Camat Semboro Tebang Pohon Tanpa Ijin

Jember – Aturan di Perda dan larangan dari Dishutbun tak digubris Camat Semboro, Dwi Setya Nusantara. Terbukti sembilan pohon mahoni berdiameter lebih dari 2 meter yang diperkirakan berumur 100 - 150 tahun di depan PG Semboro dibabat habis oleh Camat Semboro dengan tanpa ijin.

Terkait penebangan liar oleh Camat Semboro, Asisten I Pemkab Jember Drs Hasi Madani, sempat terkejut berusaha mengecek langsung ke lokasi.

"Kami selidiki siapa yang memberi ijin penebangan itu. Itu harus dihentikan,” ujar Hasi.

Dia menyayangkan penebangan tanpa ijin terhadap 9 pohon mahoni yang berumur ratusan tahun di bantaran sungai Semboro itu. Seharusnya kata dia hal itu tak boleh dilakukan.

“Kami tahu ada penebangan pohon setelah ada laporan dari wartawan,” tukasnya.

Di sisi lain Kepala Dinas Kebersihan dan Lingkungan Hidup (DKLH) Jember CH Havid Setiyadi, mengaku dia belum pernah mengeluarkan izin penebangan pohon di pinggir jalan tersebut.

Camat Semboro sendiri tidak pernah melaporkan akan menebang pohon. Havid menerangkan bahwa prosedur pengurusan izin tebang itu harus diurus terlebih dahulu.

Sebelum memotong pohon para pihak harus mengisi blanko permohonan disertai fotocopy KTP, diketahui dan ditandatangani Kades atau Lurah, petugas Dinas Kehutanan dan Perkebunan (sebagai penguji hasil hutan) dan Camat. Setelah kayu ditebang, lalu diukur dan diperiksa penetapan retribusinya.

Siapa saja yang menebang pohon wajib memiliki ijin dari pejabat yang berwenang. Dan siapa saja yang mengangkut, atau menguasai dan memiliki hasil hutan, harus dilengkapi dengan SKSHH (Surat Keterangan Sahnya Hasil Hutan).

"Soal retrebusi ijin penebangan kayu hutan rakyat atau kayu hasil perkebuban yang tumbuh liar di kawasan hutan di kabupaten Jember dan pohon di pinggir jalan sudah diatur dalam Perda. Semuanya sudah diatur secara jelas. Makanya penebangan pohon tidak bisa dilakukan sembarangan," tegasnya.

Setelah di telusuri kayu hasil penebangan liar oleh Camat Semboro dijual ke warga bernama Pak Dim, warga Kecamatan Kencong.

Pak Dim adalah seorang pengerajin kayu dan membuka toko mebel. Menurut informasi kayu tersebut dijual Camat Semboro, per pohon Rp 5 juta.

Sekadar diketahui, harga kayu mahoni di pasaran perkubiknya saat ini mencapai Rp 2 juta, sedang satu pohon mahoni yang ditebang Camat Semboro itu ketinggiannya sekitar 20 meter dan berdiameter 1 - 2 meter diduga akan menghasilkan 4 - 5 meter kubik. (RI-1)

Selengkapnya...

Tahun Baru, Diramaikan Fashion Show diatas Truk

Jember – Menyambut tahun baru Islam 1 Muharram 1430 H dan tahun baru Masehi 1 Januari 2009, siang hari ini, Rabu (31/12) jalan raya protokol Jl Gajah Mada dan Sultan Agung diwarnai dengan sejumlah tontonan menarik. Diantaranya, digelarnya fashion show diatas truk trailer sepanjang 14,7 meter.

Cat walk yang diprediksi terpanjang diatas truk tersebut menjadi tontonan menarik ribuan warga masyarakat sejak pukul 12.00 wib. “Fashion show dengan cat walk truk tersebut merupakan rangkaian acara pembuka barisan, yang selanjutnya diikuti 50 grup drum band dari beberapa lembaga di eks-karesidenan Besuki,” ujar humas Seven Dream, selaku sponsor acara, Faisal Baraja.

Usai menikmati fashion show tersebut, ribuan warga Jember yang terdiri dari mayoritas ibu-ibu dan anak-anak tersebut kemudian dimanjakan dengan penampilan puluhan grup drum band.

Peserta drum band tersebut masing-masing menunjukkan kepiawian sendiri-sendiri. Selain itu juga semakin meriha dengan bermacam-macam busana yang dikenakan. “Ada yang mengenakan baju adapt, ada yang mengenakan busana model terkini dan lainnya, pokoknya meriah dan bermacam-macam penampilan,” tutur salah satu penonton asal KAliwates, Nabila.

