Prosedur dan Ijin Pendirian TK Disosialisasikan

Jember - Menjamurnya Taman Kanak-Kanak (TK) di Jember rupanya mendapat perhatian serius dari Dinas Pendidikan dan juga Gabungan Organisasi Penyelenggara Taman Kanak-Kanak Indonesia (GOPTKI) Kab. Jember. Apalagi berkaitan dengan prosedur ijin pendirian dan operasional TK, nampaknya hal ini memang perlu adanya kejelasan prosedur.

Untuk itu, GOPTKI Kab. Jember bersama Dinas Pendidikan melakukan sosialisasi tentang prosedur ijin pendirian dan operasional TK yang dihadiri oleh anggota Dharma Wanita Kabupaten dan pihak terkait lainnya. Acara sosialisasi yang dibuka oleh Ketua GOPTKI Kab. Jember, Ny. Toeti Djoewito itu berlangsung di Aula PB. Sudirman, Pemkab Jember, Jum’at (12/12).

Dalam sambutannya, Ny. Toeti Djoewito menyampaikan, tujuan acara sosialisasi ini adalah untuk lebih memantapkan prosedur pendirian TK, khususnya di Jember. “Dengan ini mereka mempunyai ilmu tentang bagaimana TK itu didirikan, yaitu ada prosedur dan izinnya,” katanya.

Pada kesempatan yang sama, Kasi Kurikulum pada Diknas Kab. Jember, Ach. Yasin yang juga sebagai narasumber pada acara tersebut mengatakan, persyaratan pendirian TK mengacu pada beberapa faktor, yaitu adanya yayasan yang jelas, mempunyai sumber pembiayaan yang layak, mempunyai tenaga pendidik yang memadai dan memiliki sarana-prasarana yang menunjang kegiatan belajar mengajar, misalnya alat peraga, arena bermain dan lain sebagainya.

Sedang untuk dalam proses pengajuan ijin pendirian TK, Ach. Yasin menuturkan, harus ada surat ijin pendirian kepada Kepala Diknas, harus ada rekomendasi dari Kepala UPTD Pendidikan kecamatan setempat dan yayasan penyelenggara TK harus berbadan hokum yang dibuktikan dengan Akta Notaris. (RI-1)

Selengkapnya...

Warga Arjasa Diminta Waspadai Longsor

Jember – Warga di daerah Kecamatan Arjasa dihimbau untuk selalu waspada akan terjadinya bencana, khususnya longsor. Pasalnya, sebagai salah satu daerah rawan bencana di Kab. Jember selayaknya warga berhati-hati.

Menyusul sudah terjadinya bencana banjir akibat luapan sungai Curahnongko di desa Wonoasri kecamatan tempurejo. “Selain longsor yang perlu diwaspadai masyatrakat yakni angin puting beliung,” tutur Camat Arjasa, Drs. Parmin, M.Si.

Parmin selanjutnya juga berinisiatif mendirikan posko penanggulangan bencana di wilayahnya. Karena menurut Camat satu ini derasnya curah hujan yang mengguyur hampir merata di seluruh wilayah Kab. Jember memang tidak bisa dipandang sepele. Dengan curah hujan yang tinggi bukan tidak mungkin beberapa daerah di kabupaten ini tertimpa musibah bencana banjir, semisal Arjasa.

“Untuk tingkat kecamatan, saya akan membentuk tim piket siaga yang terdiri dari 5 orang, terutama dari satuan Polisi Pamong Praja, untuk standby di posko yang ada,” imbuhnya.

Seperti diketahui, titik rawan bencana yang perlu di waspadai di Kecamatan Arjasa adalah Dusun Rayap di Desa Kemuning Lor. Sebab, daerah berbukit-bukit ini sering terjadi tanah longsor.

Penyebab utama dari longsornya tanah di daerah tersebut adalah karena adanya pengundulan hutan dan penebangan yang tanpa izin, sehingga mengakibatkan tidak adanya resapan air dan tanah mudah longsor. (RI-1)

Selengkapnya...

IBW Ancam Polisikan PJU

Jember- Indonesian Buereucracy Watch (IBW) Kabupaten Jember, pimpinan Sudarsono, mengancam akan segera mempolisikan kasus dugaan korupsi Proyek Penerangan Jalan Umum (PJU) senilai Rp 85 milliar system tahun jamak yang gagal menyala itu.

Melalui surat terbukanya, IBW meminta kepada aparat kejaksaan, kepolisian untuk berancang – ancang mengumpulkan bukti dan fakta penyelidikan kasus dugaan korupsi PJU Rp 85 milliar tersebut. Sebab, dari temuan BPK ada mark – up HPS dan barang yang direalisasikan oleh PT Sarana Dwi Makmur asal Sidoarjo ini.

Menurut Sudarsono, berdasar UU No 17 tahun 2003 tentang keuangan negara pasal 3 ayat 1, jelas disebutkan bahwa keuangan negara dikelola secara tertib, taat pada peraturan perundang – undangan, efisien, ekonomis, efektif, transparan, dan bertanggungjawab dengan memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan.

Terkait pengelolaan keuangan daerah di Jember kebijakan pembangunan PJU Rp 85 milliar itu adalah pemborosan. PJU dengan 9000 titik di seluruh wilayah Kecamatan di Kabupaten Jember ini menurut hematnya sangat merugikan rakyat Jember.

