lainnya sudah berbantalan beton, dan sisanya 5 persen (14 km) berbantalan besi.

Meski demikian, kata Eko, sebenarnya proses penggantian bantalan rel di ruas Jatiroto - Randuagung sudah selesai dilaksanakan. Tetapi, masih harus dilakukan finishing dengan melakukan pemadatan dengan batu kerikil.

Menurut dia, bantalan beton memiliki banyak kelebihan dibandingkan bantalan kayu atau besi. Bantalan beton memiliki umur ekonomis lebih kuat karena bisa bertahan hingga 20 tahun.

Selain itu, bantalan beton lebih mampu menahan tekanan beban kereta. Karena, antara besi rel dengan beton ada semacam karet peredam beban dan getaran. "Sehingga lebih nyaman. Kalau bantalan kayu, cepat lapuk. Sedangkan bantalan besi lebih kaku," terangnya.

Sekadar mengingatkan, menjelang akhir Agustus lalu terjadi kecelakaan KA di ruas Randuagung. Kecelakaan diduga akibat penggantian bantalan rel yang belum tuntas. Satu as roda gerbong eksekutif KA Mutiara Timur anjlok. Tak ada korban jiwa maupun luka-luka dari penumpang dalam kejadian itu.

Anjloknya KA Mutiara Timur itu bukan yang pertama. Beberapa pekan sebelumnya, sebuah KA barang anjlok di dekat Stasiun Rambipuji. Dan Januari lalu, KA Sritanjung anjlok di sekitar Randuagung. "Tapi, untuk mengetahui penyebab persis kecelakaan KA harus dilihat dari semua faktor. Karena faktornya sangat banyak," ujar mantan humas Daops 9 ini.

Sementara itu, sore kemarin direksi PT KAI Daops 9 berkunjung ke Banyuwangi dan Jember. Kunjungan itu, menurut Humas Daops 9 Hariyanto, untuk mengecek persiapan sarana dan prasarana kereta api menyongsong arus mudik Lebaran. (RI-1)

Selengkapnya...

Polres Mulai Sebar Petugas di Keramaian

Jember - Jajaran Polres Jember mulai menyebarkan petugas berseragam dan preman di sejumlah titik keramaian di Jember. Hal ini diungkapkan oleh Kabag Ops Polres Jember, Kompol Teduh TSW, Jumat (12/9/2008).

Menurut Teduh, bulan puasa saat ini sedikit berbeda dengan bulan puasa tahun lalu. "Karena tahun ini baru berjalan beberapa hari saja, pusat keramaian seperti supermarket, plasa, sudah ramai dikunjungi, jadi rawan kejahatan dan kecelakaan," ujarnya.

PAdahal tahun lalu biasanya, keramaian baru terlihat di akhir bulan ramadhan. Di setiap titik keramaian, nantinya bakal ditempatkan satu perwira siaga dengan sejumlah anggotanya. "Mereka bertugas, menjaga kelancaran lalu lintas dan antisipasi aksi kejahatan," ujarnya.

Selain pusat keramaian ditengah kota seperti supermarket dan plasa, polisi juga menyebar anggotanya di wilayah kampus. KArena saat ini wilayah kapus juga bisa dikatakan lebih ramai dibandingkan dengan pusat kota. KArena di daerah tersebut banyak bermunculan minimarket dan warnet-warnet, sehingga rawan terjadi curanmor.

"Secara resmi nantinya akan kita dirikan 18 pos untuk penjagaan jika mendekati hari raya, tetapi sekarang cukup kita sebarkan petugas dahulu," imbuhnya. (RI-1)

Selengkapnya...

Tabrak Pohon, Sahrul Tewas Ditempat

Jember - Sahrul (63) yang berboncengan dengan putranya Imam, dari Glenmore Banyuwangi urung jalan-jalan di Jember. PAsalnya, baru sampai di Garahan Silo, tiba-tiba motornya selip dan menabrak pohon.

Naasnya, Sahrul yang tidak kuasa mengendalikan kendaraannya karena melaju kencang dan menabrak pohon langsung meninggal dunia ditempat kejadian perkara (TKP). Sementara putranya Imam, masih bisa diselamatkan dan dilarikan kerumah sakit dr. Soebandi Jember.

Sehari sebelumnya, Kamis (11/9), di lokasi hampir sama dengan jarak hanya beberapa ratus meter saja juga terjadi tabrakan hebat hingga sebuah sepeda motor patah menjadi dua karena menabrak pohon.

Mengetahui hal ini Kanit Laka LAntas Polres Jember, Iptu Eko Budyo, menghimbau kepada masyarakat pengguna jalan utnuk berhati hati mengendarai kendaraannya di saat bulan puasa ini.

"Khususnya bulan puasa menjelang idul fitri, kondisi jalan semakin ramai, jadi semua pengguna jalan diharap berhati-hati dan melaju pada kecepatan yang ditentukan," ujarnya.

Jangan sampai seperti korban laka, Sahrul tersebut, karena melaju terlalu kencang dan dijalan turunan serta belokan tajam, akhirnya mengalami kecelakaan.

Eko juga menyebutkan bahwa selama bulan puasa ini jumlah laka meningkat sekitar 10 %. Jika dibandingkan dengan bulan Agustus 2008 lalu. Karena hampir setiap hari di jalan-jalan wilayah LAntas Jember selalu terjadi LAka LAntas. (RI-1)

Selengkapnya...

Tersangka Sunardi Bakal Dilimpahkan Tahap kedua

Jember – Tersangka Sunardi, yang diduga terlibat langsung dalam dugaan korupsi kasda dengan terpidana mantan Bupati Jember, Samsul hadi Siswoyo, bersama mantan Kabag Keuangan Herwan Agus Darmanto yang saat ini sedang menjalani persidangan, dikabarkan besok bakal dilimpahkan ke Kejari Jember.

Pelimpahan Sunardi besok, Jumat ( 12/9/2008 ) ke Kejari Jember oleh Kejati Jatim merupakan pelimpahan tahap kedua. Dimana pelimpahan tersebut berisi berkas perkara bersama dengan tersangka. Dan kemungkinan bakal ditahan seperti terdakwa Herwan beberapa waktu lalu.

