Setelah Sholeh-Saleh, Ferry Juga Bakal Dipecat

PAW Demokrat
Jember – Setelah memproses PAW (Pergantian Antar Waktu) dua anggota dewan asal Demokrat, Sholeh dan Saleh. Kini DPC Demokrat Jember mulai melakukan sejumlah proses pemecatan kepada anggota dewan lain, Firman Setyawan alias Ferry.

Menurut Totok S. Mianta, Wakil Sekretaris DPC Demokrat Jember, proses pemecatan Ferry sudah dilakukan dan tinggal menunggu hasilnya. Kesalahan Ferry salah satunya yakni dianggap tidak loyal kepada partai. “Ferry sudah tiga bulan ini ternyata tidak lagi membayar iuran partai yang dipotong dari gajinya, laporan Ketua bidang OKK sudah jelas,” jelasnya.

Untuk itu DPC segera mengeluarkan surat peringatan pertama sekaligus ketiga. Dan setelah itu, DPC Jember mengusulkan pemecatan ke DPP Demokrat. “Prosesnya sama dengan yang kita lakukan untuk Sholeh dan Saleh, setelah pemecatan selanjutnya akan kita adakan PAW juga,” imbuhnya.

Terkait dengan rencana pemecatan dirinya, Ferry yang dihubungi beberapa kali tidak berkomentar. Ferry memilih no coment. Dan berjanji bakal menyelesaikan masalah tersebut secara internal di dalam partainya. Apalagi kalau masalahnya hanya sekedar karena tidak bayar iuran saja.

Karena loyalitas anggota partai tidak bisa diukur dengan pembayaran iuran saja, namun dari banyak hal. Apalagi selama ini dirinya selalu taat kepada partai. (RI-1)

Selengkapnya...

Kejati Incar Proyek PJU 85 miliar

Jember – Tim penyidik Kejati Jatim ternyata secara diam-diam sedang mengincar proyek Penerangan Jalan Umum (PJU) Jember senilai Rp. 85 miliar. Hal ini ditegaskan oleh Aspidsus Kejati Jatim, Hartadi SH, Kamis (14/6/2008)kemarin. Menurut Aspidsus yang dikenal serius tangani kasus dugaan korupsi di Jawa Timur ini, pihaknya sedang melakukan penyelidikan.

“Saat ini kami sedang pull data saja dan penyelidikan, tunggu nanti kalau proyek sudah selesai 100%, pasti akan kita tangani secara serius,” ujarnya. Karena menurut Hartadi, megaproyek tersebut diindikasikan banyak terdapat penyimpangannya.

Namun kejaksaan tidak mau gegabah dengan melakukan penyidikan pada saat ini. Karena proses pengerjaan PJU belum selesai, sehingga masih ada potensi penyimpangan lain. “Sekalian saja nanti kalau sudah selesai, jangan sekarang, yang penting datanya sudah kita kumpulkan,” imbuhnya.

Nantinya menurut Hartadi bukan hanya Kejati Jatim saja yang akan melakukan penyidikan proses pembangunan PJU tersebut. Karena Kejati Jatim akan melibatkan Kejari Jember. “Dan justru porsinya lebih banyak Kejari Jember, nantinya yang akan tangani ini, kami hanya memback-up saja,” ujarnya.

Pernyataan Hartadi tersebut juga dibenarkan oleh Kajari Jember, Elvis Jhoni SH. Menurut Elvis nantinya Kejari Jember bakal membentuk tim untuk mengusut kasus dugaan korupsi di proyek PJU Rp. 85 miliar tersebut. Siapa saja timnya Elvis enggan menyebutkan, yang pasti menurut Elvis banyak diisi tim dari Seksi Pidana Khsusus dan Intel. (RI-1)

Selengkapnya...

Stiker Kenaikan TArif Angkot Belum Tersebar Luas

Jember – Hingga beberapa minggu pasca kenaikan tariff angkutan kota (angkot) di Jember, ternyata sosialisasi nya belum tuntas dan terkesan setengah hati. Sehingga banyak penumpang yang menyesalkan ketidaksigapan Dinas Perhubungan tersebut.

Stiker tariff baru belum tersebar luas sehingga banyak angkot yang belum ada stiker kenaikan tariff sesuai dengan Perbup. Akibatnya sopir dan kru angkot kebanyakan masih memungut ongkos melebihi tariff yang sudah ditetapkan oleh Pemkab Jember. Rata-rata angkot memungut ongkos sebesar Rp. 3.000,- dengan dalih kesulitan uang kembalian.

Padahal tariff baru yang sduah ditetapkan oelh Pemkab Jember hanya Rp. 2.500,- saja. Tariff ini berlaku untuk perjalanan jauh maupun dekat. Kbag TU Dinas Perhubungan Pemkab Jember, Abdul Wahid yang dikonfirmasi wartawan, Jumat (13/6/2008) menyatakan alas an yang sama dengan yang disampaikan sopir. “Mereka rata-rata kesulitan uang kembalian, jadi tarifnya Rp. 3.000,-“ ujarnya.

Namun Wahid menolak dituding tidak bias bertindak tegas menegakkan Perbup. “Kami tetap akan lakukan pengawasan kepada angkot yang masih mematok tariff terlalu tinggi melebihi Perbup, kami akan tetap tegas tangani itu,” ujarnya.

Bahkan Wahid berjanji bakal menindak tegas jika penumpang dengan sigap mencatat nomor lambung angkot yang dinaikinya dan telah menarik ongkos melebihi tariff resmi. Sangsi yang akan diterapkan-pun berjenjang, mulai dari peringatan hingga pencabutan ijin trayek. (RI-1)

Selengkapnya...

Pembangunan Infrastruktur Jalan Untuk Kemudahan Masyarakat

(Infokom) Jember - Seiring dari berbagai pembanguanan infrastrutur yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Jember tidak hanya pengembangan energi kelistrikan ditempuh lewat pengembangan listrik perdesaan berupa Jaringan Tegangan Menengah (JTM) maupun Jaringan Tegangan Rendah (JTR) dan mengembangkan pemanfaatan energi alternatif.

Program perbaikan rumah kurang layak huni tidak luput dari sentuhan Pemerintah Kabupaten Jember mulai tahun 2006 sampai dengan tahun 2008 banyak perbaikan rumah layak huni tersebar di semua kelurahan dan desa di 31 kecamatan di Kabupaten Jember.

Namun infra struktur lainnya juga digarap oleh Pemkab Jember lewat perbaikan kondisi jaringan jalan dan jembatan. Selama kurun waktu tahun 2005 sampai dengan tahun 2007telah mengalami peningkatan kualitas. “Kondisi jalan yang rusak, baik rusak ringan maupun rusak berat telah diperbaiki sepanjang 327,73 km,”ungkap Bupati Jember MZA Djalal.

Sedangkan dari jenis permukaan aspal menurut Bupati Jember dari tahun ke tahun semakin bertambah 338,14 km. “Di mana pada tahun 2005 hanya sepanjang 1.222,16 km meningkat lagi pada tahun 2007menjadi 1.560,30 km,”tambahnya.

Lain dengan kondisi jembatan di Kabupaten Jember menurut Djalal juga mengalami peningkatan kualitasnya. “Pada tahun 2005 terdapat sejumlah 318 buah jembatan yang berada dalam kondisi baik dan pada tahun 2006 meningkat lagi menjadi 338 buah. Demikian juga pada tahun 2007 meningkat menjadi 349 buah,”cetusnya.

Sejalan dengan meningkatnya sarana jalan tersebut dan dalam rangka kenyamanan pengguna jalan, serta upaya untuk mengurangi angka kecelakaan. “Pemerintah Kabupaten Jember secara rutin dari tahun ke tahun telah melaksanakan kegiatan itu termasuk pengecatan marka jalan serta pemeliharaan traffic light dan rambu-rambu lalu lintas,”jelas Djalal.

Tidak hanya itu sasaran yang diinginkan terhadap pembangunan sarana jalan dan pembangunan dengan fasilitan jalan lainnya. “Namun diharapkan dengan itu dapat meningkatkan akses ekonomi di perdesaan sehingga memberikan kenyamanan bagi pengguna jalan sekaligus untuk menekan angka kriminalitas.,”pungkas Djalal.