Tidak berhenti disitu saja, belum hilang rasa capeknya, nanti malam warga JEmber juga bakal diberi suguhan sejumlah event musik yang diantaranya sebagai rangkaian dari kegiatan siang hari ini.

Dari sisi pengamanan pihak pelaksana kegiatan telah mempersiapkan sekitar 120 personel aparat TNI dan Polri dibantu Satpol PP dan Ormas se Jember. (RI-1)

Selengkapnya...

Satlantas Fokus keTitik Rawan Laka dan MAcet

Jember – Ribuan anggota polisi yang bakal diterjunkan untuk melakukan pengamanan pergantian tahun baru, sebagain besar juga berasal dari Satlantas Polres Jember. Namun untuk jajaran Satlantas Polres Jember, menurut Kasatlantas AKP I Made Agus Prasatya, lebih difokuskan ke titik-titik dimana diprediksi rawan laka (kecelakaan) atau macet.

“Anggota kami akan sibuk dengan daerah-daerah rawan macet serta pengalihan jalur dimana jalur lain kami tutup,” ujarnya.

Seperti misalnya didalam kota di seputaran alun-alun, karena ada penumpukan massa di pusat kota tersebut. Selain melihat panggung hiburan, masyarakat biasanya juga menggelar pesta kembang api.

Sehingga warga yang ingin dating juga harus memperhatikan lokasi parker. Di seputar alun-alun ada di jalan Wijaya Kusuma, siap untuk ditempati parker. Selain pengamanan dititik rawan macet, Satlantas juga membuka pos pengamanan.

“Kami siapkan tujuh titik pos pengamanan, baik di daerah kota maupun pinggiran, diantaranya pos Pondok Dalem, Kecamatan Semboro, Bangsalsari, Rambipuji, Pos Jalan Raya, Arjasa, Pakusari, dan Sempolan,” ungkapnya.

Dan untuk daerah rawan kecelakaan dan longsor, juga disediakan alat berat seperti misalnya di kawasan Garahan dan Gunung Gumitir, Kecamatan Silo. (RI-1)

Selengkapnya...

Tahun Baru, Polisi Tidak Boleh Cuti

Jember – Mulai hari ini, Rabu (31/12) hingga hari minggu mendatang tidak satupun anggota kepolisian diperbolehkan untuk cuti atau tidak masuk kerja tanpa alasan. “Apalagi pada malam pergantian tahun, tepatnya nanti malam, tidak ada yang boleh cuti,” tegas Kapolres Jember, AKBP Ibnu Isticha.

Naga-naganya Polres Jember tak mau kecolongan saat perayaan tahun baru. Tak kurang dari 1.121 personel polisi bakal diterjunkan. “Anggota polisi sebanyak itu berasal dari tingkatan Polsek hingga Polres,” imbuhnya.

Selain mempersiapkan anggotanya untuk pengamanan pergantian tahun, Ibnu juga sudah berkoordinasi dengan KOdim 0824 Jember. Dan untuk pengamanan rencananya bakal di-back up jajaran TNI dan dari berbagai kesatuan lainnya.

“Petugas akan diterjunkan pada titik-titik strategis yang kami nilai rawan terjadi tindak kriminalitas, saat terjun dilapangan, sebagian petugas akan memakai seragam resmi, lainnya berpakaian preman,” jelas Ibnu.

Di sisi lain pihaknya juga menghimbau dan mengingatkan dengan keras kepada seluruh masyarakat, khususnya kaum muda agar tidak menggelar pesta miras atau membawa sajam saat perayaaan tahun baru.

“Kalau ketahuan, akan langsung kami tindak,” tegasnya. (RI-1)

Selengkapnya...

Gatotkaca Lahir 1 Januari 2009

Jember – Hari jadi kota Jember 1 Januari 1929 – 2009 akan diperingati ke 80 nya di Balai Serba Guna (BSG) Jember dengan pertunjukkan wayang kulit bertajuk “gatotkaca lahir 1 Januari 2009”.

Malam budaya di Jember akan memanjakan rakyat Jember, dengan pertunjukkan wayang kulit semalam suntuk dengan dalang Ki Dalang Timbul Lukito.

Agus Slameto, Kepala Infokom Jember berharap dengan pagelaran wayang semalam suntuk ini dapat memberikan hiburan alternatif kepada masyarakat, khususnya dalam rangka memperingati Hari Jadi Kabupaten Jember ke-80 selain untuk uri – uri budaya Jawa.

Dalam ringkasan cerita itu, Ki Dalang Timbul Lukito menceritakan lakon Gatotkaca Lahir ibaratkan sebagai kesatria perkasa berotot kawat bertulang besi anak Bima, ibunya bernama Dewi Arimbi, begitu lahir membuat huru-hara.