“Ya kita lihat dulu besok waktu kita limpahkan, kalau sehat ya seperti biasa itulah, kalau sakit ya kita lihat sakitnya dulu,” jelas Kajari Jember, Elvis Jhoni SH kepada beritajatim.com.

Elvis enggan berkomentar lebih banyak lagi tentang rencana pelimpahan Sunardi. Elvis juga meminta wartawan untuk melihat proses pelimpahan tersebut bagaimana, apakah ditahan atau tidak.

Seperti diberitakan sebelumnya, Sunardi diduga turut serta bersama-sama melakukan tindak pidana korupsi sewaktu menjabat Kepala Bagian Keuangan semasa Bupati Samsul. Sebelumnya Kabag Keuangan yang lain juga sudah menjalani proses hukum.

Kabag Keuangan, Mulyadi sendiri yang menjabat tahun 2004 hingga awal 2005, sudah menjalani vonis hakim PN Jember, meski saat ini masih mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung. Sedangkan Kabag Keuangan sebelum Mulyadi, Herwan Agus saat ini sudah ditahan dan menjalani proses persidangan.

Sunardilah yang selama ini belum menjalani prose shukum tersebut. Karena sewaktu hendak ditahan beberapa bulan lalu, bersamaan dengan Herwan, Sunardi dengan tiba-tiba jatuh sakit dan dirawat intensif di Rumah Sakit Bina Sehat Jember. (RI-1)

Selengkapnya...

BLT Tahap Kedua Siap Dicairkan

Jember - Pencairan Dana Bantuan Langsung Tunai (BLT) tahap II (kedua, Red) untuk Rumah Tangga Sasaran (RTS) se Kabupaten Jember siap dicairkan oleh PT Pos Indonesia Jember September 2008 ini.

Demikian disampaikan Kepala Dinas Sosial Drs. Suhanan, M.Pd dalam rakor pelaksaanaan pencairan dana BLT di Dinas Sosial, Kamis (11/9).

Menurutnya, pembayaran BLT dilakukan di tiap Kecamatan dan dijadwalkan Kantor Pos terhitung mulai 13 – 22 September 2008 di balai Desa / Kelurahan.

Suhanan menyatakan bahwa dalam pencairan dana BLT pada prinsipnya Kantor Pos siap mencairkan dana BLT sebanyak 237.413 RTS di seluruh wilayah Kabupaten Jember. Dan RTS hasil verifikasi melalui rembug desa ada 22.734 RTS yang belum bisa dicairkan karena kartu susulan BLT belum turun dari PT Pos Indonesia Pusat.

“Kami upayakan kartu BLT turun lebih cepat sehingga bisa dicairkan sebelum hari raya, tapi bila belum selesai, terpaksa dicairkan setelah hari raya,” papar Suhanan.

Ia menandaskan, karena pencarian BLT kali ini bertepatan dengan bulan puasa, maka koordinasi yang baik antara Muspika, Kepala Desa/Kelurahan dan kantor Pos perlu ditingkatkan agar suasana tetap kondusif dan menekan gejolak di masyarakat.

“Dan bagi warga penerima usia lanjut dan cacat, diminta didahulukan,” paparnya.

Selain itu, akan ditambah loket dan petugas pelayanan agar tidak menimbulkan antrean panjang.

Kadinsos mengatakan peserta PKH di 11 Kecamatan (Jombang, Kencong, Balung, Rambipuji, Sukorambi, Kaliwates, Patrang, Arjasa, Kalisat, Pakusari dan Mayang) dipastikan pula tetap mendapat BLT.

“Jangan sampai kita mengambil hak orang lain, kalau perlu maka memberi kepada orang tak mampu,” ujarnya.

Pencairan BLT di tiap Desa / Kelurahan akan dipantau oleh UPP (Unit Pelaksana Program) BLT RTS dan setiap usai kegiatan harus segera melaporkan kepada Bupati Jember tembusan ke Kadinsos.

“ Ada hal penting lagi di bulan September ini. Yaitu BPS akan mendata Program Perlindungan Sosial (PPLS) untuk jadi acuan program penanggulangan kemiskinan dan ini harus ada pantauan dari perangkat desa setempat agar tepat sasaran,” ujarnya.

Kepala Kantor Pos Jember, Adi Sunanto mengatakan bahwa jadwal pelaksanaan pembayaran BLT Kabupaten Jember yakni tanggal 13 September meliputi Kecamatan Balung, Puger, Gumukmas ; 14 September (Ledokombo, Sumberjambe, Sukowono, Kalisat), 15 September (Semboro, Kencong, Jombang, Umbulsari) ; tanggal 16 September (Bangsalsari, Rambipuji) ; 17 September (Patrang, Panti, Sukorambi) ; tanggal 18 September (Jelbuk, Arjasa) ; tanggal 19 September (Silo, Mayang) ; tanggal 19 September (Silo, Mayang) ; tanggal 20 September (Sumbersari, Pakusari, Kaliwates) ; tanggal 21 September (Ambulu, Wuluhan, Tempurejo, Mumbulsari, Jenggawah, Ajung) dan 22 September (Kecamatan Tanggul, Sumberbaru).

Ada sebanyak 1.310 RTS yang belum mencairkan BLT tahap lalu. Sehingga pencairan yang akan datang diminta membawa kartu BLT untuk mencairkan Rp 700 ribu sebagai rapelan sedang pencairan BLT tahap 2 ini tiap RTS akan mendapat Rp 400 ribu. (RI-1)

Selengkapnya...

Bayi Sehat Berkat Pijat

JEMBER – Memiliki bayi sehat adalah dambaan setiap keluarga. Untuk mendapatkan bayi sehat itu berbagai cara bisa ditempuh. Diantaranya adalah melalui pemijatan.

Pijat bayi dinilai sebagai salah satu alternatif meraih kesehatan secara sederhana dan hemat. Dan itu bisa dilakukan sendiri oleh ibu, tanpa bantuan dukun pijat.