Ada rasa keadilan yang dilanggar, dan tidak etisnya pemerintah saat ada krisis energi dan ekonomi malah menghamburkan uang Rp 85 milliar untuk proyek yang jelas saat itu diketahui akan gagal. Sebab, tidak cukupnya daya di PLN.

Penyebab utama adalah perencanaan, penganggaran tidak procedural dan cenderung kolutif. Itu terbukti muncul isu 15 wattan di kalangan penggedok APBD saat itu. Isu 15 wattan itu akhirnya mencuat terkait indikasi suap ke DPRD senilai Rp 15 juta-an per orang.

Sejumlah anggota DPRD yang ditemui, tidak membenarkan dan juga tidak menyangkal saat ditanya soal isu suap proyek PJU itu. Bisa jadi ini akan menjadi bola panas bagi masyarakat agar tidak percaya lagi kepada DPRD dan wakil rakyat ke depan.

“Kita minta semua aparat jeli dan peka dalam melihat kasus ini,” ujar Sudarsono.

Surat terbuka IBW itu dilayangkan ke Bupati Jember, DPRD Jember, dan sejumlah pihak yang terlibat diantaranya PT Sarana Dwi Makmur, pelaksana proyek, dan aparat kepolisian hingga kejaksaan. IBW meminta agar kasus PJU Rp 85 milliar itu diungkap sejelas mungkin. Sebab, ada tabir hitam menyelimuti di balik lolosnya proyek 85 milliar itu hingga direalisasikan. Saat ini, proyek PJU ini tak bermanfaat.

PT Sarana Dwi Makmur sendiri, harus dikenakan denda sepermil karena melewati batas masa pengerjaan kontrak tanggal 13 Nopember 2008 kemarin. (RI-1)

Selengkapnya...

PJTKI Tidak Faham Perlindungan TKI

Jember – Mayoritas perusahaan pengerah tenaga kerja Indonesia (TKI) di Kabupaten Jember, dan beberapa wilayah lain di Indonesia ternyata tidak memahami hak dan kewajiban nya terhadap Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang dikirimkan ke luar negeri, termasuk melindungi TKI masing-masing yang bekerja di luar negeri.

Bahkan, seringkali TKI jadi obyek bagi PJTKI untuk meraih keuntungan. Belum lagi praktek percaloan, hingga praktek trafficking (jual beli perempuan, Red). Mayoritas korban illegal practice ini adalah kaum perempuan karena dinilai lemah.

Kepala Disnakertrans, Drs Moch. Thamrin, MM mengaku bakal menjalin sinergitas dengan BNP2TKI untuk memaksimalkan perlindungan terhadap TKI.

TKI yang dikenal sebagai pahlawan devisa selain migas bagi Negara. Tapi, selama ini banyak kasus menimpa TKI di luar negeri baik perkosaan, penganiayaan, pembunuhan, ancaman hukuman rajam, dan beragam masalah.

Dan Kepedulian muncul masih sepihak dari pemerintah, dari PJTKI belum terlihat ada upaya seperti itu. Pemerintah berusaha memberikan perlindungan serta kemudahan kepada TKI bila akan berangkat ke luar negeri atau jika dideportasi karena illegal, pemerintah daerah masih mau memfasilitasi pemulangannya.

“Para TKI yang terdeportasi ini kita biaya pemulangannya,” ujarnya.
Pemerintah daerah perlu membuat regulasi yang mengatur setiap warga Indonesia yang ingin bekerja di luar negeri harus dilindungi. Serta mendapat kepastian perlindungan hukum.

“Dalam UU No. 39 Th. 2004 tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja di Luar Negeri, ini sangat membantu masyarakat,” ujarnya.

Untuk itu akhirnya pemerintah melakukan pengawasan khusus akan TKI. Dan prosedur pemberangkatan TKI diperketat, hingga persyaratan. Sebab, banyak TKI yang terjebak trafficking. Kalau dengan prosedur baik dapat dikurangi.

Menurutnya, paradigma perlindungan TKI adalah suatu upaya aktif untuk mencegah, menindaklanjuti dan memberdayakan segala bentuk hal-hal yang dapat merugikan TKI. (RI-1)

Selengkapnya...

Cidera, Pesilat Jember Siap Ikuti POP Nas

Jember - Sejumlah prestasi yang ditorehkan oleh para atlit pencak silat rupanya makin mengharumkan nama Kabupaten Jember, tidak hanya di tingkat propinsi namun juga di tingkat nasional. Dengan segudang prestasi yang telah diraih, IPSI Kab.Jember makin mantap menelurkan atlit-atlit Pencak Silat yang handal.

Seperti prestasi yang baru saja diraih Andika dan Diah Permata yang sama-sama menjuarai Kelas C Putra dan C Putri dalam rangka mewakili Jawa Timur dalam even olah raga pelajar di Wilayah VII Sulawesi Tenggara. Mereka dipastikan lolos pada kejuaraan yang sama di tingkat nasional. Keberhasilan kedua atlit tersebut pada tingkat nasional karena keduanya berhasil menggondol medali perak.