Sementara itu menurut dinas teknis yang menangani pembangunan jalan seperti Dinas Pekerjaan Umum pelaksanaan pembangunan jalan di wilayah Kabupaten Jember terus akan berjalan. “Demi peningkatan perekonomian masyarakat
Jember pemerintah akan melakukan pembanganan jalan dan jembatan di Jember,”jelas Kadis PU Jember Juwarto.

Tentunya dalam pembangunan jalan dan jembatan di Jember menurut Juwarto akan sangat terkait dengan aggaran yang disediakan oleh APBD. “Kekuatan dana di APBD kedepan sangat menentukan sekali dengan pembangunan jalan dan jembatan yang akan dibangun,”tandas Juwarto.

Pembangunann jalan dan jembatan di Jember pihaknya sangat komitmen sekali terhadap sektor itu. “Sampai betul-betul jalan dan jembatan di wiliyah Jember benar-benar baik,”tambah Juwarto. (*/jok)

Selengkapnya...

Pemkab Umumkan Kenaikan tarif Taksi

Jember – Mulai hari ini Pemkab Jember mulai mengumumkan kenaikan tarif untuk angkutan taksi yang beroperasional di wilayah kabupaten Jember. Kenaikan tarif tersebut tertuang dalam Perbup nomor 16 tahun 2008 yang dibacakan oleh Asisten II Pemkab Jember, H. Edy Budi Susilo Msi, hari ini Jumat (13/6/2008) di Kantor Infokom Jember.

“Ada 5 item dalam Perbub kenaikan tarif taksi ini, diantaranya tarif awal/Flag Fall, tarif dasar, tarif waktu, tarif pemakaian dan tarif pembatalan,” jelas Edy yang didampingi Kabag TU Dinas Perhubungan, Abdul Wahid.

Khusus tarif awal atau yang sering disebut Flag Fall dan tarif pembatalan menurut Edy tidak ada perubahan dan berlaku tetap seperti sebelum terjadi kenaikan BBM. “Kalau awal sebesar Rp. 4.000 maka dalam Perbub ditentukan tidak terjadi kenaikan dan tetap sebesar Rp. 4.000 untuk flag fall sementara untuk pembatalan tetap Rp. 5.000,” jelasnya.

Sedangkan pada tarif dasar per-kilo mengalami kenaikan 10 %, yang sebelumnya Rp. 2.500 naik menjadi Rp. 2.750. sedangkan untuk tarif tunggu ada peningkatan 25 %, dari Rp. 20.000,- menjadi Rp. 25.000. Ketiga tarif yang mengalami kenaikan yakni tarif pemakaian bagi pelanggan dan konsumen taxi dijelaskan oleh Edy terjadi kenaikan sebesar 14 % dari tarif sebelumnya. “Tarif awal sesuai Peraturan Bupati yang baru berlaku sebesar Rp. 13.000 naik menjadi Rp. 15.000,” Imbuhnya.

Kenaikan tarif tersebut menurut Edy merupakan hasil dari rapat bersama pelaku tranportasi taxi, sperti Dinas Perhubungan, Polres Jember, YLKA, Organda. Selanjutnya untuk sosialisasi menurut Edy bakal ditindaklanjuti oleh Dinas Perhubungan dengan memasang stiker tarif baru. (RI-1)

Selengkapnya...

Pemkab Bentuk FKIM

(Infokom) Jember - Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) sebagai forum komunikasi antar warga untuk menyerap informasi, diharapkan tumbuh dari bawah, menjadi semacam kebutuhan. KIM, bukan sekadar ajang mobilisasi, tetapi juga wadah membangun dan membangkitkan partisipasi masyarakat. Demikian disampaikan Kepala Kantor Infokom Jember, Drs. Agoes Slameto saat pembentukan FKIM, Kamis (12/6) di Kantor Pemkab Jember.

Forum ini juga efektif untuk memperbincangkan dan mendiskusikan berbagai kebijakan pemerintah. Bahkan bisa lebih mengingat KIM tumbuh dari kemauan dan kebutuhan warga. “Forum ini harus dibiarkan tumbuh secara bebas mengikuti dinamika yang hidup dimasyarakat, lebih tepatnya lagi di lingkungan terdekat warga, “jelasnya.

Masih menurut Agoes Slameto, KIM adalah Lembaga yang dibentuk dan dikelola oleh dan untuk masyarakat yang secara khusus berorientasi pada layanan Informasi dan Pemberdayaan masyarakat, sesuai kebutuahan dan keberadaannya netral ditengah-tengah masyarakat.

Lebih lanjut bahwa serangakaian dengan tugas KIM mewujudkan masyarakat yang aktif, peduli, peka dan memahami Informasi, memberdayakan masyarakat agar dapat memilah dan memilih Informasi yang dibutuhkan dan bermanfaat, mewujudkan Jaringan informasi serta media Komunikasi dan arah antara masyarakat dengan masyarakat maupun dengan pihak lain, sekaligus berfungsi sebagai wahana Informasi baik antara anggota KIM secara horizontal maupun dari KIM ke Pemerintah secara Bottom Up dan dari Pemerintah kepada masyarakat secara Up Down. “Rapatkan barisan untuk menerima arus informasi yang cukup deras terjadi dimasyarakat dewasa ini, “harap Agoes Slameto.

Dengan visi terwujudnya masyarakat Informasi sebagai dasar bagi Pembentukan masyarakat madani yang sehat, cerdas, kreatif, inovatif, produktif dan mandiri. “Kemudian misinya, mengembangkan, memberdayakan dan memfasilitasi pelayanan Informasi untuk anggota, masyarakat dan Pemerintah, “ujarnya.

Sesuai dengan proses tumbuhnya, sistem perekrutan keanggotaan KIM, dan dinamika yang ada di dalamnya, campur tangan dari luar kelompok dengan sendirinya akan minim. Kondisi seperti itu justru sehat untuk kepentingan jangka panjang KIM.

Tentu saja keberadaan KIM yang membumi sangat bermanfaat bagi warga. “Walaupun masyarakat Indonesia sudah memasuki era teknologi informasi, kita jangan terpana dengan keadaan seperti itu, “tandasnya.

Melihat sisi manfaatnya, KIM bisa menjadi forum yang mendidik anggotanya untuk pintar memilah dan memilih sendiri informasi yang bermanfaat dan membuang yang tak berguna. Kesadaran atau sikap bijak memilah dan memilih seperti itu harus dipercaya bakal tumbuh dengan sendirinya setelah melalui proses perjalanan waktu. “Jadi, jangan buru-buru diintervensi dengan dalih masyarakat belum siap, “katanya.

Berdasar keyakinan itu, maka KIM harus tetap tumbuh dari bawah dan sebaiknya tetap dibiarkan seperti itu. Tentu saja tumbuhnya KIM diera kebebasan masyarakat untuk memperoleh informasi, membawa konsekuensi meningkatnya tuntutan masyarakat akan keterbukaan dalam penyelenggaraan pemerintahan. “Karena itu sangat mungkin terjadi, di forum KIM akan muncul banyak pertanyaan tentang berbagai kebijakan yang diambil pemerintah mulai dari pusat sampai pemerintahan desa, “ujarnya.

Fungsi KIM bisa tinggi kalau masyarakat menganggap forum warga itu bisa dipercaya masyarakat. Siapapun tak perlu pasang target dalam sekian tahun harus tumbuh sekian ratus KIM. “Sebab target kita yang sebenarnya adalah membuat warga lebih melek media, sehingga jadi lebih pintar memilih dan memilah informasi, “pungkas Agoes Slameto. (*tot).

Susunan Pengurus Forum Komunikasi Informasi (FKIM) Kab. Jember
Periode 2008 s/d 2011

K e t u a : Nanang Risdiarto, SPd.
Sekretaris : Zaenul Hadi, Sag.
Bendahara : Bunga Kusnan
Koordinator Bidang :
1. Penyerapan Informasi : Hamim, SH
2. Pengelola Informasi : Edi Sampurna
3. Penyebaran Informasi : B. Lis
4. Pemberdayaan Masyarakat : Suharno
5. Pengembangan UKM : In Hartono
6. Litbang : Eva

Selengkapnya...