Ketua Dharma Wanita Persatuan (DPW) Jember dalam sosialisasi dan penyuluhan tentang metode memijat bayi yang benar Ny Gatot Harsono mengatakan dengan pelatihan itu diharapkan ibu – ibu yang memiliki balita bisa menerapkan dan praktek kepada lingkungan sekitarnya.

”Kegiatan ini adalah salah satu program DPW Dharma Wanita dengan anggaran APBD untuk meningkatkan pengetahuan ibu – ibu terutama terkait kesehatan bayi,” tukasnya.

Sedang menurut Ny Farouq - anggota Dharma Wanita - metode sentuh (touch therapy) untuk sehat adalah pendekatan atau terobosan baru dalam pemeliharaan kesehatan bayi.

”Metode inipun bisa digabungkan dengan pengobatan tradisional dan ilmu kedokteran,” paparnya.

Sebenarnya, dalam beberapa upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan yang prima secara sederhana dan alamiah (touch for health), disentuh, dirawat dan dipijat merupakan makanan yang baik untuk bayi.

”Pijat adalah makanan yang sama pentingnya seperti vitamin dan mineral dan yang paling penting adalah membantu melancarkan ASI,” paparnya lagi mengutip Dr Federich Leboyer.

Dan jika praktek pijatan dilakukan oleh ibu sendiri, malah lebih baik karena lebih mendekatkan kontak batin antara si ibu dengan bayi.Jika dengan dukun bayi dikhawatirkan akan menimbulkan hal-hal yang tidak diingikan.

Dijelaskan lagi, bahwa di usia 6 atau 7 bulan katanya merupakan usia ideal untuk pemijatan bayi.”Bila bayi dipijat pada usia terlalu dini atau terlalu besar tidak bagus, karena kondisi tubuhnya masih belum stabil, tapi bila terpaksa dipijat hendaknya jangan terlalu lama kena angin,” tukasnya.

Sedang waktu yang paling tepat untuk memijat adalah pagi hari dan malam hari dimana hal itu akan membantu bayi tidur lebih nyenyak.

Secara lebih terperinci ia lalu menjelaskan langkah-langkah yang perlu diambil untuk memulai melakukan pijatan. Yaitu, tangan harus bersih dan hangat, kuku dan perhiasan jangan sampai mengakibatkan goresan ke kulit bayi, ruangan harus hangat dan tidak pengap (sirkulasi udara harus baik), bayi tidak sedang lapar atau sehabis makan, selama memijat bayi (15 menit) tidak ada gangguan, posisi pemijat harus nyaman dan tenang, bayi / anak dibaringkan diatas kain dengan permukaan rata, lunak dan bersih, siapkan baju, popok untuk pengganti serta handuk dan perlengkapan lain yang diperlukan.

Keuntungan pijatan bayi adalah selain menjalin kasih sayang dengan ibu - anak maka dapat memacu sistem sirkulasi darah, jantung, pernafasan, pencernaan dan sistem kekebalan tubuh bayi dan anak (menurunkan Adrenalin dan menaikkan Corticosteroid, sehingga bayi akan tenang dan kekebalan tubuhnya akan meningkat). Sehingga dapat melatih bayi lebih tenang menghadapi stress, mendorong pertumbuhan susunan otot dan kelenturannya. (RI-1)

Selengkapnya...

Bupati Kumpulkan Adm Perkebunan se-Jember

Jember – Bupati MZA Djalal, mendadak menggelar audiensi dengan Administratur (Adm) Perkebunan se Kabupaten Jember. Pada pertemuan tersebut Djalal, mengingatkan agar ada peningkatan perekonomian dari sektor agrobisnis di Jember. Karena dia menyadari potensi Jember sangat baik dikembangkan.

Jika potensi itu terus dipacu, maka dampaknya akan menguntungkan masyarakat dan tingkat perekonomian serta kesejahteraan rakyat meningkat.

MZA Djalal, mengaku upaya selama ini kurang optimal. Padahal, tahun 2008 ini, di semester pertama Jember memiliki Product Domestic National Bruto (PDNB) sekitar Rp 4,8 Triliun ditambah APBD Rp 1,2 Triliun disertai potensi jumlah penduduk kurang lebih 2 juta jiwa.

”Meski tahun ini ada kenaikan, tapi tidak terlalu signifikan karena potensi yang ada belum dioptimalkan,“ ujarnya di pendopo Wahyawibawagraha.

Acara itu dihadiri Adm BUMN (PTPN 10, 11, 12), BUMD (PDP dan Perhutani), Perkebunan Swasta dan Instansi terkait. MZA Djalal menegaskan jika optimalisasi tidak segera dilakukan, maka perkembangan agrobisnis di Jember akan statis.

“Kita jangan menyerah pada keadaan, nanti saya akan cari peluang-peluang dalam siklus produksi yang dapat memberi kontribusi langsung kepada pertumbuhan ekonomi masyarakat Jember dan bisa langsung dinikmati tanpa mengambil hak-hak perusahaan,“ ujarnya.

Secara teknis pihak perkebunan juga harus mengetahui upaya-upaya untuk meningkatkan aset-asetnya. ”Mari kita genjot aset-aset Jember agar lebih produktif lagi senyampang kita punya kemampuan,“ ujarnya.

Bupati juga berpesan agar mereka dapat memanfaatkan segala ilmu pengetahuan yang dimiliki. “Dan saya akan membantu dalam hal revitalisasi, promosi dan pemasaran produk baik dalam dan luar negeri,“ akunya.

MZA Djalal, mengaku akan membuka peluang bagi investor untuk menanamkan investasi di Jember sehingga berdampak penyerapan tenaga kerja, peningkatan ekonomi masyarakat dan akhirnya menaikkan pendapatan daerah.

”Kami siap membantu maksimalisasi potensi agro termasuk mempermudah prosedur investasi,“ tukasnya.

Di kesempatan itu Administratur Perum Perhutani Jember, Ir. Taufiq Setiyadi mengatakan bahwa banyak sekali peluang-peluang bisnis yang bisa dikembangkan dari potensi hutan misalnya.

