Usai Jebol Gerbang Pemkab, Masa Blokir 3 Jalan Protokol

Jember – Masa gabungan dari sopir, kernet angkot se-Jember dan sejumlah elemen mahasiswa seperti GMNI, HMI, KAMMI, PMII, BEM STAIN dan ranting NU Kaliwates serta sejumlah perkumpulan warga di Jember, semakin beringas ketika tetap tidak didengar aspirasinya.

Usai menjebol kedua gerbang Pemkab Jember, massa langsung memblokir 3 ruas jalan protokol di tengah kota Jember. Jalan Sultan Agung ditutup oleh massa tepat dibawah jembatan penyeberangan di depan masjid Baiul Amin Jember. Jalan PB. Sudirman arah dari timur ditutup tepat di perempatan dan depan SMPN 2 Jember.

Sedangkan jalan Ahmad Yani ditutup di pertigaan timur Pemkab Jember. Praktis pengguna jalan yang berada di ketiga lokasi ruas jalan tersebut terjebak dan mengakibatkan kemacetan berkilo-kilo meter. Yang terparah yakni di jalan Sultan Agung yang dari arah barat terlanjur masuk hingga di bawah jembatan penyeberangan masjid Baitul Amin.

Pemblokiran jalan itu sendiri berlangsung sejak pukul 10.00 wib hingga pukul 14.00 wib. Sekitar seribu massa tersebut menuntut agar pemerintah kabupaten Jember turut menyuarakan penolakan kenaikan harga BBM. Berhubung Bupati Jember, MZA Djalal, tidak juga kunjung menemui massa maka massa mengancam akan terus memblokir jalan setiap aksi turun ke jalan dilakukan.

“Bupati Jember ini berarti tidak berpihak kepada rakyat, karena tidak sesuai dengan janji-janjinya waktu kampanye dulu, waktu kampanye katanya akans elalu dekat dengan rakyat, masak didatangi rakyat tidak mau menemui,” ujar salah satu korlap aksi yang juga sopir angkot, Darmo.

Aksi massa semakin ramai ketika diikuti dengan parkirnya ratusan angkot klenting kuning di sepanjang jalan protokol tersebut. Massa tidak bergeming dan tetap menuntut Djalal turun jabatannya kalau memang tidak bersedia mendukung gerakan massa. (RI-1)

Tidak ada komentar:

Kotak Surat

Nama
E-mail
Pesan