Tali pusarnya tidak dapat diputus. Berbagai macam pisau dan senjata tak mampu memotong tali pusar itu.

“Akhirnya keluarga Pandawa sepakat menugasi Arjuna mencari senjata ampuh untuk keperluan itu, sementara itu para dewa pun tahu peristiwa itu,“ ujar Timbul.

Batara Guru mengutus Batara Narada turun ke bumi membawa senjata pemotong tali pusar Gatotkaca. Tapi Batara Narada membuat kekeliruan. Senjata, yang bernama Kunta Wijayandanu itu bukan diserahkan ke Arjuna, tapi diberikan ke Karna karena wajah dan penampilannya mirip Arjuna.

Sehingga Arjuna terpaksa merebutnya dari tangan Karna. Usahanya ini tak berhasil. Arjuna hanya dapat merebut sarung (warangka) senjata sakti itu. Sedang bilah senjata Kunta dilarikan Karna.

Beruntung sarung Kunta masih dapat digunakan memotong tali pusar Gatotkaca. Tapi, begitu tali pusar itu putus, warangka Kunta langsung melesat masuk ke dalam pusar bayi itu.

Setelah tali pusarnya putus, atas izin Bima dan keluarga Pandawa, Gatotkaca dibawa Batara Narada ke Kahyangan untuk menghadapi Kala Sakipu dan Kala Pracona yang mengamuk.

Mula-mula Bima dan Dewi Arimbi tidak merelakan anaknya dibawa Narada. Tapi, setelah dewa itu menjelaskan bahwa menurut ramalan para dewa, Kala Sakipu dan Kala Pracona hanya dikalahkan oleh bayi bernama Tetuka itu, Bima dan Arimbi mengizinkan.

Di kahyangan Bayi Tetuka langsung ditaruh di hadapan kedua raksasa sakti. Kala Sakipu langsung memungut bayi itu dan mengunyahnya, tapi ternyata Tetuka bukan bayi biasa. Tubuhnya tetap utuh walaupun raksasa itu mengunyah kuat-kuat.

Karena kesal, bayi itu dibantingnya sekuat tenaga ke tanah. Tetuka pingsan. Setelah ditinggal pergi kedua raksasa itu Bayi Tetuka diambil Batara Narada dan dimasukkan ke Kawah Candradimuka.

Di situlah Gatotkaca digembleng oleh Empu Batara Anggajali. Setelah penggemblengan selesai, saat muncul dari Kawah Candradimuka, bayi itu sudah berubah wujud menjadi Ksatria muda yang perkasa.

Akhirnya Gatotkaca meraih kemenangan dalam perebutan kepemimpinan. Demi meraih kemenangan ini Gatotkaca menuai berbagai rintangan dan halangan baik dari kalangan saudara dan keluarganya, terlebih di pihak lawan.

“Teror, fitnah, maupun hujatan yang menyudutkan dirinya diterima dengan lapang dada serta senyuman oleh Gatotkaca, “ujar Ki dalang.

Singkat kata, dengan modal keyakinan serta didukung usaha yang benar, Gatotkaca akhirnya meraih kemenangan. Kemenangan ini kemudian disambut suka-cita oleh rakyatnya yang ditandai dengan pesta tujuh hari tujuh malam berturut-turut. (RI-1)

Selengkapnya...

Gelar Parade Drum Band, Jalur Dalam Kota Dialihkan

Jember – Mulai pukul 12.00 wib besok, Rabu (31/12), semua jalur yang menuju ke Jember di dalam kota bakal ditutup dan dialihkan ke beberapa jalur alternatif. Pasalnya, mulai pukul 12.00 tersebut bakal diselenggarakan parade drum band se-kabupaten Jember.

Pelaksanaan parade drum band tersebut sebagai bagian dari kegiatan perayaan tahun baru hijriah 1430 dan tahun baru 2009. Menurut Kepala Kantor Infokom Pemkab Jember, Drs. Agus Slameto, rencananya kegiatan tersebut bakal diikuti sekitar 50 lebih grup drum band.

Dengan start dari GOR PKPSO menuju ke alun-alun Jember. “Jadi jalur-jalur disana nantinya bakal ditutup oleh aparat kepolisian,” ujarnya.

Senada dengan Agus, Kasatlantas Polres Jember, I Made Agus Prasetya, menegaskan bakal menutup sejumlah ruas jalan protokol di Jember pada besok siang hingga sore hari selesainya digelar parade drum band.