Kini dia mengaku telah menjalin kerjasama dengan investor untuk mengembangkan jagung sebagai sumber energi bio-etanol dan mengupayakan rencana penanaman karet dan jagung di areal hutan lindung. ”Yang penting hutan bermanfaat bagi masyarakat dan pemerintah,“ ujarnya.

Sedang wakil dari PTPN malah ingin menjalin MoU dengan Pemkab, terutama untuk penanganan tanah perkebunan yang mulai banyak tidak sehat.

”Kondisi tanah perkebunan sudah tidak begitu baik, sehingga sulit menaikkan produksi,” ujarnya.
Dia berharap ada pemikiran para ahli untuk meremajakan struktur tanah di Jember. Pemkab juga diharap bisa merintis penggunaan pupuk organik murah bagi petani agar produksi meningkat. (RI-1)

Selengkapnya...

Pemkab Tidak Sediakan THR Karyawan

Jember – Pemkab Jember untuk tahun 2008 kali ini tidak bakal mengeluarkan dana tunjangan hari raya (THR) seperti tahun-tahun sebelumnya kepada karyawannya. Hal ini terungkap dari surat edaran yang ditandatangani Sekda, Drs. Djoewito.

Dimana surat tersebut saat ini sudah beredar luas ke semua unit kerja di jajaran Pemkab Jember. Menurut Kasie Humas Kantor Infokom Jember, Drs. Giat Tarigan, surat tersebut berisi larangan memberi THR kepada karyawan karena sesuai dengan himbauan BPK RI.

“Itu menindaklanjuti surat dari BPK, jadi Pemkab mempunyai kebijakan untuk melanjutkannya, sehingga tidak ada THR untuk semua karyawan baik PNS maupun rollstaat,” jelasnya.

Hal senada juga ditegaskan oleh Kepala Kantor Infokom Pemkab Jember, Drs. H. Agus Slameto. Menurut Agus, Pemkab tidak mungkin melanggar hukum untuk memberi THR kepada karyawan karena ada laranganya.

Sementara itu koordinator tenaga rollstaat Pemkab, Taufik, menyesalkan langkah Pemkab tersebut. “Kalaupun yang tidak diberi THR itu golongan III dan IV mungkin nggak apa-apa, karena gajinya sudah besar, tetapi kalau golongan II, I dan honorer/rollstaat, mau jadi apa,” sesalnya.

Apalagi semenjak beberapa tahun terakhir ini banyak hak pegawai yang tidak diberikan oleh Pemkab Jember, termasuk uang lauk pauk. “Sudah gitu khan THR hanya Rp. 85 ribu masak juga tidak diberikan ini khan mengecewakan kami,” tuturnya.

Hal senada juga ditegaskan LSM Sakera, menurut Ketuanya, HM Fathurozi, dengan tidak diberikannya THR secara formal justru membuka peluang untuk korupsi. Bagaimana tidak memberi THR kepada karyawan itu sudah menjadi kebiasaan semua pimpianan unit kerja.

“Kalau resmi dari Pemkab dan besarannya ditetapkan sama, maka pengeluaran jelas dan bisa dilihat, kalau tidak justru banyak pimpinan unit kerja mencari dana dengan jalan tidak benar, diambilkan dari sejumlah proyek di unit masing-masing,” tegasnya.

Sehingga akibat yang ditimbulkan adalah kualitas proyek atau kegiatan lain yang anggarannya disedot untuk menyediakan THR menjadi jelek. Atau bahkan ada kegiatan yang hanya ada SPJ-nya saja tetapi kegiatan tidak pernah dilakukan.

“Karena pimpinan unti kerja tidak akan tega membiarkan karyawannya tidak mendapat THR, akibatnya justru peluang korupsi terjadi, karena tidak jelas berapa yang akan diberikan kepada karyawan dan berapa yang disisihkan dari proyek-proyek tersebut,” sesalnya. (RI-1)

Selengkapnya...

Tekan Angka KKN LSM Ajak Pemkab

Jember – Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Clean Governance (CG) Jember, mengajak Pemkab Jember untuk bersam-sama menekan angka KKN. Bahkan lebih tegas lagi CG mendeak Pemkab untuk memberantas habis KKN di jajarannya.

Di sisi lain Pemkab juga menyatakan komitmen yang sama, seperti disampaikan Asisten I, Hasi Madani. Menurutnya langkah CG yang menggandeng pemerintah untuk memberantas KKN sangatlah tepat.

“CG ini harus berkomitmen yang sama dengan pemerintah dalam menyikapi tindak pelanggaran yang tak sesuai aturan hukum yang berlaku,” jelasnya.

Untuk itu Hasi, meminta kepada pengurus Clean Governance (CG) agar lebih berkarya dan menunjukkan kepada masyarakat akan perannya dalam memberantas KKN. “Dengan demikian keberadaan CG lebih eksis dan bisa dilihat serta dirasakan masyarakat,” imbuhnya.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Clean Governance (CG) Cabang Jember, Drs. Hari Subagio, Msi berharap Pemerintah Jember bisa bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN). “Kita akan sharing dengan Pemkab Jember untuk memperbaiki tata pemerintahan yang selama ini dinilai masih kurang,” tuturnya.

Untuk mempermudah pekerjaan di lapangan, pihaknya telah membentuk kepengurusan Clean Governance (CG) di 31 Kecamatan telah terbentuk dalam Komite Relawan Anti Korupsi (KRAK).

“Selain berkomitmen terhadap pemberantasan KKN, kami juga sangat konsen terhadap masalah sosial kemasyarakatan, terutama pemahaman terhadap hukum yang berlaku,“ tukasnya.

Senada dengan Kepala Badan Pengawas Kabupaten Jember, Abdul Muis. Dia berharap agar CG tetap berkomitmen memberantas KKN sesuai amanat Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

“Kami juga punya tugas yang tak jauh beda dengan Clean Governance (CG) ini yaitu memberikan pembinaan, sekaligus pengawasan terhadap jalannya pemerintahan yang bersih dari KKN, “ tukasnya.

Di sisi lain, Muis mengingatkan kepada Clean Governance (CG) jika ada temuan di lapangan agar dikoordinasikan dengan baik bersama aparat setempat sehingga dapat memberi masukan positif terhadap kemajuan dan perkembangan Jember ke depan. (RI-1)

Selengkapnya...