Ketua IPSI 1 Kab. Jember, Sukarno mengatakan, sebenarnya Andika berpeluang meraih medali emas, tetapi karena menjelang partai final ia mengalami cedera pada tangan kirinya, akhirnya ia harus mengundurkan diri. “Sebab bila diteruskan, dikhawatirkan lukanya akan semakin parah,” katanya.

Untuk persiapan menjelang even POP Nas (Pekan Olah Raga Nasional) tahun 2009 mendatang, untuk sementara kedua atlit tersebut digembleng di puncak padepokan di Jember. “Dan dua minggu sebelum POP Nas keduanya akan menjalani pemusatan latihan bersama dengan atlit lain dari daerah lain,” ungkapnya.

Lebih lanjut Sukarno menuturkan, saat ini kedua atlit tersebut merupakan atlit terbaik di cabor Pencak Silat usia remaja. Namun demikian, sebenarnya beberapa atlit lain juga mempunyai kemampuan yang hamper merata.”Tapi karena kurangnya pengalaman bertanding, maka prestasi mereka belum bersinar,” imbuhnya. (RI-1)

Selengkapnya...

Dolog Khawatirkan Anjloknya Kualitas PAdi Jember

Jember - Sub Dolog Divre IX Jember mengkhawatirkan kualitas padi yang bakal dipanen petani pada awal 2009 mendatang. Karena menurut Wakasub Dolog Jember, Subali Agung Gunawan, saat ini petani sedang kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi.

"Sudah bisa diprediksi dan ini kita khawatirkan kalau kualitas padi pada panen mendatang bakal anjlok karena kekuarangan pupuk," ujarnya Kamis (11/12).

Agung menegaskan kalau secara kuantitas dapat dpastikan selalu memenuhi target pengadaan. "Dan kami prediksi secara kuantitas bakal over target lagi," ujarnya.

Seperti misalnya pengadaan 2008 yang over target dan mampu mengirim gabah ke luar pulau sebanyak 68 ribu ton. padahal target pengadaan 2008 hanya 60 ribu ton, namun terealisir hingga 106 ribu ton.

Namun jaminan bahwa pengadaan Dolog Jember bakal over target tidak sepenuhnya membuat perasaan Dolog tenang, karena saat ini Dolog sedang memprioritaskan kualitas. "Dengan gabah berkualitas maka beras yang dihasilkan juga bagus, dan yang pasti ketika dikirim ke luar pulau tidak bakal ada komplain," imbuhnya.

Jika yang dikirm kurang berkualitas, maka dikhawatirkan ada komplain atau penolakan. Jika sudah begitu dapat dipastikan bahwa Dolog bakal merugi. Sehingga baik kuantitas maupun kualitas oleh Dolog masih selalu dipertahankan secara konsisten. (RI-1)

Selengkapnya...

Peternak Diharapkan Bisa Jadi Produsen Pupuk

Jember - Peternak di Jember baik yang beternak sapi ataupun kambing diharapkan mampu menjadi produsen pupuk organik. Hal ini disampaikan Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Jember, Ir Dalhar usai meninjau peternak binaannya di sejumlah kecamatan, Kamis (11/12).

Karena menurut Dalhar pihaknya sudah berusaha membantu sekitar 20 kelompok peternak binaan pada 2 tahun belakangan ini dengan berbagai peralatan pembuatan pupuk organik.

"Alat atau prasarana yang sudah kita bantukan kepada mereka diantaranya pembuatan bak penampungan kotoran, fermentor dan lainnya," jelasnya.

Sejumlah kelompok tani ternak binaannya tersebut tersebar di kecamatan Kencong, Gumukmas, Sumberjambe. "Diantara mereka yang paling bagus sekarang ini di Kencong, kelompok yang disana sudah mampu memporduksi pupuk rganik dan memasarkannya melalui jaringan kelompok taninya," imbuh Dalhar.

Dengan begitu diharapkan petani akan mampu mengatasi kelangkaan pupuk yang hingga saat ini masih saja terjadi. Sehingga tahapan penanaman padi tidak terganggu dan massa panen yang akan datang masih bisa dipetik dengan kalitas maupun kuantitas yang tidak jauh berbeda dibawah tahun 2008 lalu. (RI-1)

Selengkapnya...

Antrian Mitan Terus Terjadi Di Kecamatan-kecamatan

Jember - Antrian pembeli minyak tanah (Mitan) di Jember terus terjadi. Dan pemandangan tidak sedap seperti ini bisa dilihat setiap hari di sejumlah pedagang mitan. Seperti yang terjadi di Kreoyang Patrang, yang notabene dekat dengan depo Pertamina. Belum lagi di kecamtan luar kota seperti Kaliwining, Rambipuji, Pecoro Rambipuji, Ambulu, Sumberbaru dan kecamatan lain.

Antrian tersebut selalu terjadi ketika terlihat ada tangki pengangkut mitan datang untuk memasok toko pedagang eceran di kecamatan-kecamatan. Sungguh tragis nasib masyarakat Jember saat ini, bagaimana tidak mau beli pupuk harus antri bahkan harus menghadang truk-truk pupuk.