Kejati Segera Limpahkan Tersangka Nardi dan Herwan

Kasus Kasda Jember

Jember – Sejumlah tersangka yang diduga kuat ikut terlibat dalam kasus dugaan korupsi kasda Rp. 18 miliar Jember, yang hingga kini belum disidangkan naga-naganya bakal segera menjalani proses tersebut. Hal ini ditegaskan oleh Aspidsus Kejati Jatim, Hartadi SH via handphone-nya di sela-sela rakor dengan Kajari dan pejabat teras Kejati se-JAwa Timur, Kamis (14/6/2008).

Hartadi menegaskan pihaknya akan segera melimpahkan kedua tersangka yang hingga saat ini belum menjalani persidangan. Kedua tersangka tersebut yakni mantan Kabag Keuangan Pemkab Jember tahun 2003, Sunardi yang saat ini sudah menjalani massa pensiun. Dan satunya lagi yakni mantan Kabag Keuangan tahun 2004, Ir. Herwan Agus D, yang saat ini menjabat Camat Patrang.

“Tunggu dulu minggu depan akan segera kita limpahkan ke Jember, ini pelimpahan tahap kedua karena berkasnya sudah lengkap,” tuturnya. Hartadi tidak berani memaastikan apakah kedua tersangka tersebut bakal ditahan oleh tim jaksa dari Kejati. Karena menurutnya itu merupakan kewenangan dari Kejari Jember.

Dan untuk menjelaskan hal tersebut Hartadi yang kebetulan sedang bersama Kajari Jember, Elvis Jhoni, langsung mempersilahkan Elvis menjelaskan via handphone Hartadi. Menurut Elvis, pihaknya tidak mau berandai-andai. “Lihat saja gimana nanti, saya nggak mau umbar janji, paling tidak akan kita samakan dengan yang lain,” ujarnya singkat.

Kedua tersangka diduga kuat turut terlibat dalam kasus dugaan korupsi Bupati Jember, Samsul Hadi Siswoyo, pada massa kepemimpinannya tahun 2000-2005. Kedua mantan pejabat penting pengelola keuangan tersebut selama proses persidangan dengan terdakwa Samsul Hadi selalu disebut-sebut terkait langsung dengan pencairan sejumlah dana dengan tidak melalui prosedur yang benar.

Seperti contohnya Herwan Agus, Herwan terbukti turut mencairkan pinjaman sekitar Rp. 7 miliar dari Bank Jatim dan mencairkan miliaran rupiah dari Kasda tanpa melalui prosedur yang benar atau melalui SPM. Demikian halnya dengan Sunardi. Selama menjabat Kabag Keuangan kedua pejabat tersebut sudah biasa mencairkan dana untuk kegiatan tanpa melalui prosedur yang benar. (RI-1)

Selengkapnya...

Diperiksa, Bupati Situbondo Langsung Sakit

Ket. Foto : (Tengah) Ismunarso Saat Mengunjungi Warganya.
Jember - Tim penyidik Polwil Besuki yang memeriksa Bupati Situbondo, dr. Ismunarso sebagai saksi dalam kasus raibnya dana kasda sebesar Rp 45,750 miliar di Mapolwil Besuki, mulai Senin (9/6) lalu, terpaksa menghentikan penyidikannya. Penghentian sementara ini dilakukan karena kondisi Ismunarso dikabarkan shock dan mengaku sakit.

Guncangnya kejiwaan Ismunarso saat berlangsung pemeriksaan tersebut diungkap Kapolwil Besuki, Kombes (Pol) Suryandri Syaiful, kepada wartawan, Rabu (11/6). Menurut Kapolwil, pemeriksaan terhadap Ismunarso terpaksa akan dilanjutkan Senin pekan depan, karena saat itu alasannya kondisi kesehatannya terganggu.

“Ya, ketika itu pemeriksaan baru awal-awal, menyangkut identitas dan pertayaan permulaan. Masih belum memasuki materi pemeriksaan terkait kasusnya. Ehh, kok katanya mengeluh sakit. Yang bilang shock itu kalian, ya. Bukan saya,” ucap Kombes Suryandri.

Kapolwil juga tidak menampik kalau sebenarnya kondisi kesehatan Ismunarso saat baru dimulainya pemeriksaan masih terlihat sehat. Ini terbukti dari pengkuan Ismunarso yang saat awal ditanya penyidik terkait kondisi kesehatannya, mengaku sehat-sehat saja.

Namun tiba-tiba kondisi kesehatan salah seorang tersangka kasus Kasdagate tersebut tiba-tiba drop saat menjalani pemeriksaan. Ismunarso beberapa kali minta ijin untuk mengkonsumsi sejumlah obat. Menurut Suryandri, begitu proses penyidikan dihentikan karena Ismunarso tiba-tiba mengaku sakit, orang nomor satu di Kota Santri ini kembali menenggak sejumlah obat.

Tidak diketahui secara pasti penyakit apa yang tengah menyerang Ketua DPC Partai Demokrat Situbondo saat itu. Namun yang pasti, urai Kapolwil, pertanyaan yang diajukan kepada Ismunarso sebagai saksi ketika itu baru 20 buah pertanyaan akhirnya dihentikan.

“Ya kita lihat saja nantilah apa hasilnya, setelah kita melanjutkan kembali penyidikan terhadap Pak Ismu dalam kapasitasnya sebagai saksi di kasus ini. Senin pekan depan beliau kita periksa lagi dan kita akan kirim panggilan kedua,” pungkas Kombes Suryandri Syaiful.

Pemeriksaan terhadap Ismunarso adalah untuk melengkapi BAP 8 orang tersangka Kasdagate yang telah rampung lebih dulu dan hendak dilimpahkan ke kejaksaan.

Pemeriksaan perdana Ismunarso di Polwil Besuki tersebut memang sebatas sebagai saksi. Ini karena hingga kini ijin pemeriksaan dari Presiden RI terhadap Ismunarso sebagai tersangka belum turun. (RI-1)

Selengkapnya...

Pemkab Bagi-bagi Bantuan Ke TPA

(Infokom) Jember - Ternyata banyak cara untuk meningkatkan aqidah kepada anak-anak di Jember lewat pemberian dana bantuan kepada 233 TPA dan TPQ se Kabupaten Jember yang nantinya diharapakan ada peningkatan bagi pendidikan agama.

Dana sebesar 1,5 juta, diberikan kepada masing lemabaga TPA dan TPQ agar nantinya anak-anak Jember bisa mendo’akan kepada orang tuanya dan membaca Qur’an dengan baik .

“Sehingga pada akhirnya nanti dapat mendo’akan orang tuanya baik yang masih hidup atau yang telah meninggal dengan membaca surat yasin atau surat lainnya,”ungkap Kabag Kesra Drs Farouq ketika memberikan mukadimah kepada wakil penerima bantuan sana dari pemerintah.

Pemberian dana itu menurut Faroq merupakan bantuan rutin yang diberikan pemerintah kepada lembaga keagamaan TPA dan TPQ untuk pembangunan, selain bantuan juga diberikan kepada 300 mushola yang diberikan kemarin lalu.

“Hal ini terungkap sebagai wujud terima kasihnya Bupati Jember MZA Djalal kepada lembaga TPA, TPQ, pondok dan sebagainya kerena lewat upaya itu anak kita bisa mambaca qur’an dan berdo’a,”pungkas Farouq.

Sangat wajar diungkap lebih lanjut oleh Kabag Kesra talih asih itu diberikan kepada TPA, TPQ, mushola, pesantren dan sebagainya. “Karena Jember apalagi terkenal dengan sejuta kyai dengan jumlah pondok sebanyak 720 dan tahun ini berkembang lagi,”jelas dia.

Namun diungkap oleh Kabag Kesra bahwa pemberian anggaran sesuai dengan aturan Permendagri Nomer 13 dan 59 Tahun 2006 pada ayat 1 tidak diperboleh diberikan berulang-ulang kepada penerima yang sama. “Sehingga pada tahun ini kita berikan bergantian,”singkatnya.

Melihat perkembangan pendidikan agamaan di Jember sangat luar biasa namun menurut Gus Farouq namun banyak juga tatangan yang tidak sedikit dihadapinya. “Belum lagi banyaknya aliran muncul maka salah satunya pendekatan yang dapat memberikan pencerahan yakni berada pada ulama,”cetusnya.

Untuk itu dengan adanya bantuan ini pihaknya berpesan kepada lembaga penerima dan secara khusus orang yang bertanggung jawab bantuan itu. “Agar secara administrasi tertib kumpulkan bon beli paku, kawat, tukang dan sebagainya untuk barang bukti SPJ (Surat Pertanggung Jawaban) nantinya,”terang Gus Farouq.