STADION MASIH RUSAK

• Komisi D Marah – Marah

JEMBER – Sidak (inspeksi mendadak, Red) diwarnai “kemarahan” oleh anggota komisi D. Betapa tidak, stadion notohadinegoro hingga kini masih rusak pasca dipakai panitia Super Motor Cross Internasional selama 2 hari bulan Agustus kemarin.

Ditambah lagi, setelah Komisi D mengetahui anggaran yang digunakan untuk mendukung program kebanggaan Bupati MZA Djalal, BBJ tersebut sebesar Rp 2 milliar. Seharusnya, panitia bertanggungjawab dan segera membersihkan tanah dan sampah tersebut dari dalam stadion.

Beberapa hari terakhir ini, HM Baharuddin Nur SH, mengaku menerima pengaduan dari beberapa masyarakat Jember terutama di sekitar Stadion. Sebab, hingga hari ke 9 ramadhan ini panitia tidak segera membersihkan tanah yang menumpuk di dalam stadion tersebut.

Padahal, seperti biasa stadion tersebut setiap tahun akan digunakan masyarakat warga sekitar nya untuk menggelar sholat berjamaah Idul Fitri. Jika masih berupa gundukan tanah, dan bongkahan kayu berserakan seperti itu otomatis warga tidak akan bisa menggelar sholat Ied di Stadion.

“Kami selaku wakil rakyat merasa prihatin. Kita selama beberapa pecan ini menerima pengaduan dari masyarakat, keluhan dan sebagainya. Terakhir kita perlu sidak karena kata warga akan digunakan sholat Ied nantinya. Kalau tidak segera dibersihkan warga tidak akan bisa mendapat tempat,” ujar HM Baharuddin Nur, yang dikenal bersuara lantang dan vocal ini.

Tokoh PPP yang berseberangan dengan DPC, serta Bupati saat ini karena beda visi ini mengatakan bahwa dia sangat tidak habis pikir melihat pemerintahan saat ini. Untuk alasan mendatangkan peningkatan ekonomi masyarakat malah mengundang para pembalap Super Cross ke Jember.

Hotel, dan makan dibiayai. Sementara sirkuit dibuatkan dengan cukup megah. Sedang ironisnya menimpa rakyat Jember yang sedang banyak kesusahan. Anggaran Rp 2 milliar itu dihabiskan dalam waktu 2 hari untuk mengejar nama bahwa BBJ sukses.

Kini, setelah dipakai stadion itu tidak dibersihkan. Semua pemuda dan warga setempat sekitar stadion mengeluh. Selain tidak bisa berolah raga, tidak ada sepak bola, dan lain sebagainya mereka juga terancam tidak dapat tempat untuk berjamaah sholat Ied nantinya.

Informasi di luaran menyebutkan bahwa anggaran kegiatan itu sebesar Rp 2 milliar masih terdapat tunggakan Rp 500 juta. Sebab, untuk mendatangkan tanah dan membikin sirkuit crosser itu satu gundukan saja seharga Rp 30 juta. Belum lagi ongkos angkut, dan ongkos pembersihannya.

“Tanah itu milik siapa, dan dikemanakan. Kalau dibiayai APBD atau uang rakyat berarti tanah itu tidak boleh dibuang. Harus disimpan, minimal dilelang. Karena itu asset daerah. Kalau tanah urug itu dijual, berarti ada mark-up proyek,” ujar salah satu anggota LSM yang ikut dalam sidak kemarin.

Pemerintah Kabupaten Jember era pemerintahan MZA Djalal, ini terkesan berani menentang aturan good governance dan good government. Hanya untuk agenda super cross saja meniadakan kegiatan masyarakat dan mematikan hak warga Negara untuk berolahraga, dan mendapat pelayanan yang baik dari Negara.

Dalam sidak yang dilakukan Komisi D itu, diikuti oleh sejumlah anggota DPRD diantaranya Miftahul Ulum, S.Ag, Ir HM Sujatmiko, HM Baharuddin Nur, dan lain sebagianya.

Komisi D di akhir sidaknya meminta kepada panitia Super Motor Cross Internasional untuk segera membersihkan Stadion seperti sedia kala, dan bisa digunakan untuk olah raga masyarakat, dan untuk kegiatan lainnya seperti ibadah sholat Idul Fitri nantinya.(RI-1)

Selengkapnya...

2 Lagi Warga Jember Terinfeksi HIV

Jember - Jumlah pasien HIV Adis kembali bertambah jika awal Agustus lalu bertambah 7 orang, untuk awal September ini bertambah lagi 2 orang dewasa, usia 20 dan 35 tahun.

Kedua psien baru yang terinfeksi HIV Aids tersebut semuanya warga Jember. Dan saat ini mendapat perawatan petugas klinik VCT RSUD Dr. Soebandi.

Kepala klinik VCT dr. Soebandi, dr. Justina Evy Tyaswati, menyesalkan sulitnya pasien HIV Aids yang enggan berobat secara rutin. “Kalau sudah sedikit enak badannya maka jarang yang meneruskan pengobatan, sehingga banyak yang semakin tinggi stadiumnya,” ujarnya.

Seperti 7 pasien yang pada awal Agustus lalu terinfeksi, semuanya saat ini sudah mengalami stadium IV. Termasuk 2 balita dan 5 PSK lainnya. Demikian halnya dengan 2 penderita yang baru saja berobat ke VCT. Keduanya juga sudah stadium IV.

Evy menyarankan kepada semua pasien untuk berobat secara rutin. Dan menghindari penularan kepada orang lain, khususnya yang berprofesi sebagai PSK.

“Kalau sudah terinfeksi maka PSK juga harus berhenti beroperasi, jangan sampai sengaja untuk menulari orang lain, selanjutnya beriobat secara rutin ke VCT,” imbuhnya. (RI-1)

Selengkapnya...

Pelaku Tabrak Lari Pakusari Belum tertangkap

Jember – Pelaku tabrak lari di jalan PB. Sudirman Pakusari Jember kemarin, Senin (8/9) belum tertangkap juga. Sementara korban tabrak lari, Dinar Pramestri (19), warga jalan Mawar Patrang, langsung dikebumikan karena meninggal ditempat pada saat terjadinya kecelakaan tersebut.