Mau membeli premium alias bensin juga harus rela antre dan kalau tidak kebagian di SPBU harus rela membeli bensin di pengecer yang harganya melangit. Belum sembuh rasa sakitnya, mau beli mitanpun juga harus antre dan lagi-lagi juga harus membeli diatas harga HET. Jika HET-nya cuman Rp. 3.100 konsumen mitan harus rela merogoh koceknya hingga Rp. 4.000 dan bahkan tidak jarang bisa menembus angka Rp. 5.500.

Kebijakan Pertamina untuk mengurangi pasokan mitan ke 3 kecamatan kota di Jember memang berdampak luar biasa menyengsarakan rakyat Jember. Karena menurut Ketua HIswanan Migas Jember, Benny Satria, pedagang mitan yang ada di 3 kecamatan kota tersebut juga memasok pengecer di kecamatan-kecamatan diluar 3 kecamatan kota tersebut.

"Sehingga tidak heran kalau di kecamtan lain diluar 3 kecamatan kota ini mengalami kelangkaan mitan, padahal disana belum ada konversi mitan ke GAs, ini sangat disayangkan," jelasnya.

Hal senada juga disampaikan Thamrin, salah satu konsumen mitan. Menurutnya meski sudah dilaksanakan konversi tetapi masih banyak warga yang enggan menggunakan gas atau belum terima bantuan kompor gas tersebut. Sehingga masih banyak yang menggunakan mitan.

"Inikan bentuk menyengsarakan rakyat, kenapa selama ini rakyat selalu suruh susah, sementara pejabatnya tetap senang, sebenarnya kalau pegawai pertamina mau turun dan menjadi rakyat kecil mungkin bisa merasakan bagaimana susahnya menjadi rakyat kecil," ujarnya.

Sayangnya hal itu tidak akan pernah terjadi, sehingga menurut Thamrin nasib rakyat selamanya bakal menempati posisi yang paling tidak enak. (RI-1)

Selengkapnya...

Rombongan Konvoi Parpol Beberapa Kali Dihadang Banjir

JEmber - Sekitar seratus mobil berbagai jenis yang di hiasi dengan atribut 34 Partai Politik (parpol), selama melakukan kampanye damai di rute perjalanannya (di 6 Daerah Pemilihan/DP), beberapa kali sempat dihadang genangan air atau banjir yang menutupi jalan raya.

Pemandangan tidak sedap tersebut sempat terlihat di jalan raya sekitar pasar Jenggawah, Kemuningsari Lor Jenggawah, jalan raya menuju Ambulu, sebagian lagi di jalan meunju Wuluhan dan Kencong serta menuju Tanggul. Jalan-jalan tersebut terlihat tergenang sekitar 20-25 cm.

Akibatnya, kendaraan parpol yang berjenis sedan berusaha menghindari genangan air sehingga mengakibatkan perjalanan kurang lancar. Sementara kendaraan jenis lain yang posisinya lebih tinggi seperti jenis MPV bisa menerjang genangan air tersebut meski sempat membuat pengguna jalan lain menggerutu karena terkena percikan air.

Genangan-genangan air yang ada di jalan-jalan tersebut merupakan kejadian klasik yang terjadi di hampir setiap hujan turun. Apalagi di Jember mulai hari Senin Malam hingga Rabu sore ini terus diguyur hujan deras.

"Ternyata konvoi damai ini banyak manfaatnya, bukan hanya untuk parpol saja, bagi kami Bakesbang bisa menjadi masukan atau peringatan akan bencana," ujar KEpala Bakesbang Linmas Jember, Drs. Sudjak Hidayat begitu mengetahui banyak terjadi luapan air karena selokan atau sungai yang tidak mampu menampung air di sekitar jalan raya.

Sudjak langsung memberi himbauan kepada pimpinan wilayah setempat seperti Camat, Kepala Desa untuk mengantisipasi terjadinya luapan lebih besar di jalan-jalan tersebut.

"Apalagi saat ini hujan terus turun tiada henti sudah hampir 3 hari ini terus turun dengna deras, kalaupun terang atau gerimis paling cuman beberapa menit saja, ini perlu diwaspadai oleh semua pimpinan wilayah," ujarnya. (RI-1)

Selengkapnya...

34 Parpol Ikuti Penandatanganan Ikrar Damai

Jember - 34 Partai Politik (Parpol) yang ada di Jember mulai pukul 08.00 wib hari ini, Rabu (10/12), mengikuti penandatanganan ikrar damai menjelang Pemilu 2009 mendatang. Penandatanganan Ikrar Damai yang disaksikan Wakil Bupati (Wabup) Jember, Kusen Andalas tersebut kemudian diteruskan dengan konvoi kampanye damai menuju 6 daerah pemilihan (DP) yang tersebar di kecamatan-kecamatan se-kabupaten Jember.

"Penandatanganan ikrar damai ini dimaksudkan selama pelaksanaan tahapan Pemilu 2009, mulai dari kampanye hingga pemilihan suara berlangsung dengan lancar dan damai di jember, tanpa insiden apapun," ujar Kusen.

Usai memberi sambutannya, Wabup Kusen langsung memberangkatkan rombongan parpol yang menghias berbagai kendaraan roda empatnya untuk mengikuti konvoi damai. iring-iringan kendaraan roda empat tersebut diikuti sekitar 100 unit mobil berbagai jenis.