Tidak hanya SPJ itu diberikan kepada Kesra sebagai SPJ balik yang diserahkan kembali. “Sesuai dengan aturan yang ada sekecil apapun pengeluaran harus diarsipkan sebagai barang bukti kalau hal itu di langgar maka kita akan dicentong (Kena tahan-red),”tambah Farouq.

Menurut Farouq sesuai dengan dengan aturan yang berlaku bahwa pemeriksa bias jadi dari BPK, Kejaksaan atau Kepolisian yang akan memeriksa penyalur dan penerima bantuan. “Sangat perlu diwujudkan sesuai pemafaatannya, jangan sampai menyimpang,”tambahnya.

Lebih lanjut Farouq mengungkapkan untuk barang bukti pembelian atau pengeluaran anggaran meski menggunakan anggaran sekecil apapun seperti paku jangan sampai disepelekan. “Kalau itu teledor dan disepelekan bias jadi seminggu ngak enak tidur karena dipanggil sana sini,”cetusnya.

Farouq terkait dengan pengembalian SPJ diharapkan agar SPJ dapat dikembalikan dikembalikan lagi tidak lebih dari jangka waktu 1 bulan setelah menerima bantuan itu. “Penerima sekarang agar membantu untuk menagihkan barang bukti dan berikut SPJ-nya untuk diserahkan ke kami,”pintanya. (*/jok)

Selengkapnya...

“Kartu BLT sebanyak 237.413 siap dibagikan kepada RTS”

(Infokom) Jember - Warga kurang mampu di Kabupaten Jember bisa merasa lega dan bahagia, karena Kartu Bantuan Langsung Tunai (BLT) siap untuk dibagikan dan dicairkan yang sebelumnya akan didahului dengan pengecekan data RTS secara nominatif sampai tanggal 16 Juni 2008 mendatang dan segera dikembalikan ke Kantor Pos Jember.

Menurut Asisten II Pemkab Jember, Drs. H. Edi B. Susilo, Msi, seluruh Kartu BLT sebanyak 237.413 Rumah Tangga Sasaran (RTS) yang ditujukan bagi penerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) di Kabupaten Jember sudah selesai dicetak dan akan dibagikan mulai tanggal 18 s/d 24 Juni 2008. “Pastinya secara serentak BLT akan dicairkan mulai tanggal 25 Juni 2008 di seluruh Kabupaten Jember, “tegas Edi saat mengadakan Sosialisasi dan Penyerahan data nominatif warga kurang mampu yang berhak menerima BLT kepada para camat untuk selanjutnya dilakukan pengecekan dilapangan, Selasa (10/6) di ruang rapat Setkab. Jember.

Kepada para Camat dan unsur aparat dibawahnya untuk terus melakukan sosialisasi kepada warganya, terutama dalam pembagian dan pengecekan data nominatif dilapangan, sehingga tidak sampai terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dimasyarakat, karena data nominatif tersebut untuk mengecek apakah penerima BLT sudah meninggal dunia, pindah atau bahkan sudah tidak layak lagi, tetapi tidak secara otomatis langsung mendapatkan uangnya. “Karena mekanisme untuk pengusulan data nominatif ini kepada PT Pos Indonesia, dan nantinya akan muncul Kartu BLT atasnama yang diusulkan tadi, “jelasnya.

Namun demikian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember, menurut Edi tidak berwenang untuk menetapkan Rumah Tangga Sasaran (RTS), tetapi berhak untuk mengusulkan ke PT. Pos Indonesia. “Dan PT Pos-lah nanti yang akan menilai layak atau tidaknya warga berhak menerima BLT, “terangnya

Edi menargetkan, mulai membagikan kartu RTS ini pada 18 s/d 24 Juni 2008 di desa dan kelurahan seluruh Kabupaten Jember. Pembagian itu, akan berkoordinasi dengan Ketua RT dan RW setempat, sehingga tak akan ada salah sasaran. Dia menambahkan, “Pada saat pengambilan nanti tidak boleh diwakilkan dan apabila berhalangan karena sakit misalnya, pihak Kantor Pos setempat masih menunggu karena waktunya juga panjang, “tambahnya.

Pada tahap pertama, mereka akan mendapat BLT untuk periode 3 bulan yakni Juni s/d Agustus 2008 sebesar Rp 300 ribu. “Penerima program Bantuan Langsung Tunai (BLT) harus tepat sasaran kepada warga yang kurang mampu, “harapnya.

"Data basenya kita sudah ada dan sudah kita sempurnakan, memang masih ada yang disempurnakan kembali, kalau program itu dijalankan program itu siap. Termasuk kantor pos dan lain-lainnya, “ungkapnya

"Tapi BLT juga jangan sampai membuat masyarakat menjadi malas dan manja. Sebaiknya, kalau ada peluang untuk lapangan kerja, itu lebih baik. Jadi, yang kerja itu yang dapat intensif," kata Edi dia yakin, warganya dapat menghargai hal itu.

Dijelaskan dalam menentukan masyarakat kategori miskin, pemerintah memang memakai data tahun 2005, sehingga tidak menutup kemungkinan adanya salah target yang meleset. Tapi melesetnya pemberian bantuan pasti tidak terlalu jauh, karena meliputi bukan hanya warga miskin, tapi juga hampir miskin. Ini menjadi tantangan besar bagi para kepala desa, karena salah sasaran sangat mungkin menimbulkan kerusuhan di daerah.

Dan khusus bagi penerima BLT yang meninggal dunia, maka diprioritaskan kepada ahli warisnya baik istri maupun anaknya selaku ahli warisnya. “Karena kalau kepala keluarganya miskin dapat BLT dan ketika dia meninggal dunia, maka istri dan anaknya termasuk miskin juga, “urainya.

Edi juga menghimbau kepada seluruh masyarakat penerima BLT di Kabupaten Jember bahwa berkaitan dengan pencairan dana BLT ini, PT. Pos Jember siap untuk membantu dan melayani warga kurang mampu dalam pencairan uangnya dan kepada aparat yang ada baik ditingkat RT/RW, desa dan Kecamatan untuk tidak mengkaitkan pencairan uang ini dengan pengurusan misalnya KTP, KK dsb. “Dan murni uang sebesar 300 ribu rupiah ini diberikan kepada Rumah Tangga Sasaran (RTS), “harapnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Kepala Kantor Pos Jember, Adi Sunanto bahwa secara teknis PT. Pos Jember sudah siap untuk membagikan dana BLT kepada 237.413 RTS yang berhak menerimanya. Dan untuk memecah konsentrasi warga yang akan menerima BLT, maka secara bergilir dalam setiap harinya ada 20 titik tempat pembayarannya dan semua itu berada di desa/kelurahan masing-masing. “Menurut rencana sesuai dengan jadwal pembagian BLT tahap pertama secara serentak akan selesai pada 10 hari untuk 247 desa/kelurahan di Kabupaten Jember, “jelasnya

Sementara itu Ibu Sumawi, RT/RW.1/4 Lingkungan Sumber Pakem salah satu warga kurang mampu penerima BLT mengatakan setelah menerima BLT, nantinya sebagian besar uang yang didapatnya akan langsung digunakan untuk membeli kebutuhan sehari-hari. "Saya rencananya mau beli beras dan mie, kalau tentang uangnya, namanya orang miskin, dipakai untuk dapur," ujar janda Sumawi ini.

Dengan menempati rumah miliknya yang berdinding anyaman bambu, Ibu Sumawi tinggal bersama satu anaknya, namanya juga warga kurang mampu, begitu dana BLT akan dicairkan rasa lega dan bahagia sangat dirasakan oleh Ibu Sumawi yang sehari-harinya bekerja serabutan (tidak tetap) dan harus menghidupi anak satu-satunya yang juga tidak bekerja. (*/tot)

Selengkapnya...

“Peternak terus dipacu kembangkan peternakan modern”

DARI ACARA “BUPATI MENJAWAB” DI SOKA RADIO
(Infokom) Jember - Banyak Potensi dan Sumber Daya Alam (SDA) di Kabupaten Jember yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, khususnya bidang Peternakan dan Perikanan, namun kebanyakan masyarakat pedesaan masih sangat tradisional dalam pengelolaannya. Demikian disampaikan Wakil Bupati Jember, Kusen Andalas, Sip ketika menyapa warga Jember melalui acara Bupati Menjawab yang disiarkan langsung dan rutin oleh Soka Radio, Rabu (11/6) kemarin.