Beberapa jalur yang ditutup diantaranya mulai perempatan Mangli menuju ke arah Jember kota, jalan Teratai, Gebang, dan Pasar Gebang (Jl Patimura). Kendaraan akan dialihkan ke jalur pinggiran. Ini diberlakukan juga bagi kendaraan daria arah lain yang menuju dalam kota.

Penutupan jalan juga bakal dilakukan pada malam harinya menjelang tahun baru. Pihaknya sudah memerintahkan anggota Satlantas Jember untuk menutup jalur-jalur tertentu mulai dari pukul 20.00wib.

Ada lima jalur yang ditutup total masing-masing, Jl Sultan Agung, Jl Kenanga, Jl Ciliwung, jalur depan SMPN 2 Jember (JL PB Sudirman), dan Jalan Kartini. Sementara jalur yang lain bakal diberlakuakn sistem buka tutup, melihat situasi yang ada.

“Hal ini dilakukan dengan harapan tidak terjadi penumpukan kendaraan di dalam kota sehingga kemacetan total bakal terjadi seperti setiap malam pergantian tahun, pada tahun-tahun sebelumnya,” ujarnya. (RI-1)

Selengkapnya...

Diprotes Warga, Proyek Videotron Jalan Terus

Jember – Pembangunan proyek videotron di depan Lapas Jember yang bersebelahan dengan alun-alun Jember, masih terus berjalan hingga hari ini. Padahal sejumlah waarga dan LSM telah memprotesnya.

Warga dan LSM Jember melayangkan protes keras kepada Pemkab karena dianggap proyek tersebut pada saat yang akan dating bakal membawa petaka. Diantaranya akan timbul banyak kecelakaan di jalan sekitar.

“Apalagi itu disudut persimpangan jalan, tidak ada itu saja, banyak yang kecelakaan karena menabrak pembatas jalan, apalagi ada,” ujar Ketua LSM Abdi Masyarakat, Husni Thamrin SH.

Menurutnya masyarakat Jember masih relative banyak yang kurang pengetahuan sehingga disaat mengendarai kendaraan di jalan akan terheran-heran melihat tontonan di video tersebut.

Alhasil diduga kuat akan terjadi banyak kecelakaan karena pengendara lengah tidak konsentrasi mengendarai kendaraannya. “Sebagai contoh yang dari arah Kantor Pos mau ke A. Yani dan yang lai dari alun-alun mau ke PB Sudirman, kalau kedua pengendara tidak saling konsentrasi maka dipersimpangan tersebut timbul kecelakaan,” jelasnya.

Menanggapi hal ini, Kepala Kantor Infokom Jember, Drs Agus Slameto, menegaskan bahwa Pemkab belum melakukan kajian. Namun dirinya yakin kalau banyak hal yang dikhawatirkan warga dan LSM tersebut tidak terbukti.

“Itu kan terlalu berlebihan, kalau memang terjadi ya kta kaji lagi, tetapi kami yakin tidak terjadi,” ungkapnya.

Sehingga tidak ada jalan lain selain pembangunan jalan terus. Apalagi menurut Pemkab, Pemkab tidak dirugikan karena tidak mengeluarkan dana APBD. “Semua dibiayai sponsor, adlam hal ini pihak Jarum,” imbuhnya. (RI-1)

Selengkapnya...

Plengsengan Ambrol Warga Tanggul Was-was

Jember – Hujan yang turun beberapa hari ini di seluruh wilayah kabupaten Jember, naga-naganya mengakibatkan sejumlah kerusakan infrastruktur yang ada. Selain jalan dan areal persawahan, di dusun Krajan desa patemon kecamatan Tanggul, sekitar 10 meter plengsengan ambrol tergerus air.

Ambrolnya plengsengan tersebut membuat warga sekitar was-was. Pasalnya, lokasi ambrolnya plengsengan berdekatan dengan perumahan warga dan jembatan yang menghubungkan sejumlah desa seperti Patemon, Kramat Sukoharjo dan pemandian Patemon.

Apalagi menurut salah satu warga setempat, Gatot Hariyanto, jalan tersebut merupkan jalan vital satu-satunya yang ada. “Kami menyesalkan sebelum ini tidak ada perhatian dari Pemkab Jember, adalah sudah ada tanda-tanda akan ambrol,” ujarnya.

Selain itu menurut Gatot, tepat pada titik plengsengan yang ambrol, ada satu tiang PJU yang nyaris ambruk karena pondasinya ikut hilang bersama ambrolnya plengsengan.

“Sampai hari ini, belum ada petugas dari Pemkab yang melihat lokasi, padahal tuang PJU itu bias menimpa puluhan rumah warga disekitar karena sudah tinggal sedikit tanah dibawah pondasinya,” imbuh Gatot.

Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Pengairan, Ir Rasyid Zakaria, menyatakan akan segera melakukan cek ke lokasi ambrolnya plengsengan tersebut. (RI-1)

Selengkapnya...

Disnaker Minta TKI Bekali Diri dengan Informasi

Jember - Bekerja di luar negeri dengan menjadi TKI masih menjadi pilihan hidup sebagian masyarakat kita. Entah itu karena terdesak kebutuhan ekonomi atau memang ingin meraup penghasilan yang lebih besar secara cepat dibanding bekerja di negeri sendiri.

Untuk itu menurut Kepada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Ka. Disnakertrans) Jember, Drs. Moch. Thamrin, MM, TKI perlu membekali diri dengan segala informasi yang benar akan hal tersebut.

”Dengan bekal informasi yang cukup dari pihak berwenang, maka resiko atau musibah yang menimpa dapat diminimalisir,” ujarnya.

Karena bekerja di luar negeri hakekatnya adalah bekerja pada majikan asing di negara asing, sehingga banyak hal yang harus diketahui dan dikuasai sebelum berangkat. Diantaranya ialah soal bahasa, kebiasaan, adat-istiadat, hukum dan peraturan negara setempat. ”Oleh karena itu, cari dan dapatkan informasi yang benar dan dapat dipertanggungjawabkan tentang pekerjaan di luar negeri,” sarannya.

Untuk mendapatkan informasi yang jelas mengenai TKI dan pekerjaan diluar negeri ini, lanjut Thamrin, adalah dengan mendatangi kantor desa, kecamatan, Disnakertrans, Perusahaan Pengerah TKI Swasta (PPTKIS/PT) resmi dan telah mengantongi ijin dari Disnakertrans.

”Masyarakat jangan langsung percaya pada selebaran, brosur, poster, spanduk, kartu nama atau nomer HP sebelum anda menanyakan kebenarannya ke Disnakertrans,” katanya mengingatkan.

Selain itu, Thamrin juga mengingatkan, bahwa menjadi TKI itu perlu biaya besar. Oleh karena itu, masyarakat diminta untuk tidak terburu menyerahkan sejumlah uang / biaya kepada siapapun, terlebih lagi kepada orang yang belum jelas identitas serta keberadaannya.

”Sebab, saat ini banyak orang yang mengaku sebagai petugas PT resmi / legal, tapi jangan mudah percaya pada penampilan dan tutur katanya yang meyakinkan,” imbuhnya.

Agar tujuan dapat dicapai, bagi TKI sendiri harus bisa mempersiapkan segala prosedur pemberangkatan. ”Khusus untuk Pembantu Rumah Tangga (PRT), ia berhak menolak jika akan diberangkatkan oleh PJTKI namun dirinya belum lulus uji kompetensi (ketrampilan sebagai PRT),” jelasnya.

Selain hal tersebut Thamrin juga berepsan kepada para calon TKI atau masyarakat yang ingin bekerja di luar negeri, hendaknya tidak menjadi TKI ilegal. TKI ilegal adalah mereka yang tidak memiliki dokumen, orang yang berkunjung tetapi bekerja di luar negeri tanpa visa kerja, TKI yang melarikan diri/pindah dari tempat kerja semula tanpa melalui prosedur yang sah dan TKI yang overstay.

TKI ilegal ini memiliki banyak resiko, misalnya tertangkap aparat di negara tujuan, tidak memperoleh hak-hak yang selayaknya dan tidak mendapat santunan asuransi jika tertimpa musibah, sakit atau meninggal dunia. ”Dengan demikian, menjadi TKI seyogyanya adalah pilihan terakhir bagi mereka yang tidak memperoleh pekerjaan yang layak di dalam negeri,” tandasnya. (RI-1)

Selengkapnya...

Dua Hari, Ribuan Santri Meriahkan Tahun Baru Islam

Jember – Sejak hari Minggu (28/12) hingga hari ini Senin (29/12) di senatero Jember dimeriahkan dengan berbagai acara menyambut tahun baru Islam, 1 Muharra 1430 H. sejumlah acara yang nampak diselenggarakan oleh berbagai elemen dan unit kerja diantaranya kirab obor, parade drum band, senam santri, yang melibatkan puuhan ribu santri se Jember.

Selain di Kabupaten yang diikuti Bupati Jember, MZA Djalal, di kecamatan-kecamatan juga terlihat kegiatan tersebut berlangsung meriah. Nampak terlihat di alun-alun Jember saja, ada sekitar lima ribu santri dari berbagai usia dari sejumlah TPA dan TPQ mengikuti kirab santri dan senam santri.

Belum lagi parade drum band yang juga digelar di kecamatan Ambulu, Kencong dan kecamatan lain.