Konvoi damai tersebut dimulai dari jalan Nusantara Kaliwates menuju salah satu kecamatan yang masuk di DP 3, Ajung dan langsung ke 2 kecamatan di DP 4 Ambulu dan Wuluhan. Konvoi terus dilanjutkan meski mulai pagi hari hujan turun dengan derasnya, menuju ke DP 6 diantaranya melalui Gumukmas dan Kencong yang seterusnya dilanjut ke DP 5 Tanggul dan Bangsalsari.

Usai melintas di sebagian kecamatan DP 5, rombongan konvoi parpol kemudian kembali menuju DP 1 dan melanjutkan perjalanan ke DP 2, yang diantaranya melintasi kecamatan Kalisat dan Silo.

Usai melintasi sebagian kecamatan di semua DP, rombongan konvoi kemudian membubarkan diri di jalan Nusantara. "Alhamdulillah konvoi damai ini berjalan lancar, mulai tadi pagi jam 08.00 sampai 15.00 wib semua lancar tidak ada kendala apa-apa, meski terus diguyur hujan deras," imbuh Kepala Bakesbang Linmas Jember, Drs. H. Sudjak Hidayat selaku pelaksana kegiatan. (RI-1)

Selengkapnya...

SD-pun Diajari Sadar Bencana

Ket. Foto: Nampak Kepala Sekolah SDN Patrang 02, Dra. Herlina bersama guru dan Komite Sekolah sedang menanam bibit mahoni.



Jember - Semangat pemerintah untuk mengurangi akibat negatif dari bencana alam dengan cara menghijaukan kembali alam ini disambut positif oleh segenap warga SDN Patrang 02.

Pada hari Jumat (5/12) lalu, usai kegiatan Jumat Bersih yang rutin dilakukan setiap hari Jumat seperti himbauan Bupati Jember, MZA Djalal, sekitar 150 siswa dan siswi kelas V dan VI bersama-sama dengan puluhan guru dan komite sekolah SDN Patrang
02 Jember, secara serempak menanam sekitar 500 bibit mahoni.

Bibit mahoni tersebut ditanam di halaman SDN Patrang 02 dan lahan-lahan masyarakat yang menjadi mitra dari SDN Patrang 02.

Penanaman bibit mahoni ini dilaksanakan oleh SDN Patrang 02 berkat kerjasama yang baik antara Manajemen Unit Bisnis Strategis (UBS) PTPN XII Jember dengan Komite SDN Patrang 02.

“Selain ikut mensukseskan program Bapak Presiden SBY dan Bapak Bupati Jember MZA Djalal, kami juga bekerjasam dengan pihak PTPN XII untuk turut menghijaukan kembali lahan-lahan kritis dan kosong disekitar kita,” ujar Ketua Komite Sekolah SDN Patrang 02, D. Heru Nugroho.

Karena menurut Ketua Komite, Heru Nugroho, penanaman pohon sangat bermanfaat bagi anak cucu yang akan datang, karena sebagai penerus bangsa. “Anak cucu kita nanti agar bisa turut menikmati manfaat alam yang hijau ini, jadi jangan wariskan anak cucu kita dengan bencana alam, sehingga kita wajib mesukseskan program penghijauan ini,” imbuhnya.

Heru juga turut menyampaikan rasa terima kasihnya kepada pihak PTPN XII yang sudah turut membantu bibit mahoni tersebut. “Diharapkan kerjasama seperti ini tetap bias berlangsung kedepan, karena dirasakan sangat banyak manfaat positifnya,” tutur heru.

Apalagi sebelumnya Pemkab Jember juga sudah memberi contoh dengan melakukan penanaman sejuta pohon di lingkungan Mojan kelurahan Bintoro dan PTPN XII dengan 60 ribu bibit tanaman keras di desa Wonoasri lingkungan Kebun Kota Blater Tempurejo.

“Hal seperti ini sangat perlu diteruskan dan kita sukseskan, sekaligus sebagai tambahan ilmu pengetahuan bagi siswa dan siswi kami agar faham pentingnya penghijauan,” tambah Kepala Sekolah SDN Patrang 02, Dra Herlina.

Jika selama ini masih sebatas ilmu pengetahuan berupa teori sesuai dengan apa yang diberikan kepada siswa dan siswi dari bapak dan ibu guru di dalam kelas. Dengan mengajak serta siswa dan siswi pada pelaksanaan penghijauan, maka diharapkan sebagai bekal tambahan berupa praktek lapangan, bukan hanya sekedar teori saja.

“Karena selama pelaksanaan penanaman bibit, murid kami didampingi beberapa guru, sambil dibimbing mulai dari teknik menggalil tanah, menanam bibit, menimbunnya hingga menyiram bibit tersebut,” jelasnya.

Hal ini menurut Herlina menjadi moment penting bagi siswa dan siswinya. Diharapkan kualitas siswa SDN Patrang 02 semakin hari semakin meningkat baik kualitas pendidikan formalnya maupun pendidikan rohani.

Apalagi saat ini SDN Patrang 02 yang lahir dari gabungan SDN Patrang 03, 04 dan 05 tersebut, dengan jumlah siswa mencapai hamper 600 anak dengan tenaga pendidik sekitar 40 orang, sedang dalam tahap membangun. Baik membangun fisik sarana prasarana sekolah maupun kualitas lulusannya.
(RI)

Selengkapnya...

