“Peternak terus dipacu kembangkan peternakan modern”

DARI ACARA “BUPATI MENJAWAB” DI SOKA RADIO
(Infokom) Jember - Banyak Potensi dan Sumber Daya Alam (SDA) di Kabupaten Jember yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, khususnya bidang Peternakan dan Perikanan, namun kebanyakan masyarakat pedesaan masih sangat tradisional dalam pengelolaannya. Demikian disampaikan Wakil Bupati Jember, Kusen Andalas, Sip ketika menyapa warga Jember melalui acara Bupati Menjawab yang disiarkan langsung dan rutin oleh Soka Radio, Rabu (11/6) kemarin.

Lebih lanjut dikemukakan bahwa unsur Sumber Daya Manusia (SDM), modal dan ke-enganan untuk kerja kelompok menjadi kendala masyarakat dipedesaan lebih berkualitas lagi. “Bahkan sebagian besar masyarakat, hal ini merupakan kerja sampingan dan dengan dikerjakan asal-asalan serta tidak dikelola secara modern, “ujarnya.

Dalam memberikan bantuan kepada masyarakat yang sifatnya stimulan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember tidak kepada perseorangan namun selalu memberikannya terhadap kelompok usaha yang didampingi dinas tehnis, agar dapat dikelola secara bagus, sehingga bukan hanya bisa menghasilkan tetapi kualitas perlu dijaga. “Sebab kalau kualitas daging rusak (tidak baik), secara otomatis daging tersebut akan terkena dampaknya dipasaran, “jelasnya.

Sedangkan upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember dalam menumbuh-kembangkan usaha masyarakat yang lebih modern terus dipacu dan dikembangkan, tentunya selalu mendapat bimbingan tehnis dari dinas yang bersangkutan, agar kesejahteraan masyarakat lebih meningkat lagi. “Ada tempat-tempat tehnis yang dapat dijadikan survey oleh masyarakat supaya dapat mengelola usahanya lebih modern, “harapnya.

Sementara itu Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Jember, Ir. Dalhar mengatakan anggaran untuk bidang peternakan dan perikanan sudah cukup memenuhi baik dari APBN maupun dari APBD I dan II setempat. “Untuk kesejahteraan nelayan dan peternakan sudah dianggarkan 8 M, 4 M diantaranya berasal dari APBN, 2 M dari Departemen Kelautan dan Perikanan serta 2 M sisanya dari Departemen Pertanian, “ungkapnya.

Dibidang peternakan, Jember mempunyai populasi ternak yang menggembirakan, karena ada sekitar 200 ribu ekor sapi potong dan ini terbesar di Jawa Timur. Sedangkan bidang perikanan, Jember yang dimiliki panjang pantai mulai dari Paseban s/d Tempurejo sekitar 175 KM, jadi daerah perairan kalau dihitung sekitar 54.000 KM2. “Dan ini merupakan potensi yang sangat menggembirakan bagi para nelayan kita, “tegasnya.

Sedangkan dengan semakin bertambahnya pengetahuan dan jumlah penduduk, maka kebutuhan daging pada tahun 2010 mendatang akan mencapai sekitar 414,3 ribu ton, padahal penyediaan daging di Kabupaten Jember sekitar 2.259,2 ribu ton, jadi masih ada kekurangan daging sekitar 155 ribu ton yang kalau diwujudkan dalam bentuk sapi sekitar 1 juta sapi. “Dan kekurangan ini harus kita cukupi dengan selain impor daging dari luar juga harus dilakukan pengelolaan ternak sapi dengan baik, “katanya.

Upaya percepatan untuk memenuhi kebutuhan daging pada tahun 2010, pihaknya dengan memiliki tenaga inseminator sekitar 70 orang yang disebarkan diseluruh kecamatan. “Dan tenaga inseminator ini akan menangani kawin suntik yang pada tahun 2008 ini kita ditarget oleh pusat diharapkan dapat melahirkan anak sapi sekitar 59 ribu ekor, “jelasnya.

Sementara itu Sokais Bapak Saiful dari Kaliwining berharap alangkah senangnya kalau swasembada daging di Kabupaten Jember dapat terpenuhi dengan baik yang salah satunya berasal dari sektor peternakan diantaranya, namun demikian pada kenyataannya peternak di Jember sendiri masih kurang mengerti tentang tehnik beternak dengan baik terutama dalam hal memelihara kandangnya. “Sebab pada kenyataannya kandang itu baunya menganggu rakyat sekitarnya dengan banyaknya lalat, dan kebersihan yang kurang terjaga, “paparnya.

Untuk itu agar semuanya dapat berjalan dengan baik, Bapak Saiful memberikan solusi agar sebaiknya peternak menggunakan kandang yang memakai sistemnya postal artinya kandang tersebut dilapisan pada bagian dasarnya dengan campuran pasir, kapur, serbuk gergaji dan sekam. “Karena kandang itu bila terkena kotoran akan langsung terpendam dan tidak akan ada lalatnya yang menyebabkan bau kandang itu tidak sampai keluar. “pungkasnya. (*/tot)

Tidak ada komentar:

Kotak Surat

Nama
E-mail
Pesan