“Peringatan tahun baru Islam haruslah dijadikan tonggak untuk membangun budaya dan peradaban yang Islami diwilayah ini, jadi kegiatan ini bukan hanya sebagai sarana pesta saja namun menjadi motivasi untuk maju,” pesan Bupati Djalal di sela-sela kegiatan tersebut.

Djalal juga memberikan gambaran bahwa kegiatan ini mengingatkan kita kepada perjalanan Rasulullah berhijrah dari Makkah ke Madinah untuk menegakkan hukum Allah. “Maka saat sekarang ini di awal tahun baru Islam hendaknya kita menjadikan momentum ini untuk bertekat menegakkan Hukum Islam di atas muka bumi ini,” imbuhnya. (RI-1)

Selengkapnya...

Seharian, Genangan Air di Jalan-jalan Tak Surut

Jember – Buruknya sistem drainase di wilayah Jember Selatan menambah parah situasi disaat banjir tiba. Meski sudah seharian panas matahri menyinari wilayah selatan ternyata tidak mampu menyurutkan air yang menggenai sawah dan jalan.

Sepanjang jalan di wilayah Jenggawah, Wuluhan, Ambulu dan Kencong nampak masih tergenangi air hingga Senin (29/12) sore. Semua kendaraan roda empat dan dua masing-masing berusaha menepi atau menerjang genangan air setinggi 20-30 cm dengan tekanan gas tinggi karena takut macet.

Tak jarang sejumlah sepeda motor terlihat macet karena nekat melintasi genangan air, meski dengan tekanan gas tinggi. Selain sepeda motor, nampak juga sejumlah mobil sedan yang didorong anak-anak dan warga yang ikut mengawasi jalan yang terganng air.

Pemandangan rutin yang terjadi setiap turun hujan inii ternyata tidak mampu mengubah pola pikir masyarakat wilayah selatan dan pejabat terkait untuk memperbaiki sistem drainase yang ada.

Hal inilah yang disesalkan, Koordinator Satlak Jember, H. Edy Budi Susilo. Menurutnya sudah saatnya masyarakat atau warga sekitar sadar dan tidak merubah saluran yang ada menjadi areal diluar fungsinya. Seperti misalnya dengan mendirikan warung dengan menutup saluran dan menanami saluran dengan tanaman pertanian.

“Meski tidak menimbulkan korban, sebenarnya banjir rutin yang datang disetiap musim hujan tersebut cukup merepotkan warga dan aparat setempat,” ujarnya. Sehingga Edy meminta pada warga dan aparat tingkat desa serta kecamatan untuk mulai bahu- membahu memperbaiki saluran di sisi kanan- kiri jalan.

Karena kalau dibiarkan semakin hari banyak infrastruktur lain yang ikut rusak. “Seperti misalnya jalan aspal, jika terus menerus terkena bajir maka akan cepat rusak,” imbuhnya. (RI-1)

Selengkapnya...

Ratusan Hektar Sawah di Jember Selatan Kebanjiran

Jember – Sekitar seratus hekatr lebih areal persawahan yang baru saja ditanami bibit padi di wilayah Jember Selatan mulai Senin (29/12) dini hari hingga Senin sore ini masih terendam air. Sejumlah sawah yang sudah tidak terlihat lagi tanaman padinya tersebar di daerah desa Kesilir, Lojejer, Wuluhan kecamatan Wuluhan, sebagian keil kecamatan Ambulu dan Jenggawah, serta Kencong.

Akibat tergenangnya areal persawahan tersebut dengan air luapan sungai Puger, Bedadung dan Tanggul, diprediksi petani mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah. “Bagaimana tidak saya untuk tanam padi 1 hektar saja, sudah keluar uang sekitar Rp. 2,5 juta,” ujar salah satu petani Lojejer, Husni saat ditemui di sawahnya yang terendam air.

Itupun menurut Husni sawah yang ditanaminya tidak sewa tetapi tanah milik sendiri. Biaya Rp. 2,5 juta tersebut merupakan biaya awal saat menanam, mulai dari membajak atau mengolah tanah, kemudian menanam bibit padi serta membersihkan areal dari hama seperti keong mas atau kul.

“Itu baru sampai tahap itu belum pupuk dan yang lainnya, saya sendiri sekarang tanam padi 5 hektar, dan semua amblas kena banjir, seperti sampean lihat nggak ada bibit yang selamat, padahal baru saya tanam 3 hari lalu,” keluhnya dengan terbata-bata.

Pengamatan beritajatim.com, dari sejumlah lokasi terkena banjir tersebut yang paling parah ada di Lojejer Wuluhan, arus air yang menggenangi sawah masih cukup deras, sehingga tingkat kerusakan cukup tinggi.