Kanit Laka Lantas Polres Jember, Iptu Eko Budyo, menyatakan hingga hari ini Selasa (9/9) pihaknya bersama jajaran Polres Jember belum bisa menangkap pelaku karena identitasnya belum jelas.

“Semua saksi yang kita mintai keterangan di lapangan, kebanyakan tidak tahu pasti kejadiannya, mereka hanya tahu truk pengangkut tebu itu saja, padahal di Jember khan banyak,” ujarnya.

Eko berharap kepada masyarakat yang tahu kejadian kecelakaan yang membawa korban meninggal dunia satu orang warga patrang itu untuk melaporkan ke unit Laka Lantas atau petugas kepolisian terdekat.

Sementara itu saksi ditempat kejadian perkara (TKP), B. Basri, mengaku tidak tahu secara pasti kejadiannya. “Saya hanya lihat tiba-tiba korban itu terkapar di jalan, kelihatannya dilindas truk tebu warna biru yang dari barat,” tuturnya.

Soal nomor polisi dan ciri lain pihaknya mengau tidak tahu menahu. Sementara saksi lain menegaskan bahwa kecelakaan berawal dari korban yang berusaha mendahului truk tebu dari arah barat. Namun karena ragu-ragu dan dari arah timur datang truk lain maka, korban oling dan terlindas truk yang dari arah barat yang akan didahului korban. (RI-1)

Selengkapnya...

Gaji Perangkat Desa Akhirnya Dicairkan

Jember – Gaji perangkat desa yang sempat tidak dicairkan oleh Pemkab Jember selama 8 bulan ini, akhirnya mulai Selasa (9/9) hari ini bisa dicairkan. Semula Pemkab ngotot tidak akan mencairkan gaji perangkat desa dan dana ADD (Alokasi Dana Desa) untuk pembangunan desa, karena sejumlah dalih.

Begitu mendapat ancaman dan protes disana-sini, akhirnya Pemkab mencairkan gaji perangkat, sementara untuk dana ADD masih belum bisa. Seperti dituturkan Kades Curahnongko, kecamatan Tempurejo, Hj. Eni Ayu S, usai mengambil gaji perangkatnya di Kasda Jember, bahwa perangkatnya sudah 8 bulan ini menunggu gajinya.

“Sudah 8 bulan mas, nunggu nggak cair-cair kasihan setiap bulan mereka menunggu, sekarang pun yang cari baru 7 bulan saja,” tuturnya.

Gaji tetap dari Pemkab ini berlaku untuk Kades hingga perangkat lain di desa. Kades dan perangkat sebelumnya tidak pernah digaji Pemkab karena sudah mengelola tanah kas desa. Namun semenjak keluarnya peraturan pemerintah yang baru maka semua perangkat desa digaji Pemkab Jember.

“Jadi kalau gaji tidak dibayar oleh Pemkab itu apa namanya, kok tidak kasian dengan perangkat,” sesalnya.

Kades sendiri setiap bulannya mendapat gaji Rp. 1 juta, Sekdes Rp. 750 ribu dan perangkat lainnya masing-masing Rp. 600 ribu.

Menanggapi hal ini, Asisten I Pemkab Jember, Hasi Madani mengaku sebelumnya ada kesalahan administrasi. Namun setelah ada perbaikan, Pemkab kemudian mencairkannya.

Dan saat ini sudah ada 184 desa yang mencairkan, tinggal 48 desa yang belum mengajukan.

Sementara itu Kadispenda, Drs. Suprapto yang dikatakan ikut mensyaratkan desa harus lunas PBB baru mengambil gaji, menolak keras. “Saya tidak pernah mensyaratkan desa lunas PBB baru gajian, itu salah besar, justru gaji itu harus diberikan tepat waktu setiap bulannya, jangan sampai terlambat,” tegasnya.

Untuk itu Suprapto menyarankan Pemkab untuk tidak mengkaitkan gaji perangkat dengan PBB (Pajak Bumi Bangunan). “Gaji itu harus tepat waktu, supaya mereka semangat menagih PBB di wilayahnya,” ujarnya.

Kalau dana ADD itu bisa dikaitkan dengan PBB. Itupun tidak diatur dalam peraturan pemerintah atau undang-undang lain. (RI-1)

Selengkapnya...

Guru Smackdown SMPN 3 Diadili

Jember – Beruntung Hartiani binti Harjono, ibu guru SMPN 3 Jember warga Griyo Gebang Permai RT 7 RW 17 Blok H, Kecamatan Patrang ini tidak ditahan oleh Kejari Jember, kalau tidak “kiamat kecil” akan menimpa keluarganya. Betapa tidak. Kasus pemukuluan terhadap siswa didiknya telah disidangkan di Pengadilan Negeri (PN) Jember Selasa (9/9) hari ini.

Sidang kali pertama ini hanya digendakan untuk membacakan dakwaan dari Jaksa Penuntut Umum (JPU) M Zaenal Arifin, SH. Sehingga usai membaca surat dakwaan di depan majelis hakim, majelis Hakim Rachmat, Jhony Aswar, Wedayati, SH langsung mengetok palu menunda sidang untuk dilanjutkan pekan depan dengan agenda pemeriksaan saksi – saksi.

Kasus kekerasan guru terhadap siswanya ini sebenarnya sudah setahun tidak diproses. Tapi, kini telah memasuki tahapan dakwaan di PN Jember. Keluarga korban pun merasa sedikit lega karena kasusnya terkatung – katung selama setahun.

Sekadar diketahui, guru Hartiani – pengajar kesenian- ini dilaporkan memukuli siswanya (korban, Red) bernama Indah Rahmawati dengan seruling secara berulang – ulang. Seruling yang terbuat dari bambu itu dipukulkan ke kepala korban.

Tak hanya itu, kepala korban juga dikeplak dengan tangan ibu guru kesenian ini. Terakhir saat pelajaran kesenian dimulai itu korban juga mengaku dilempar seruling hingga mengenai kepalanya.