Lebih lanjut dikemukakan bahwa unsur Sumber Daya Manusia (SDM), modal dan ke-enganan untuk kerja kelompok menjadi kendala masyarakat dipedesaan lebih berkualitas lagi. “Bahkan sebagian besar masyarakat, hal ini merupakan kerja sampingan dan dengan dikerjakan asal-asalan serta tidak dikelola secara modern, “ujarnya.

Dalam memberikan bantuan kepada masyarakat yang sifatnya stimulan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember tidak kepada perseorangan namun selalu memberikannya terhadap kelompok usaha yang didampingi dinas tehnis, agar dapat dikelola secara bagus, sehingga bukan hanya bisa menghasilkan tetapi kualitas perlu dijaga. “Sebab kalau kualitas daging rusak (tidak baik), secara otomatis daging tersebut akan terkena dampaknya dipasaran, “jelasnya.

Sedangkan upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember dalam menumbuh-kembangkan usaha masyarakat yang lebih modern terus dipacu dan dikembangkan, tentunya selalu mendapat bimbingan tehnis dari dinas yang bersangkutan, agar kesejahteraan masyarakat lebih meningkat lagi. “Ada tempat-tempat tehnis yang dapat dijadikan survey oleh masyarakat supaya dapat mengelola usahanya lebih modern, “harapnya.

Sementara itu Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Jember, Ir. Dalhar mengatakan anggaran untuk bidang peternakan dan perikanan sudah cukup memenuhi baik dari APBN maupun dari APBD I dan II setempat. “Untuk kesejahteraan nelayan dan peternakan sudah dianggarkan 8 M, 4 M diantaranya berasal dari APBN, 2 M dari Departemen Kelautan dan Perikanan serta 2 M sisanya dari Departemen Pertanian, “ungkapnya.

Dibidang peternakan, Jember mempunyai populasi ternak yang menggembirakan, karena ada sekitar 200 ribu ekor sapi potong dan ini terbesar di Jawa Timur. Sedangkan bidang perikanan, Jember yang dimiliki panjang pantai mulai dari Paseban s/d Tempurejo sekitar 175 KM, jadi daerah perairan kalau dihitung sekitar 54.000 KM2. “Dan ini merupakan potensi yang sangat menggembirakan bagi para nelayan kita, “tegasnya.

Sedangkan dengan semakin bertambahnya pengetahuan dan jumlah penduduk, maka kebutuhan daging pada tahun 2010 mendatang akan mencapai sekitar 414,3 ribu ton, padahal penyediaan daging di Kabupaten Jember sekitar 2.259,2 ribu ton, jadi masih ada kekurangan daging sekitar 155 ribu ton yang kalau diwujudkan dalam bentuk sapi sekitar 1 juta sapi. “Dan kekurangan ini harus kita cukupi dengan selain impor daging dari luar juga harus dilakukan pengelolaan ternak sapi dengan baik, “katanya.

Upaya percepatan untuk memenuhi kebutuhan daging pada tahun 2010, pihaknya dengan memiliki tenaga inseminator sekitar 70 orang yang disebarkan diseluruh kecamatan. “Dan tenaga inseminator ini akan menangani kawin suntik yang pada tahun 2008 ini kita ditarget oleh pusat diharapkan dapat melahirkan anak sapi sekitar 59 ribu ekor, “jelasnya.

Sementara itu Sokais Bapak Saiful dari Kaliwining berharap alangkah senangnya kalau swasembada daging di Kabupaten Jember dapat terpenuhi dengan baik yang salah satunya berasal dari sektor peternakan diantaranya, namun demikian pada kenyataannya peternak di Jember sendiri masih kurang mengerti tentang tehnik beternak dengan baik terutama dalam hal memelihara kandangnya. “Sebab pada kenyataannya kandang itu baunya menganggu rakyat sekitarnya dengan banyaknya lalat, dan kebersihan yang kurang terjaga, “paparnya.

Untuk itu agar semuanya dapat berjalan dengan baik, Bapak Saiful memberikan solusi agar sebaiknya peternak menggunakan kandang yang memakai sistemnya postal artinya kandang tersebut dilapisan pada bagian dasarnya dengan campuran pasir, kapur, serbuk gergaji dan sekam. “Karena kandang itu bila terkena kotoran akan langsung terpendam dan tidak akan ada lalatnya yang menyebabkan bau kandang itu tidak sampai keluar. “pungkasnya. (*/tot)

Selengkapnya...

Dugaan Korupsi Operasional Camat

Kesaksian Camat Plin-plan, Terdakwa Ancam Lapor Balik

Jember – Usai sidang dengan agenda konfrontir 37 saksi dengan 3 mantan bendahara Tapem Pemkab Jember era Bupati Samsul Hadi Siswoyo, terdakwa, Sahuri, melalui kuasa hukumnya menegaskan bakal gugat balik dan melaporkan kesaksian palsu para camat dan mantan camat.

Menurut Zaenal Marzuki SH, kuasa hokum terdakwa, pihaknya menyesalkan hakim yang tidak jeli mempertanyakan kesaksia sejumlah camat yang diduga plin-plan atau palsu. Karena berbeda ketika dikonfrontir dengan kesaksian waktu sebelumnya. “Ada sejumlah camat yang sebelumnya mengaku kalau disuruh teken di kuintansi kosongan dan tidak terima uang secara utuh, ternyata hari ini semua mengakuio kalau teken kuitansi Rp. 5 juta,” sesalnya.

Zaenal juga menegaskan bahwa tidak ada pemotongan, yang ada yaitu camat waktu itu terima dana utuh Rp. 5 juta setiap bulannya dan selanjutnya uang ada yang dibayarkan tanggungan di bagian Tapem. “Ada yang membayar tanggungan uang umbul-umbul, uang tiket Persid, Bola Voly, jadi bukan dipotong, karena membayar itu maka ketika pulang mereka tidak bawa uang penuh Rp. 5 juta, ini khan harus ditelusuri denganjeli,” ungkapnya.

Dan menurut Zaenal di sisi lain agenda siding kali ini cukup menguntungkan bagi kliennya. Karena ternyata kesaksian camat dan bendahara pada prinsipnya sudah sama yakni mengakui kalau tanda tangan kuitansi Rp. 5 juta dan mengakui kalau membayar tanggungan untuk tiket Persid, Bola Voly dan umbul-umbul setiap bulannya. Sehingga uang tidak bias dibawa penuh Rp. 5 juta.

Untuk itu Zaenal akan segera berkoordinasi dengan terdakwa, dan berencana melaporkan kesaksian palsu para camat tersebut. Terkait kapan langkah tersebut dilakukan pihaknya masih melihat perkembangan jalannya persidangan.

Dari 37 saksi yang hadir dan 4 saksi yang tidak hadir Zaenal belum bias tunjuk hidung siapa saja yang terbukti memberi kesaksian palsu. Sesuai data yang ada di JPU hari ini saksi yang didatangkan diantaranya mantan camat, camat dan mantan Kabag Tapem bahkan ada yang sudah pension. (RI-1)

Selengkapnya...

Dugaan Korupsi Operasional Camat

Tekan Saksi, Hakim Di Interupsi Kuasa Hukum Terdakwa

Jember – Sidang dugaan korupsi operasional camat yang diduga merugikan Negara hingga Rp. 5 miliar rupiah siang ini, Rabu (11/6/2008) dengan terdakwa Sahuri, mantan Asisten I Pemkab Jember era Bupati Samsul Hadi Siswoyo, berlangsung unik sekaligus juga menegangkan. Apalagi diawal pembukaan sidang, majelis hakim yang diketuai Mujahri SH, sempat beberapakali diinterupsi oleh kuasa hokum terdakwa.

Interupsi yang paling keras muncul saat salah satu anggota majelis hakim, Jhoni SH, berusaha menanyakan kesaksian salah satu mantan bendahara bagian Tata Pemerintahan (Tapem) Pemkab Jember, Sri Umi Susiki. Hakim dengan nada keras menghardik Umi yang dianggap tidak memberi kesaksian sebenarnya.