Lokasi persawahan yang hampir berbatasan dengan pantai Puger tersebut memiliki tinggi sama dengan saluran air menuju pantai, sehingga air tidak bisa dihadang lagi meluap ke semua areal persawahan.

Mananggapi hal ini, Kadisperta Jember, Ir. Harry Widjayadi, menyatakan bahwa lokasi persawahan disejumlah daerah tersebut memang menjadi langganan banjir. Dan dirinya tidak mampu berbuat banyak. Meski begitu, Harry mengaku bakal berkoordinasi dengan Dinas Pengairan untuk melakukan survei ke lokasi. (RI-1)

Selengkapnya...

Kades Kemiri Pecat 12 Perangkat Yang Tak Loyal

Jember – Kades Kemiri kecamatan Panti, Suryono, yang didemo warganya beberapa hari lalu, diduga kuat memang otoriter. Sejumlah mantan perangkat desa mengungkapkan hal tersebut kepada wartawan.

Mantan Kepala Lingkungan Delima, desa Kemiri, Sairi, menyatakan bahwa siapa saja yang tidak loyal dan diduga tidak mendukung Kades maka dipecat dengan tidak hormat. “Dan samapi saat ini yang dipecat sudah 12 orang, lainnya mengundurkan diri dengan paksaan atau dipecat secara halus,” ungkapnya.

Sairi sendiri ketika menanyakan kesalahan, sehingga membuat dirinya dipecat, justru ditantang carok atau berkelahi oleh KAdes Suryono.

Semenjak Suryono memimpin desa Kemiri, setahun lalu perangkat desa lama hanya tinggal dua orang. Satu orang Sekdes yang sudah berstatus PNS dan satu orang Modin atau Kaur Kesra yang SKnya diangkat oleh Depag JEmber.

Selain dua orang tersebut semua perangkat lama sudah dipecat dan diganti dengan perangkat baru.

Kondisi ini juga dibenarkan oleh Suryono, menurtnya pemecatan dilakukan karena perangkatnya tidak becus bekerja. Bukan karena tidak loyal. “Itu kan hak saya dan atas dasar kinerja yang nggak benar maka saya pecat, kalau tidak terima ya gugat ke PTUN saja,” ketusnya.

Suryoo juga mengakui kalau dirinya menantang berkelahi salah satu mantan perangkat yang dipecatnya, Sairi. Karena menurut Suryono, yang bersangkutan mbalelo dan layak dipecat. (RI-1)

Selengkapnya...

Dishub Gencarkan Sosialisasi Parkir Berlangganan

Jember - Parkir berlangganan yang akan berlaku Januari 2009 mendatang, ternyata masih belum banyak diketahui oleh pemilik kendaraan atau pengguna jalan. Hal inilah yang kemudian membuat Dishub Jember semakin gencar melakukan sosialisasi.

“Karena banyak masyarakat yang belum memahami parkir berlangganan itu, maka kami terus lakukan sosialisasi dengan sejumlah pihak termasuk masyarakat,” ujar Kepala UPT Parkir Dishub Jember, Samsul Hidayat.

Menurut Samsul, beberapa hal yang selalu ditandaskan yakni bahwa parkir berlangganan ini hanya diterapkan di areal parkir badan jalan. Sedang parkir di halaman pertokoan, rumah sakit dan tempat-tempat sejenisnya tidak berlaku berlangganan.

Samsul meminta masyarakat memahami Perda No 12 tahun 2008 tentang Parkir Berlangganan itu. Sebab, secara ekonomi, program ini lebih hemat bagi masyarakat karena setiap tahun kendaraan roda dua dikenakan biaya Rp 20.000 dan Rp 40.000 untuk kendaraan roda empat. Untuk kendaraan roda enam Rp 50.000 dan untuk taxi Rp 25.000.

Di sisi lain, Kabid Lalu Lintas Dinas Perhubungan, I Putu Budiada mengaku segera menandatangani kerjasama operasional parkir berlangganan dengan Dispenda Propinsi dan Polri.

Kendati bisa menyebutkan sebagai kewajiban, tapi ia menganggap Perda No 12 tahun 2008 bersifat mengikat. Nantinya ada 2 jenis penerapan parkir, yaitu parkir berlangganan dan parkir harian untuk kendaraan luar kota .

UPTD Parkir sendiri bakal menempatkan 2 orang jukir di satu areal parkir yang banyak kendaraannya. “Hal ini untuk memenuhi keinginan para jukir yang minta tenaga tambahan di satu areal parkir yang banyak kendaraannya. Termasuk bertugas menentukan jarak jukir dalam mengawasi kendaraan,” ujarnya. (RI-1)

Selengkapnya...