ADD Tidak Cair, Wabup Salahkan Kades

Jember – Belum cairnya Anggaran Dana Desa (ADD) puluhan desa, di Kabupaten Jember ternyata membuat Wabup Jember Kusen Andalas tidak terlalu ambuil pusing. Justru Wabup menylahakn Kepala Desa (Kades)-nya.

Menurut Wabu Kusen, tidak cairnya ADD lebih dikarenakan tidak akurnya Kades dengan BPD. Sehingga setiap ada proses administrasi yang harus dilalui justru terhambat karena tidak ada tanda tangan dua-duanya.

“Seringkali antara Kades dan BPD selalu berseberangan, sehingga ini menghambat pembangunan desa, jadi Kades harus bias menetralisir itu,” ujarnya.

Sementara itu pihak Kades mengaku dipersulit oleh Pemkab Jember. Kades mencontohkan Pemkab terlalu rumit memberikan persyaratan kepada pihak desa yang bakal mencairkan ADD.

Sejumlah persyaratan yangs ulit dipenuhi KAdes diantaranya yakni lunasnya PAjak Bumi Bangunan (PBB). Dan beberapa syarat lain seperti belum adanya petunjuk atau bimbingan membuat APBDes.

Di sisi lain seperti pelunaasan PBB dan pembuatan APBDes menurut Pemkab Jember, sudah tidak kurang-kurang melakukan pembinaan. “Kami sudah sering kali memberi bimbingan dan pembinaan tentang pembuatan APBDes, serta bagaimana manrik PBB dari masyarakat,” jelas KAbag Pemdes, Drs. SOebandi.

Namun karena sejumlah perangkat desa seperti KAdes dan BPD-lah menurut Soebandi yang tidak memperhatikan dan melaksanakan dengan baik. (RI-1)

Selengkapnya...

Usai Dilantik 37 KAdes Jalani Diklatpim

Jember – Usai dilantik pada Jumat (5/12) lalu di aula PB Sudirman Pemkab Jember, 37 KAdes (Kepala Desa) yang baru saja terpilih, mulai besok, Rabu (10/12) bakal menjalani pendidikan dan pelatihan kepemimpinan atau biasa disebut Diklatpim.

Menurut Kepala KAntor Infokom Pemkab Jember, Drs. Agoes Slameto, diklatpim untuk KAdes tersebut diharapkan mampu menghasilkan pemimpin yang mumpuni guna mewujudkan pemerintahan yang good governance.

“Jangan sampai Kades-kades baru tersebut yang ebrasal dari berbagai basic ilmu dan lingkungan tersebut menjadi pemimpin yang tidak sesuaidengan harapan masyarakat dan pemerintah,” ujarnya.

Untuk itu Pemkab Jember selalu memberi bekal pada semua KAdes yang baru saja terpilih dan sudah dilantyik oleh Bupati Jember dengan Diklatpim.

Diklatpim kali ini bakal dilaksanakan di MArkas Secaba Jember. “Seperti biasa kita bakal laksanakan di Secaba, karena ada beberapa instruktur dari sana , dan tempatnya sudah biasa dipakai untuk pelatyihan kepemimpinan,” imbuhnya. (RI-1)

Selengkapnya...

Diluar Kecamatan Kota Bensin Tembus 8 ribu

Jember – Ironis, hingga lebih sepekan ini stock premium di Jember selalu habis di sore. Padahal pasca penurunan harga premium alias bensin sudah selayaknya masyarakat menikmati turunnya harga tersebut.

Namun kenyataannya masyarakat harus selalu rela antri setiap hari untuk mendapatkan beberapa liter bensin di SPBU di sekitarnya. Pasalnya, begitu menginjak sore hari stock bensin di SPBU selalu habis.

Dan papan bertuliskan “Premium Habis” selalu terpampang di depan SPBU hamper setiap sore hari. Bahkan di beberapa SPBU papan seperti itu sudah terpasang pada siang hari.

Hal inilah yang kemudian memicu para pedagang eceran di desa-desa khususnya diluar tiga kecamatan kota untuk menjual bensin eceran perliternya dengan harga tinggi. Mulai dari Rp. 6.500 hingga Rp. 8.000,-.

Aris, pedagang eceran di desa Sumberbaru menyatakan bahwa selama ini mencari (membeli) premium di SPBU dengan menggunakan jerigen sangat sulit. Selain dibatasi juga harus mengantri dimalam hari atau dini hari.

“Biasanya kita antri pukul 12 malam sampai 02.00 wib, itupun kita masih harus memberi upeti pada petugas pom (SPBU), jadi terpaksa kita naikkan hargnya,” tuturnya.

Hal ini dilakukan supaya tetap mendpatkan untung. Jika tidak maka dirinya bersama pedagang eceran lain bakal merugi. Anehnya kondisi seperti ini hingga menginjak lebih sepekan pasca penurunan harga belum mendapat tanggapan serius dari Pertamina. (RI-1)

Selengkapnya...