Dari hasil visum yang dilakukan oleh dokter Koenaroekmi RS PTPN X Jember tertanggal 17 Desember 2007 bahwa di dahi kiri korban, dan lengan terdapat lebam tak jelas, dan paha kiri terdapat luka Hyperremia (lebam).

Berdasarkan itu Polres Jember dalam hal ini melakukan pemeriksaan terhadap tersangka guru Hartiani, dengan jeratan pasal Undang – undang Perlindungan Anak (UUPA) No 23 tahun 2002, pasal 80 ayat 1, serta pasal 351 KUHP ayat 1. tentang penganiayaan.

Dasar inilah yang dimaksudkan oleh JPU untuk mendakwa tersangka guru Hartiani tersebut di muka pengadilan. UU perlindungan anak itu dijadikan dakwaan kesatu (primer) dan dakwaan kedua adalah KUHP pasal 351.

JPU M Zaenal Arifin, SH, mengatakan bahwa terdakwa guru tersebut tidak ditahan karena berbagai pertimbangan termasuk selama ini polisi tidak menahan terdakwa. Terkait dakwaannya kasus itu, dia meyakini terdakwa akan terkena jeratan pasal UU perlindungan anak pasal 80 ayat 1. “Ancaman hukumannya di atas lima tahun lho. Berat itu,” sergah anggota JPU lainnya.

Pantauan di lapangan, usai sidang aktifitas kegiatan sekolah di SMPN tidak masih tetap berjalan. Terutama bidang kesenian. Oknum guru ini masih tetap bisa mengajar seperti biasa. (RI-1)

Selengkapnya...

900 Honorer Antre CPNS

Jember - Pemkab Jember tak melaksanakan pengadaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) dari jalur umum tahun ini. Sebab, hingga saat ini masih ada 900 tenaga honorer yang belum diangkat.

Menurut Kepala BAdan Kepegawaian Daerah (BKD), Sugiarto SH, Pemkab masih memprioritaskan tenaga honorer menjadi CPNS. Apalagi pengangkatan CPNS dari tenaga honorer ditarget harus kelar pada 2009 mendatang.

Meski demikian pihaknya mengaku belum mengetahui kuota pengadaan CPNS tahun 2008 kali ini. Proses CPNS kali ini menurutnya agak lambat, karena nomor induk pegawai (NIP) milik 1.105 tenaga honorer yang diangkat dalam formasi 2007 lalu juga belum turun.

Jika memang pemerintah pusat tidak merubah target pengangkatan CPNS sesuai dengan PP No 48/2005 dan PP No 43/2007. Maka, Sugiarto bakal menjadwalkan dari 900 honorer di Pemkab tersebut untuk diangkat setengahnya pada tahun 2008 ini dan setengah lagi pada 2009 mendatang.

Total tenaga honorer yang sudah diangkat oleh Pemkab Jember yakni pada 2006 ada 1.233 tenaga honorer dan 2007 berjumlah 390 tenaga honorer.

Sementara itu sesuai data yang ada di BKD Jember dari 900 tenaga honorer yang belum diangkat itu mayoritas dari bidang administrasi. KArena mayoritas tenaga honorer guru dan bidang kesehatan telah diangkat atau dalam proses pengangkatan. (RI-1)

Selengkapnya...

Pertanian Ramah Lingkungan Gencar Disosialisasikan

Jember - Semakin tingginya bahan kimia pertanian yang masuk ke lahan, membuat hasil produksi pertanian kian tidak sehat. Apalagi, saat dikonsumsi manusia. Sehingga, upaya meminimalisasi produk kimia untuk tanaman tentu sangat diperlukan.

Merubah budaya penggunaan pupuk kimia oleh petani tak mudah. Tapi sosialisasi wajib digencarkan terus menerus. Upaya itu harus dilakukan oleh Petugas Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) karena lebih dekat kepada petani. Termasuk pemandu penggunaan ilmu pengetahuan, keterampilan dan budaya petani.

Penyampaian bahasa kepada para petani juga sangat diperlukan untuk menunjang kesuksesan sosialisasi tersebut.

Ir Wasi Ismoyo, Kepala Bidang Penyuluhan dan Pengolahan Pasca Panen Hasil Pertanian di Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Ketahanan Pangan mengatakan bahwa salah satu sektor yang diprioritaskan Pemkab Jember adalah pembangunan pertanian.

Berhasil tidaknya bidang pertanian ditentukan oleh subyek petani. Artinya, keberhasilan ini bergantung kepada sikap petani dan petugas penyuluh pertanian dan sistem pertanian yang diterapkan.

Kata dia ada 6 sub-sistem penyuluhan pertanian : diantaranya segi pendidikan, segi kediklatan, kursus-kursus petani, segi penelitan terkait materi-materi dari PPL karena harus diuji terlebih dahulu, keempat pemasaran agribisnis (hasil pertanian). Dan kelima, tentang kelompok penyuluh pertanian yang terbagi jadi 3 klasifikasi : penyuluh PNS (saat ini ada sebanyak 102 orang), penyuluh swadaya (sebanyak 142 orang) dan penyuluh swasta (tidak dapat dihitung jumlahnya).

Kini seorang penyuluh pertanian membina 4-8 kelompok petani. Satu kelompok petani terdiri dari 35-50 orang. Dan keenam terkait gabungan kelompok tani. Mitra tani dan masyarakat tani.

Saat ini, para PPL Jember sedang melakukan kegiatan Lakususi (Latihan, Kunjungan, Supervisi dan Sikronisasi).

”Lakususi adalah kegiatan operasi lapangan di 10 UPTD di seluruh kabupaten Jember, dan masing-masing UPTD membina petani di 3-4 Kecamatan,” ujarnya.

Manfaat Lakususi adalah petani dan PPL dapat mengetahui permasalahan-permasalahan di lapangan untuk dievaluasi dan ditindaklanjuti solusinya.

Salah seorang PPL Jenggawah, Arifin, mengaku dengan ikut Lakususi ini petani semakin mengerti program dan kebijakan pemerintah di bidang pertanian.

”Misalnya tentang pertanian ramah lingkungan,” ujarnya.