Infokom Terus Lakukan Sosialisasi Wasbang

Jember – Kantor Infokom Pemkab Jember secara terus menerus melakukan penyuluhan wawasan kebangsaan. Menurut Kepala Kantor Infokom Pemkab Jember, Agus Slameto, pihaknya mengharapkan kegiatan itu dapat meningkatkan pengetahuan dan menumbuhkembangkan kebersamaan.

“Di sisi lain, merupakan kesempatan baik untuk berkoordinasi, bertukar pikiran, dan pengalaman," ujarnya.

Dalam menyikapi perkembangan pembangunan mendatang, Agus mengatakan tantangan dan kendala yang dihadapi cukup berat dan kompleks karena, tidak terlepas dari dinamika masyarakat yang maju dan cerdas. Namun, dalam menyikapi kondisi itu, tidak perlu berlebihan. Hendaknya setiap masyarakat dapat senantiasa menumbuhkembangkan semangat pengabdian yang berorientasi pada cinta Tanah Air, Nusa dan Bangsa serta cinta kepada masyarakat.

Hal senada juga disampaikan Sukardiman, Kepala Seksi Pemberdayaan dan Potensi Infokom yang menjadi narasumber sosialisasi. Dikatakannya bahwa makna wawasan kebangsaan dengan menempatkan persatuan dan kesatuan serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara diatas kepentingan pribadi atau golongan.

“Dengan pemahaman wasbang yang baik oleh masyarakat akan dapat mewujudkan wawasan nusantara yang lebih baik, “jelasnya.

Semua itu akan sangat bermanfaat dalam rangka menuju pada pembangunan nasional yang merupakan satu kesatuan wilayah, satu kesatuan bangsa, satu kesatuan cita-cita, satu falsafah Pancasila, satu kesatuan hukum. “Satu perikehidupan bangsa selaras, satu kebudayaan nasional dalam keragaman, “ungkapnya.

Pembicara lainnya, Drs. D. Giat Tarigan Kasi Humas Kantor Infokom Jember, mengatanakan perlunya menciptakan rasa keamanan dan ketertiban di masyarakat itu sendiri, “Karena itu peranserta masyarakat dalam mewujukan kamtibmas tersebut juga sangat dibutuhkan,“ jelasnya. (RI-1)

Selengkapnya...

PT KAI Daops XI Tambah 14 Gerbong

Jember – PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daops XI Jember, menambah 14 gerbong tambahan selama perayaan liburan Natal dan Tahun Baru.

Humas Daops IX Jember Haryanto memaparkan 14 gerbong tambahan itu disiapkan untuk mengantisipasi lonjakan penumpang.

"Ada kelas eksekutif, bisnis dan ekonomi. Kita prediksikan ada lonjakan penumpang liburan hingga Tahun Baru 2009 ini," tukasnya.

Dari 14 gerbong itu terdiri dari 6 gerbong KA Ekonomi, 6 gerbong KA Bisnis dan 2 gerbong KA Eksekutif.

Terhadap tambahan gerbong ini akan disesuaikan di lapangan. Jika penumpang sedikit maka tidak perlu ada tambahan gerbong. Tapi jika ada peningkatan penumpang, maka gerbong tambahan akan dipasang.

Prediksi lonjakan penumpang Natal dan Tahun Baru 2009 kali ini ditaksir mencapai 4 persen dibanding tahun 2008 lalu.

"Tahun 2008 jumlah penumpang mencapai 80 ribu orang dan tahun 2009 ini akan meingkat 84 ribu orang," bebernya.

PT KAI Operasi IX Jember mencatat, tanggal 25 Desember lalu, jumlah penumpang semua kelas dan semua tujuan stasiun Jember 1.879 orang. Dibanding tahun 2007, tanggal yang sama, kenaikan ada 32,67 persen.

Sedang di tanggal 24 Desember, sehari sebelum Hari Natal, jumlah penumpang di stasiun Jember 2008 ada 1.444 orang. Berarti ada peningkatan 18,97 persen dibanding tahun 2007.

Volume penumpang tertinggi kelas ekonomi tercatat tanggal 25 Desember yakni 966 orang. Volume tertinggi untuk lokal tercatat tanggal 24 Desember yakni 594 orang.

Volume tertinggi kereta bisnis pada 24 Desember yakni 277 orang, dan volume tertinggi untuk eksekutif tanggal 25 Desember dengan 166 orang penumpang.

Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan pihaknya juga telah menyiapkan posko bencana di sepanjang jalur wilayah Daops IX Jember mulai Pasuruan - Banyuwangi. (RI-1)

Selengkapnya...

Kotak Surat

Nama
E-mail
Pesan