Jember Hanya Dapat 400 liter Mitan

Jember – Sejak 26 November lalu, pengurangan minyak tanah (mitan) sudah dilakukan PT Pertamina hingga 42 persen di tiga kecamatan yang telah terkonversi elpiji. Pengurangan jatah mitan tersebut dilakukan bertahap mulai dari 7 ribu liter menjadi 5.500 liter dan dikurangi lagi menjadi 5.300 liter.

"Bahkan bulan Desember ini jatah mitan jadi 4.000 liter. Pengurangan ini jelas akan berimbas ke kecamatan lain, sebab banyak pangkalan di kawasan kota juga menyuplai luar kecamatan kota ," kata Ketua HIswanan Migas Jember. Beni Satriya.

Imbas dari dikuranginya jatah tersebut hingga ke daerah lain bahkan sampai di kecamatan Ambulu dan Tanggul.

Padahal hingga saat ini masih banyak masyarakat yang belum biasa menggunakan elpiji, apalagi mendekati momen Idhul Adha dan Tahun Baru. Sehingga mitan masih menjadi kebutuhan pokok masyarakat kelas menengah kebawah.

Sebelumnya Pertamina menyatakan jumlah sasaran konversi di kota mencapai 71.379 kepala keluarga. Rinciannya, Kecamatan Sumbersari 26.654 KK, Kaliwates 22.776 KK, dan Patrang 21.949 KK.

Dan sampai saat ini masih ada data susulan dan jumlahnya secara keseluruhan program konversi adalah 71.843 KK. (RI-1)

Selengkapnya...

PKK Sosialisasikan TKI Berkualitas

Jember - Besarnya animo masyarakat untuk bekerja di luar negeri namun tidak dibekali oleh ketrampilan (skill) yang memadai seringkali menimbulkan berbagai masalah di kemudian hari. Tidak sedikit dari mereka yang memperoleh perlakuan buruk atau bahkan menerima gaji yang tidak sesuai dengan harapan dari pihak/perusahaan penanggung kerja.

Oleh karena itu, pemerintah melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) berupaya untuk memberikan informasi yang sejelas-jelasnya bagi Calon Tenaga Kerja Indonesia (CTKI) melalui berbagai sosialisasi. Yang diantaranya didukung tim PKK Kabupaten jember.

Menurut Ketua Tim PKK Kabupaten Jember, Sri Wahyuni Djalal, dengan melibatkan Tim Penggerak PKK Desa/Kelurahan, Kecamatan se-Kabupaten Jember, maka sosialisasi tersebut dipastikan berhasil.

”Tepat kiranya memilih PKK untuk mensosialisasikan program ini, sebab PKK bisa dipakai untuk mensosialisasikan program-program pemerintah kepada masyarakat dengan Pokja-Pokja yang ada didalamnya,” ujar Ny. Sri Wahyuni Djalal selaku Ketua Tim Penggerak PKK Kab. Jember.

Ia menegaskan, bila masyarakat ingin mengais rejeki di luar negeri, hendaknya membekali diri dengan ketrampilan yang memadai. ”Jika ingin jadi TKI hendaknya tidak menjadi pembantu rumah tangga (PRT), namun alangkah baiknya bila bekerja dalam bidang-bidang kerja yang lebih baik,” katanya.

Saat ini, lanjut Ny. Sri Wahyuni, menekan kuantitas TKI yang tidak memiliki ketrampilan (unskill employment) merupakan tanggung bersama. ”Saat ini pemerintah sedang berupaya untuk mengirim TKI yang berkualitas,” tandasnya.

Melalui Dasa Wisma yang merupakan bagian dari PKK pada lingkup masyarakat yang paling bawah, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten itu mengharapkan agar ibu-ibu PKK dapat terus memberikan informasi tentang TKI ini kepada masyarakat. ”Melalui program-program Dasa Wisma, saya sangat berharap agar ibu-ibu turut mensosialisasikan segala hal tentang TKI,” katanya. (RI-1)

Selengkapnya...

HArga JAgung Anjlok

Jember – Kabar gembira bahwa Jember mampu menyumbang 4,8 juta ton jagung untuk kebutuhan nasional ternyata tidak membuat petani jagung langsung gembira. Pasalnya saat ini harga Jagung semakin merosot turun.

Jika petani menjual jagungnya dengna kondisi pipil kering maka bakal dihargai sekitar Rp 1.200 - Rp 1.500 per kilo. Angka ini sangat kecil dibanding biaya produksi yang ada.

Menurut Kadisperta Jember, Ir. Harry Widjayadi, petani jagung saat ini harus bersabar menerima nasibnya. Apalagi saat ini sedang musim hujan tiba. “Saya kemarin dating ke petani banyak jagung yang masih ditangkainya belum dipanen tiba-tiba sudah berakar, karena cuaca, ini juga yang membuat harga jatuh,” jelasnya.

Selain itu petani relative tiak memiliki lahan untuk menjemur hasil panennya. Sehingga berapapun harga yang dipatok pedagang, petani bakal menerimanya. Yang penting usai panen petani terima uang dan tidak perlu repot-repot menyimpan hasil panennya.

Padahal kalau dihitung petani masih merugi dengan harga saat ini. Kondisi harga saat ini terjadi, juga karena 62 persen jagung di panen pada musim penghujan. Sehingga proses pengeringan mengalami kendala dan akhirnya banyak keluar jamur jagung. Dan ini menjadi musuh industri pakan ternak. Sehingga harga jagung menjadi murah. (RI-1)

Selengkapnya...