“Anda ini sudah berulangkali saya ingatkan untuk bicara benar, kalau tidak sekarang juga saya bias menjebloskan anda ke penjara dan menjadikan anda terdakwa juga,” ujar Jhoni berulangkali.

Mendengar kalimat hakim yang berulangkali dengan nada sedikit menekan tersebut Zaenal Marzuki SH, kuasa hokum terdakwa langsung melayangkan interupsi lagi. Menurut Zaenal, dirinya selaku kuasa hokum terdakwa meminta hakin tidak melakukan penekanan apalagi terkait dengan kredibilitas saksi.

“Kami minta hakim tidak menekan terus menerus, apalagi menyangkut kredibilitas saksi, jangan samapsi saksi merubah kesaksiannya karena takut bukan karena kebenaran,” tegasnya.

Tidak hanya itu saja, Zaenal juga mempertanyakan langkah JPU dan hakim yang mendatangkan lebih dari 41 saksi, meskipun ada 3 orang yang tidak hadir. “Keterangan saksi selama ini khan sudah dibawah sumpah dan semua sudah dimintai keterangan, kenapa sekarang semua didatangkan dan dikonfrontir lagi dengan saksi 3 mantan bendahara, ini khan lucu,” ujarnya.

Namun hakim bersikukuh bahwa langkahnya sudah benar dan dalam KUHAP juga jelas tertuang aturan tersebut. Sehingga tidak ada yang dilangggar dalam agenda siding kali ini.

Sementara itu sejumlah camat dan mantan camat juga mengaku kesal dengan langkah JPU dan Hakim tersebut. “Kami khan sudah dipanggil beberapa kali dan bicara dibawah sumpah, kenapa sekarang dikonfrontir di hadapan puluhan saksi lain, ini khan bias mempengaruhi kesaksian saksi yang lain,” ujar Gatot Purwanto, mantan Camat Ajung yang sekarang menjadi salah satu Kabid di Dinas Perhubungan. (RI-1)

Selengkapnya...

Digerebek Selingkuh, Perwira Polisi Hanya Wajib Lapor

JEmber – Salah satu perwira polisi di jajaran kepolisian wilayah Besuki, Aiptu Budiono, yang digerebek oleh masyarakat karena berselingkuh dengan seorang guru bernama Ida di salah satu perumahan elit di Jember, kemarin malam (8/6/2008) akhirnya hanya dikenai sangsi wajib lapor oleh polres Jember.

Hal ini disampaikan oleh Waka Polres Jember, Kompol Lafri Prasetyo, Selasa (10/6/2008). Menurutnya kasus dugaan perselingkuhan merupakan kasus delik aduan dan sampai hari ini istri perwira tersebut belum melapor secara resmi kepada Polres Jember atas perilaku menyimpang suaminya.

“Sehingga kami belum melakukan tindakan apa-apa, baru melakukan pemeriksaan saja dan minta keterangan saksi lainnya, dan untuk anggota, kami kenakan wajib lapor,” tuturnya. Terkait sangsi lain yang lebih berat menurut Lafri pihaknya masih belum bisa mengambil keputusan karena pemeriksaan masih berlangsung.

Apalagi sampai langkah penahanan, Lafri tidak mau berandai-andai. Karena menurutnya langkah kepolisian sudah tepat dengan mengamankan dan memeriksa pelaku perselingkuhan. “Kalau ditahan belum sampai kesana, kita periksa dulu,” imbuhnya.

Sementara itu Kabid Ketenagaan Dinas Pendidikan Jember, Heny Hajani, tidak bersedia berkomentar atas penggerebekan tersebut. Pihaknya masih melakukan penggalian informasi terlebih dahulu dan belum berani melangkah sambil menunggu petunjuk atasannya.

Informasi yang berhasil dihimpun beritajatim.com kedua pasangan selingkuh tersebut minggu malam tertangkap basah oleh warga sekitar rumah Ida, guru sebuah SD negeri di Jember. Dan warga sekitar terlebih dahulu dengan petugas kepolisian dari unit P3D Polres Jember. Yang selanjutnya kedua pelaku perselingkuhan diamankan ke Polres Jember, meski terus dilepaskan dan hanya dikenai sangsi wajiblapor. (RI-1)

Selengkapnya...

Jember Gelar Voly Ball Gala Desa Piala Presiden

(Infokom) Jember - Animo masyarakat Jember untuk berpartisipasi di Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Bola Voli memperebutkan Piala Presiden tahun 2008 sangat tinggi. Dari 31 Kecamatan di Jember hampir seluruhnya ikut ambil bagian dalam event kali ini. Seperti tim bola voli putri dari Kecamatan Sukorambi yang ikut bertanding pada pembukaan kejurnas bola voli piala presiden, Selasa (10/6) kemarin sore di lapangan bola voli Alun-alun Kabupaten Jember.

Piala Presiden yang merupakan agenda baru otoritas bola voli Indonesia itu diadakan secara berjenjang. Mulai satuan masyarakat terkecil, yakni antar-desa. "Setelah itu, meningkat menjadi antar-kecamatan, dan antar-kabupaten serta antra-propinsi. Lalu, puncaknya nanti tingkat nasional," jelas AKBP Ibnu Isticha selaku Ketua Umum PBVSI Kabupaten Jember.

Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Bola Voli yang memperebutkan Piala Presiden tahun 2008, mulai dilaksanakan 10 Juni 2008 kemarin. Kejurnas yang digelar dalam rangka menyemarakkan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-63 RI, 17 Agustus 2008 dan Hari Sumpah Pemuda, 28 Oktober 2008 dimulai dengan pertandingan persahabatan di Lapangan Bola Voli Alun-alun Kabupaten Jember yang disaksikan oleh Muspida dan para pejabat di Kabupaten Jember.

Ketua Umum Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI) Kabupaten Jember, AKBP. Ibnu Isticha mengatakan, kejurnas bola voli piala presiden 2008 ini, bertujuan untuk membangkitkan kembali semangat olah raga masyarakat, menghidupkan toleransi, mempererat silaturahmi antar wilayah, dan menjaga keutuhan bangsa.

“Selain itu, kejurnas bola voli piala presiden ini juga bertujuan menjaring bibit-bibit baru yang berpotensi dan terbaik dalam rangka meningkatkan prestasi dibidang olah raga bola voli, baik nasional maupun internasional, “kata Ibnu Isticha pada upacara pembukaan bola voli gala desa, Selasa sore (10/6) kemarin di Alun-alun Kabupaten Jember.

Pertandingan Kejurnas bola voli piala presiden 2008 akan dilaksanakan mulai bulan Juni s/d Oktober 2008 secara serentak diseluruh Indonesia yang dilaksanakan secara bertahap mulai dari desa/kelurahan, kecamatan, kabupaten/kota, propinsi dan nasional. “Dalam setiap pertandingan nantinya dapat berjalan lancar dan sukses serta menjunjung tinggi sportivitas antar club, “harapnya.

Tidak lupa juga disampaikan terima kasihnya kepada Bupati Jember, Muspida dan panitia pelaksana serta seluruh peserta baik putra maupun putri bola voli gala desa yang ikut dan berpartisipasi memperebutkan piala presiden 2008. “Kabupaten Jember merupakan daerah yang potensial bagi atlit bola volinya, baik yang ada ditingkat regional, maupun ditingkat nasional yang semua itu harus menjadi kebanggaan bagi pemerintah dan masyarakat Jember sendiri, “ujarnya.

Atas nama Ketua Umum PBVSI Kabupaten Jember, AKBP Ibnu Isticha sekaligus mewakili Pemerintah Kabupaten Jember mengucapkan selamat bertanding, junjung tinggi sportivitas. “Sehingga pelaksanaan pertandingan mulai dari awal sampai akhir pertandingan nanti dapat berjalan dengan baik dan sukses sesuai jadwal yang ditentukan, “pungkasnya. (Medtot).

Selengkapnya...

Satu Bulan Penderita Aids Bertambah 8 orang

JEmber - Hanya dalam waktu satu bulan saja terhitung mulai Mei hingga awal Juni 2008 ini penderita Aids di wilayah Besuki yang ditangani oleh Voluntary and Conseling Test (VCT) RSUD dr. SOebandi Jember sudah bertambah 8 orang penderita.

