Pemkab Bentuk FKIM

(Infokom) Jember - Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) sebagai forum komunikasi antar warga untuk menyerap informasi, diharapkan tumbuh dari bawah, menjadi semacam kebutuhan. KIM, bukan sekadar ajang mobilisasi, tetapi juga wadah membangun dan membangkitkan partisipasi masyarakat. Demikian disampaikan Kepala Kantor Infokom Jember, Drs. Agoes Slameto saat pembentukan FKIM, Kamis (12/6) di Kantor Pemkab Jember.

Forum ini juga efektif untuk memperbincangkan dan mendiskusikan berbagai kebijakan pemerintah. Bahkan bisa lebih mengingat KIM tumbuh dari kemauan dan kebutuhan warga. “Forum ini harus dibiarkan tumbuh secara bebas mengikuti dinamika yang hidup dimasyarakat, lebih tepatnya lagi di lingkungan terdekat warga, “jelasnya.

Masih menurut Agoes Slameto, KIM adalah Lembaga yang dibentuk dan dikelola oleh dan untuk masyarakat yang secara khusus berorientasi pada layanan Informasi dan Pemberdayaan masyarakat, sesuai kebutuahan dan keberadaannya netral ditengah-tengah masyarakat.

Lebih lanjut bahwa serangakaian dengan tugas KIM mewujudkan masyarakat yang aktif, peduli, peka dan memahami Informasi, memberdayakan masyarakat agar dapat memilah dan memilih Informasi yang dibutuhkan dan bermanfaat, mewujudkan Jaringan informasi serta media Komunikasi dan arah antara masyarakat dengan masyarakat maupun dengan pihak lain, sekaligus berfungsi sebagai wahana Informasi baik antara anggota KIM secara horizontal maupun dari KIM ke Pemerintah secara Bottom Up dan dari Pemerintah kepada masyarakat secara Up Down. “Rapatkan barisan untuk menerima arus informasi yang cukup deras terjadi dimasyarakat dewasa ini, “harap Agoes Slameto.

Dengan visi terwujudnya masyarakat Informasi sebagai dasar bagi Pembentukan masyarakat madani yang sehat, cerdas, kreatif, inovatif, produktif dan mandiri. “Kemudian misinya, mengembangkan, memberdayakan dan memfasilitasi pelayanan Informasi untuk anggota, masyarakat dan Pemerintah, “ujarnya.

Sesuai dengan proses tumbuhnya, sistem perekrutan keanggotaan KIM, dan dinamika yang ada di dalamnya, campur tangan dari luar kelompok dengan sendirinya akan minim. Kondisi seperti itu justru sehat untuk kepentingan jangka panjang KIM.

Tentu saja keberadaan KIM yang membumi sangat bermanfaat bagi warga. “Walaupun masyarakat Indonesia sudah memasuki era teknologi informasi, kita jangan terpana dengan keadaan seperti itu, “tandasnya.

Melihat sisi manfaatnya, KIM bisa menjadi forum yang mendidik anggotanya untuk pintar memilah dan memilih sendiri informasi yang bermanfaat dan membuang yang tak berguna. Kesadaran atau sikap bijak memilah dan memilih seperti itu harus dipercaya bakal tumbuh dengan sendirinya setelah melalui proses perjalanan waktu. “Jadi, jangan buru-buru diintervensi dengan dalih masyarakat belum siap, “katanya.

Berdasar keyakinan itu, maka KIM harus tetap tumbuh dari bawah dan sebaiknya tetap dibiarkan seperti itu. Tentu saja tumbuhnya KIM diera kebebasan masyarakat untuk memperoleh informasi, membawa konsekuensi meningkatnya tuntutan masyarakat akan keterbukaan dalam penyelenggaraan pemerintahan. “Karena itu sangat mungkin terjadi, di forum KIM akan muncul banyak pertanyaan tentang berbagai kebijakan yang diambil pemerintah mulai dari pusat sampai pemerintahan desa, “ujarnya.

Fungsi KIM bisa tinggi kalau masyarakat menganggap forum warga itu bisa dipercaya masyarakat. Siapapun tak perlu pasang target dalam sekian tahun harus tumbuh sekian ratus KIM. “Sebab target kita yang sebenarnya adalah membuat warga lebih melek media, sehingga jadi lebih pintar memilih dan memilah informasi, “pungkas Agoes Slameto. (*tot).

Susunan Pengurus Forum Komunikasi Informasi (FKIM) Kab. Jember
Periode 2008 s/d 2011

K e t u a : Nanang Risdiarto, SPd.
Sekretaris : Zaenul Hadi, Sag.
Bendahara : Bunga Kusnan
Koordinator Bidang :
1. Penyerapan Informasi : Hamim, SH
2. Pengelola Informasi : Edi Sampurna
3. Penyebaran Informasi : B. Lis
4. Pemberdayaan Masyarakat : Suharno
5. Pengembangan UKM : In Hartono
6. Litbang : Eva

Tidak ada komentar:

Kotak Surat

Nama
E-mail
Pesan