Tidak Ditemui Bupati, Masa Ancam Kembali Turun ke Jalan

Jember – Massa yang terdiri dari sopir dan kernet angkot, dan sejumlah elemen mahasiswa seperti GMNI, HMI, KAMMI, PMII, BEM STAIN dan ranting NU Kaliwates serta sejumlah perkumpulan warga di Jember, mengancam akan datang kembali dengan massa yang lebih besar.

Karena hingga Rabu siang (21/5/2008) Bupati Jember, MZA Djalal, tidak bersedia menemui para demonstran. Bupati yang dihubungi via handphone-nya oleh Kepala Dinas Perhubungan, Sunarsono, mengaku sedang sibuk da tidak bisa menemui massa. Jawaban Bupati tersebut membuat massa marah, sehingga dua pintu gerbang milik Pemkab Jember di sebelah barat dan timur jebol.

“Kalau memang begini terus, dan bupati tidak mau menemui kami maka kami akan datangkan, masa yang lebih banyak lagi, atau kalau memang masih tidak mau keluar maka, kami akan somasi,” tegas Havidi, korlap aksi disambut tepuk tangan meriah dari sekitar seribu massa.

Menurut Havidi, masa yang datang secara serempak tersebut menunjukkan bahwa masyarakat betul-betul menolak kenaikan harga BBM. Karena dapat dipastikan masyarakat akan semakin sengsara.

“Dan BLT yang dijanjikan oleh pemerintah dipastikan tidak akan mampu mengurangi beban masyarakat, karena uang sebanyak seratus ribu bagi masyarakat saat ini tidak berarti apa-apa,” imbuhnya.

Sementara itu Kasatpol PP Pemkab Jember, Suhanan, yang sempat menemui perwakilan massa menyatakan pihaknya hanya bisa menampung saja asprisai masyarakat tersebut. (RI-1)

Tidak ada komentar:

Kotak Surat

Nama
E-mail
Pesan