Hal ini disampaikan oleh dr. Justina Evy Tyaswati, dokter yang bertugas di VCT RSUD dr. Soebandi Jember. Menurutnya penambahan 8 orang tersebut hanya yang terdeteksi oleh VCT yang diasuhnya. PAdahal di Jember ini banyak klinik VCT yang berdiri baik itu di rumah sakit swasta maupun di puskesmas-puskesmas.

"Sebenarnya masih banyak yang belum terdeteksi oleh kami, karena hasil perkiraan seluruh Jember ada penderita Aids sebanyak sekitar 500 orang, namun yang tercatat di VCT kami hanya sekitar 94 orang saja, lainnya masih belum terdeteksi," ujarnya.

Kebanyakan penderita Aids menurutnya enggan memeriksakan diri ke rumah sakit atau klinik semacam VCT. "Rata-rata mereka takut dan malu atas penyakit tersebut, apalagi image di masyarakat penyakit Aids merupakan penyakit orang yang nakal, padahal tidak semua karena itu," imbuhnya.

Seperti yang tercatat di VCT yang diasuhnya, sekitar 94 orang tersebut rata-rata karena tertular dari PSK, jarum suntik dan transfusi darah. Seperti yang baru asja tercatat oleh VCT dr. Soebandi ada balita usia 3 tahun yang terdeteksi terjangkit AIds bahkan stadiumnya sudah mencapai 3.

"Khusus untuk balita yang baru saja tercatat tersebut kita beri terapi-terapi oprtunistis dan sekarang sudah membaik, dia tertular dri ibunya yang sudah meninggal duluan," ungkapnya.

sedangkan untuk ayah dari balita tersebut hingga saat ini masih belum bersedia diperiksa kesehatannya. Ayah balita tersebut masih takut dan was-was untuk dilakukan pemeriksaan. (RI-1)

Selengkapnya...

SMA 5 Jember peroleh penghargaan Adiwiyata

“Dikembangkan Sekolah Berwawasan Lingkungan”
(Infokom) Jember - Dengan memperoleh keberhasilan meraih penghargaan sebagai Calon Sekolah Adiwiyata Tingkat Nasional, tidak hanya dapat dirasakan sebagai suatu kebanggaan, namun hal ini sekaligus sebagai bentuk tantangan bagi seluruh siswa dan dewan guru untuk tetap mempertahankan sekolahnya sebagai sekolah terbersih. Harapan tersebut disampaikan Kepala SMA 5 Jember, Dra. Husnawiyah, hari Senin (9/6) saat setelah menerima penghargaan tersebut di kantornya.

Dikatakan keberhasilan ini tidak terlepas dari peranserta seluruh Keluarga besar SMA 5 Jember, karena berkat kegigihannya mengelola lingkungan sekolahnya dalam menciptakan kondisi yang ideal bagi sekolah sebagai tempat pembelajaran dan penyadaran warga sekolah (guru dan siswa), sehingga sekolah tersebut dapat bertanggung jawab dalam upaya penyelamatan lingkungan hidup dan pembangunan yang berkelanjutan. Bukti kebanggaan itu, Jum’at (6/6) kemarin bertempat di Hall B JCC Senayan Jakarta Pusat Kepala SMA 5 Jember, Dra. Husnawiyah menerima penghargaan dari pemerintah pusat sebagai Calon Sekolah Adiwiyata Tingkat Nasional.

Masih menurut Dra. Husnawiyah Tropi Adiwiyata bukanlah tujuan akhir dari Program Adiwiyata, melainkan yang lebih penting adalah keberlanjutan Program Adiwiyata yang berlangsung di sekolah yang bersangkutan, sehingga lebih mengoptimalkan peran dunia pendidikan dalam pelestarian lingkungan hidup, “katanya.

Lebih lanjut Husnawiyah berharap agar predikat yang disandangnya akan mampu menjadi roda penggerak semua elemen untuk turut menjadi pembina bagi sekolah-sekolah yang berada di sekitar lingkungannya, “harapnya.

Namun yang lebih penting bukan hanya dari aspek penyadarannya saja, tetapi yang sangat diutamakan dengan Pendidikan Lingkungan Hidup dapat merubah sikap dan perilaku siswa dan masyarakat pada umumnya untuk dapat menghargai lingkungannya. “Saat ini kesempatan untuk berbenah dan menata kembali dalam mengembangkan baik kebijakan, kurikulum, partisipasi warga sekolah, maupun sarana dan prasarana sekolah terus ditingkatkan, “ujarnya.

Dikatakan dengan menanamkan Pendidikan Lingkungan Hidup sejak dini, semoga dapat mewujudkan kesadaran dan kedisiplinan siswa, membuahkan budaya bersih dan sehat, serta munculnya perilaku-perilaku dan upaya-upaya pelestarian lingkungan, penghijauan serta perilaku hemat. "Penghargaan ini patut kita syukuri dan kita sambut dengan rasa bangga, namun yang lebih penting bahwa penghargaan tersebut juga harus mampu memberikan motivasi untuk bekerja lebih keras lagi," kata Dra. Husnawiyah.

Ditanya upaya yang dilakukan, beliau mengatakan kegiatan utama program Adiwiyata ini mewujudkan Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan (SPBL). Disamping itu, program ini juga mengembangkan norma dasar diantaranya Kebersamaan, Keterbukaan, Kesetaraan, Kejujuran, Keadilan, dan Kelestarian Lingkungan Hidup, “terangnya.

Lebih lanjut dijelaskan prinsip dasar program Adiyiwata diantaranya pertama Partisipatif, artinya setiap kegiatan harus melibatkan seluruh warga sekolah mulai dari perencanaan, pelaksanaan sampai evaluasi sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya masing-masing. Kedua, Berkelanjutan, artinya seluruh kegiatan harus dilakukan secara terencana dan terus menerus.

Sementara itu Humas SMA 5 Jember, Halimatus, S.Spd mengatakan ada 4 kriteria penilaian sekolah yang berhak mendapat penghargaan Adiwiyata diantaranya pengembangan kebijakan sekolah, pengembangan kurikulum berbasis lingkungan, pengembangan kegiatan berbasis partisipatif, dan pengembangan sarana pendukung sekolah.

Selanjutnya masing-masing kriteria dijabarkan, misalnya untuk pengembangan kebijakan sekolah yang diperlukan, antara lain punya visi dan misi sekolah yang terkait dengan aspek lingkungan hidup, telah ada materi lingkungan hidup dalam pembelajaran di sekolah, telah ditunjuk petugas khusus dibidang lingkungan hidup bagi sekolah tersebut, ada penghematan dalam menggunakan Sumber Daya Alam (air, listrik, ATK).

“Telah ada upaya sekolah dalam mendukung terciptanya lingkungan sekolah yang bersih dan sehat, adanya pengalokasian dana bagi sekolah untuk kegiatan lingkungan hidup, “lanjutnya.

Kemudian untuk pengembangan kurikulum berbasis lingkungan yang diperlukan diantaranya adanya pengembangan model pembelajaran lingkungan hidup lintas mata pelajaran, adanya penambahan materi lingkungan hidup yang sedang hangat dibicarakan oleh masyarakat, adanya penambahan materi lingkungan hidup yang berkaitan dengan budaya masyarakat, adanya kegiatan kurikuler sekolah yang berupa aksi nyata yang bertema lingkungan hidup, adanya pengembangan materi lingkungan hidup yang berkaitan dengan isu global.

Sedang untuk pengembangan kegiatan berbasis partisipatif yang diperlukan diantaranya adanya kegiatan baik kurikuler maupun ekstra-kurikuler yang mendukung pendidikan lingkungan hidup sekolah, adanya kegiatan lingkungan hidup yang diprakarsai sekolah telah melibatkan masyarakat sekitar, adanya keikutsertaan sekolah pada kegiatan lingkungan hidup yang diselenggarakan oleh pihak luar.

Selanjutnya pengembangan sarana pendukung sekolah yang diperlukan, diantaranya adanya pemanfaatan sarana pendukung sekolah sebagai media pembelajaran lingkungan hidup, adanya pengelolaan sarana pendukung dan fasilitas sekolah yang ramah lingkungan, adanya upaya pengelolaan fasilitas sanitasi dalam menunjang kebersihan dan kesehatan lingkungan sekolah, adanya upaya penghematan Sumber Daya Alam (SDA). (Medtot)

Selengkapnya...