Minyak Tanahpun Semakin Langka

Jember – Pengurangan suplai minyak tanah (mitan) di kawasan 3 kecamatan kota di Jember (Sumbersari, Patrang, Kaliwates) benar-benar membuat pengguna mitan kelimpungan.

Bagaimana tidak seperti dituturkan Atim, pedagang mie ayam keliling di perumahan Muktisari, kecamatan Sumbersari. Atim harus rela mencari mitan hingga keluar kelurahan bahkan keluar kecamatan.

“Kemarin saya sudah cari hingga ke kecamatan Kaliwates tetapi nggak semua, nggak ada yang jual minyak tanah,” ujarnya. Hal senada juga disampaikan B. Slamet, warga Kaliwates.

Kalaupun ada penjual mitan dapat dipastikan pembeli dibebani harga melebihi dari HET dan bahkan mencapai Rp. 5.500. padahal sebelum langka hanya berkisar Rp. 3.500 hingga Rp. 4.000.

“Yang masih sering ada itu di daerah Patrang, kalau Kaliwates sama Sumbersari jarang ada,” ungkapnya.

Sayangnya pihak Pertamina selaku penyuplai mitan tidak pernah mendengar keluhan dari konsumen mitan. Bahkan desakan DPRD dan Pemkab Jember untuk menunda pengurangan suplai mitan juga tidak diindahkan.

Pertamina hanya mementingkan kepentingan sendiri tanpa mengindahkan kepentingan masyarakat. Yang lebih parah lagi, hingga hari ini masih banyak masyarakat kurang mampu yang juga belum mendapatkan bantuan kompor gas, sehingga masih menggunakan mitan sebagai bahan bakar memasaknya. (RI-1)

Selengkapnya...

Premium Eceran Tembus 7 ribu

Jember – Pemandangan antrian kendaraan bermotor di sejumlah SPBU di Jember, hingga hari ini, Sabtu (6/12) masih nampak terjadi. Dan antrian tersebut bakal menghilang disore hari karena stock premium yang sudah habis.

Hal inilah yang kemudian membuat pengecer premium atau bensin menaikkan harga ecerannya. Jika sebelum ada penurunan harga bensin, pedagang eceran menjual dengan harga Rp. 6500 perliter atau perbotolnya.

Begitu harga turun menjadi Rp. 5500 di SPBU, pedagang eceran justru menaikkan harganya menjadi Rp. 7000, atau naik 500 rupiah. Hal ini menurut sejumlah pedagang eceran karena kesempatan tersebut menjadi ajang bisnis mereka.

Apalagi untuk membeli atau kulakan bensin pedagang harus rela mengantri di SPBU tertentu dengan memberikan uang lebih daripada uang tariff resmi dari Pertamina.

Suryani, salah satu pemilik sepeda motor tetap memilih beli bensin eceran dengan harga Rp. 7000, karena tidak mau bersusah payah antri di SPBU yang memakan waktu tidak sedikit.

“Nggak apa-apa sudah beli per liter tujuh ribu, daripada antri pagi atau siang di pom bias berjam-jam,” ungkapnya.

Dirinya juga mengaku heran ketika menemui fenomena seperti itu. “Saya juga nggak habis piker kenapa kondisi seperti ini, masak harganya mau naik lagi, kan nggak mungkin kenapa meski sering kehabisan stock di SPBU,” imbuhnya.

Apalagi kenaikan harga eceran yang mencapai Rp. 7000 tersebut merata di semua pedagang di Jember baik dikecamatan kota maupun desa. (RI-1)

Selengkapnya...

Bakesbang Ajak Kampanye Damai

Jember – Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan MAsyarakat (BAkesbang Linmas) Jember mengajak semua parpol memulai kampanyenya dengan konvoi kampanye damai. Konvoi kampanye damai tersebut bakal digelar pada tanggal 10 Desember mendatang.

“Semua parpol kami ajak untuk turt serta dalam konvoi damai pada tanggal 10 yang akan dating, untuk sosialisasi kepada masyarakat pemilih,” ujar Kepala Bakesbang Linmas, Drs. H. Sudjak Hidayat Msi.

Sesuai rencana di Jember kegiatan damai tersebut bakal diikuti 34 parpol yang ada. Namun pihak pelaksana, dalam hal ini Pemkab Jember melalui Bakesbang Linmas membatasi peserta yang bakal ikut.

“Hal ini penting disampaikan karena diharapkan dengan adnaya konvoi damai ini menjadi contoh terwujudnya kampanye damai, bukan besar-besaran kekuatan,” imbuhnya.

Maksimal kendaraan yang dipakai sebanyak dua kendaraan roda empat. Untuk roda dua dilarang turut serta konvoi damai tersebut. Selain roda dua, kendaraan lain yang juga turut dilarang adalah truk, pick up dan kendaraan yang rodanya melebihi empat buah, dan kendaraan bak terbuka lainnya.

Selain jenis kendaraan panitia juga melarang peserta membawa sound system, karena bakal mengganggu sosialisasi yang dilakukan Infokom Pemkab Jember. (RI-1)

Selengkapnya...

Kotak Surat

Nama
E-mail
Pesan