Pengelolaan pertanian saat ini menggunakan sistem tanaman terpadu yakni dengan menggunakan lebih banyak pupuk organik, tapi bila petani ingin menggunakan pupuk an-organik diperbolehkan asal sesuai standar perbandingan 2,5 kuintal pupuk an-organik untuk 4 hektar sawah.

Kelebihan Sistem Pengelolaan Tanaman Terpadu ini adalah menjadikan tanaman semakin sehat, hemat irigasi, dapat menekan timbulnya hama penyakit dan kualitas hasil panen semakin bagus. Kini program yang sedang digiatkan PPL adalah meningkatkan produksi hasil pertanian, membuat pupuk organik di lokasi dengan memanfaatkan limbah padat dan cair dari ternak sapi dan kambing.

”Tujuannya adalah untuk mengendalikan penggunaan pupuk an-organik di petani yang selama ini telah terbiasa dengan pupuk kimia,” pungkas lulusan diklat Taiwan ini. (RI-1)

Selengkapnya...

Lagi, Jember Terima Anugerah Aksara Tingkat Madya

Jember - Lagi, Kabupaten Jember menerima penghargaan bidang pendidikan di tingkat nasional Senin (8/9) di Pulau Dewata-Bali. Bersamaan dengan itu Bupati Jember MZA Djalal dijadwalkan menerima langsung Anugerah Aksara Tingkat Madya tersebut.

Dengan begitu, sukses tahun 2008 ini mengulang sukses tahun 2007 lalu dalam bidang penuntasan buta aksara di usia produktif 15 - 44 tahun berupa Anugerah Akasara Tingkat Pratama dari Wakil Presiden RI di NTT.

Tahun ini Kabupaten Jember akan menerima penghargaan yang sama Anugerah Aksara Tingkat Madya dengan penuntasan buta aksara di usia 45-60 tahun di Bali .

“Penuntasan buta huruf di Jember telah mencapai 95,42 % atau sebanyak 10.000 orang telah bisa membaca, menulis dan berhitung (Calistung),” beber Kepala Dinas Pendidikan Jember melalui Kasi PLS (Pendidikan Luar Sekolah), Drs. Sudiyono, Msi.

Penghargaan itu kata Sudiyono, atas dasar surat dari Dirjen Pendidikan Formal dan Informal tertanggal 23 Agustus 2008, Nomor 192/8/MS/2008.

“Undangan itu ditujukan kepada Bupati Jember untuk menghadiri dan sekaligus menerima penghargaan Anugerah Aksara Tingkat Madya di Taman Budaya Denpasar-Bali pukul 15.00-17.00 WITA,” tuturnya.

Penghargaan yang sama pernah diraih Jember tahun 2006 lalu karena menuntaskan buta aksara sebanyak 30.038 orang.

“Dengan keberhasilan Jember tahun 2007 berhasil menuntaskan buta huruf sebanyak 10 ribu jiwa Pemerintah Pusat memberi penghargaan kepada Jember,” ujarnya.

Warga belajar di Jember usia 15 - 44 tahun Tahun 2006 tidak saja menerima pembelajaran Calistung dan ketrampilan tambahan dengan bentukan KBU (Kelompok Belajar Usaha).

“Tapi untuk usia non produktif (45-60 tahun) diberi pelatihan bersama dinas terkait agar dapat meningkatkan kualitas hidupnya,” bebernya.

Kata Kasi PLS, penghargaan itu tidak serta merta diraih dengan mudah, tapi dengan perjuangan dan seleksi ketat.

“Bahkan penilaian dimulai sejak kita mengajukan proposal dan dilanjutkan penilaian oleh pusat sejak tahun 2007-2008,” imbuhnya lagi.

Suksesnya meraih penghargaan ini tak terlepas dari usaha dan kerjakeras beberapa pihak terutama kaum perempuan Jember di usia non produktif. Karena justru kesadaran warga belajar sendiri di Desa menjadi factor utama keberhasilan tersebut.

”Dukungan semua pihak sehingga penghargaan dapat diraih,” ujarnya. (RI-1)

Selengkapnya...

150 Paskun Dapat Bingkisan

Jember - Momentum bulan suci ramadhan 1429 H kali ini benar- benar dimanfaatkan oleh Bupati MZA Djalal, dan pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember untuk menyempatkan diri bersilaturahmi melalui kemasan acara berbuka puasa bersama, dengan berbagai unsur.

Salah satunya adalah buka bersama di Aula PB Sudirman Pemkab Jember dengan semua pejabat SKPD se Pemkab Jember dan Pasukan Kuning (Paskun).

Sekitar 150 pasukan kuning yang sehari-hari bekerja menjaga kebersihan di jalan-jalan protokol Jember, yang mengikuti acara buka puasa dengan Bupati Djalal langsung menerima bingkisan dari bupati pilihan rakyat tersebut.

Sementara itu, sambil menanti bedug maghrib tanda buka puasa, Bupati MZA Djalal selalu memberikan sambutan di depan undangan.

Kata dia di bulan puasa ini sebagai ummat Islam dan beriman dapat meningkatkan iman dan taqwa (imtaq) kepada Allah SWT, karena di bulan ini merupakan bulan penuh ampunan dan baroqah dari Allah SWT.

”Bulan ramadhan hanya terjadi satu tahun sekali, karena itu pergunakan dan manfaatkanlah dengan sebaik-baiknya untuk memohon ampun kepada Allah SWT atas segala kesalahan selama di dunia ini, ” ujar Bupati Djalal.

Mantan Kepala Dinas PU Propinsi Jawa Timur ini menambahkan, untuk memperoleh ampunan dari Allah SWT, dapat dilakukan dengan cara berpuasa, sholat tarawih dan salat wajib, bersedekah serta memberikan santunan kepada anak yatim, orang tua jumpo dan fakir miskin.

”Kalau semua itu dapat dilakukan dengan ikhlas semata-mata karena Allah SWT, maka seluruh dosa yang dilakukan akan mendapat ampunan dari Allah SWT, ” tukasnya. (RI-1)

Selengkapnya...

Kotak Surat

Nama
E-mail
Pesan