PKL Seputar Alon-alon Ditertibkan

(Infokom) Jember - Keseriusan penanganan PKL Kota Jember setelah tanggal 7-8 Juni 2008 lalu dilakukan penertiban oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Sat Pol PP) mulai didepan Jalan Sudarman sampai pada di seputar Alon-alon Jember.

Pada kahir-akhir ini dengan merebaknya PKL yang berjualan di fasilitas umum seperti di jalan umum dan taman bermain serta tempat wisata keluarga. “Maka Hari Sabtu malam dan Minggu pagi dilakukan penertiban karena tidak sesuai dengan peruntukannya,”ungkap Andriyanto, Kasi Penyidikan dan Penindakan sesaat selesai memimpin operasi.

Tidak sesuai peruntukan menurut Kasi Penyidikan dan Penindakan banyak PKL yang berbagai jenis seperti becak goyang, jagung manis, krepik singkong, penjual kacang godog dan sebagai. “Banyak yang berjualan tidak pada tempatnya fasilitas umum yang digunakan untuk berjualan,”tambah dia.

Banya pedagang yang menempati pada tempat yang digunakan untuk berjualan seperti tempat parkir di depan Masjid Jamik, jalan umum, taman bermain dan alon-alon Jember.

“Itu yang semestinya tidak digunakan untuk berjualan karena oleh pemerintah telah disediakan PKL berjualan di di depan Kantor Bupati (Lama-red),”tandas Adnri.
Pada waktu operasinya kemarin dijelaskan oleh Adri, anggota yang berjumlah 100 personil merupakan gabungan antara Satpol PP Jember Kabupaten dan Kecamatan sekitar. “Tidak saja melakukan penyidikan dan penidakkan akan tetapi masih melakukan pembinaan,”pungkasnya.

Meski dalam operasi yang dilakukan kemarin masih belum menyentuh penyidikan dan penindakannya, Adri berjanji jika hal itu terus dilakukan oleh pedagang yang membandel maka akan ditindak tegas. “Namun kami tetap akan melakukan pembinaan terlebih dahulu,”pungkasnya.

Hal itu terwujud ketika pada tahun 2008 pada bulan Januari sampai Juni awal ini menurut Andri ada 2 pedagang yang kedapatan melanggar dan terkena penindakan dan penyidikan. “Dibanding tahun sebelumnya Satpol PP telah menindak sejumlah pedagang sebanyak 10 pedagang,”paparnya.

Pelakukan tegas dari Sat Pol PP meurut Andre sesuai dengan Perda yang berlaku Nomer 6 Tahun 1988 tentang Penataan PKL di Jember. “Untuk itu kami akan melakukan tahapan penanganan bertahap pertama pembinaan dengan memanggil dengan membuat pernyataan, baru kedua dilakukan penindakan sangsi hukum berupa Tipiring,”paparnya.

Diingatkan oleh Kasi Penyidikan dan Penindakan bahwa jika pedagang PKL yang terkena tindakan hukum Tipiring (Tindak Pidana Ringan), itu yang harus dihindarkan. “Akan dikenai sangsi pindana kurungan paling berat selama 3 bulan dengan sangsi denda 50 ribu rupiah. Namun berat dan ringannya sangat tergantung dari hakim di pengadilan,”cetusnya.

Senada dengan apa yang diungkap oleh Kasatpol PP yang ikut mendampingi penertiban itu agar para pedagang tidak meremehkan penertiban oleh pihaknya. “Kalau terus membandel tidak menutup kemungkinan Satpol PP akan melakukan penindakan lewat Tindakan Pidana Rigan,”tegas Suhanan.

Namun Kasatpol PP berharap banyak kesadaran dari pedagang di sekitar Alon-alon Jember agar tidak lagi berjulalan di seputar yang dilarang oleh pemerintah. “Kalau tertib, aman dab tidak mengganggu ketertiban umum yang enak juga tidak saja pedagang tapi masyarakat Jember juga,”harapnya. (*/jok)

Selengkapnya...

Pameran Siap Digelar, Meramaikan BBJ Mendatang

(Infokom) Jember - Bulan Berkunjung ke Jember (BBJ) pada tahun ke II tinggal 53 hari lagi. digelar Satu bulan penuh (Mulai tanggal 1 Agustus 2008) berbagai event digelar nantinya, ada sekitar 70 event yang akan digelar.

Salah satunya yang telah siap digelar yakni Pameran Produk Unggulan 2008. Pameran itu bertempat di Gedung Balai Serbaguna Jember (BSJ) digelar selama 10 hari.

“Kami siap seratus persen, sebagai sub panitia jadwal yang kami telah ajukan yakin tanggal 1 – 10 Agustus mendatang kepada Panitia inti selain lebih cepat dilakukan juga bisa menagkap peluang,”ungkap Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jember yang ditemui di ruang kerjanya setelah mengikuti rapat panitia BBJ 2008 beberapa waktu lalu.

Namun pameran kali ini menurut Hariyanto tidak saja berbeda dalam penyajiannya, namun yang berbeda yakni ada partisipasi dari masyarakat yang lebih menonjol dalam event itu. “Ada partisipasi dari Event Organiser (EO) yang mewakili swasta yang nantinya akan menyelenggarakan pameran nantinya mulai dari peserta sampai tempatnya EO yang menyediakan,”tandasnya.

Dalam pameran yang digelar nantinya tidak hanya produk unggulan terkait industri kecil dan perdagangan binaan Disperindag saja. Namun kami akan sharing dengan unit kerja lain seperti Disperta dan Disnakan, jadi kami dalam menampilkan produk unggulan tidak sendirian,”pungkas Hariyanto.

Adapun jenis pameran lanjut Hariyanto sangat beragam, tidak hanya berupa produk unggulan dari Jember terkait indutri kecil (home industri) sampai besar, jenis perdagangan di Jember akan ditampilkan dalam pameran nanti.

“Seperti furniture, manik-manik, handycraff, mebel dan banyak lainnya, tapi dari jenis perikanan seperti ikan hias dan dikonsumsi serta produk pertanian dan hortikultura benga hias juga akan dipamerkan, sementara peserta dari Surabaya sudah banyak yang mendaftarkan,”akunya.

Untuk sementara kantor pemasaran pameran itu menurut Hariyanto masih bertempat di Sekretariat Bersama (Sekber) Jalan Gajah Mada. “Menjelang 10 hari digelar pameran nantinya pantia pameran akan ngator di Balai Serbaguna Jember (BSJ) agar lebih memudahkan bagi calon pengisi stand yang belum mendaftarkan,”tambahnya.

Meski dipandegani oleh EO namum menurut Hariyanto pemeran masih tetap memprioritaskan UKM produk unggulan Jember. “Jika UKM di Jember yang tidak tidak dapat membeli standnya maka nanti oleh unit kerja seperti Disperindag, Disperta dan Disnakan akan kami beri subsidi untuk bisa tampil di pameran itu,”jelasnya.

Tidak hanya sekedar bisa menggelar pameran kepada khalayak luas, namun yang diminta oleh Hariyanto penyelenggaraan bisa berjalan seprofesinal mungkin. “Bahkan kami meminta kepada EO untuk menampilkan isi pameran dalam bentuk visual lewat layar lebar yang ditempatkan di jalan protokol sehingga masyrakat tahu,”terangnya.

Bahkan dalam penaampilan setiap harinya pameran agar tidak jenuh, pihaknya lewat EO untuk bisanya mengakomodir pemusik Jember dengan panggung yang kami sediakan untuk menghibur pengunjung pameran.

“Karena banyak alat musik yang di buat oleh pengrajin kita dan banyak pemusik kita yang bisa menghasilkan lagu yang bisa berbicara tingkat nasional. Hanya saja pemusik yang setiap kali tanpil nantinya perlu dukungan dari pengunjung,”cetus Hariyanto.
Untuk itu dengan digelarnya pameran meski yang hanya 10 hari diharapkan oleh Kepala Disperindag agar para pembeli maupun investor dapat berhubungan langsung.

“Diharapkan tidak menyia-nyiakan kesempatan emas ini, kerena dengan pameran itu investor dapat bertemu langsung dengan produsen dari Jember, untuk itu diharapkan ada peran serta dari masyarakat lokal Jember maupun regional dan seluruh antero nusantara untuk bisa melihat langsung kreatifitas dan kekayaan dari masyarakat Jember, ,”harap Hariyanto. (*/jok)

Selengkapnya...

Kotak Surat

Nama
E-mail
Pesan