Gropyokan Terus Dilakukan



Jember - Ratusan hektaer lahan pertanian di Jember yang terserang hama tikus, membuat Disperta dan Pemkab Jember gerah. Pemberantasan secara serempak mulai dilakukan, hal ini ditandai dengan gropyokan yang dipimpin Bupati Jember, MZA Djalal pada Minggu (2/11) kemarin di Jombang.

“JAdi gropyokan yang dilakukan bapak Bupati kemarin saya minta juga terus dilanjutkanoleh petani Jember, jangan menunggu siap-siapa, harus diberantas bersama dans erempak,” jelas Kadisperta Jember, Ir. Harry Widjayadi, Senin (3/11).

Hama tikus menurutnya bakal terus menyerang lahan pertanian, karena pengendalian hama yang dilakukan para petani kurang efektif. Yang diperlukan yakni kekompakan dan serempak.

Supaya tikus tidak pindah-pindah. Dari data yang ada paling parah di kecamatan Sumberbaru yang terserang tikus. Diwilayah tersebut mencapai 100 hektar lahan.

Menurut Harry, perkembangan hama tikus ini sangat cepat. Potensi penyebaran hama ini, dalam 13 bulan seekor tikus betina bisa berkembang menjadi 2.000 ekor.

Tikus betina memiliki 12 putting susu, sehingga setiap kali beranak minimal 12 ekor. Dan yang paling banyak melahirkan anak berkelamin betina. "Hampir 80 persen setiap kelahiran rata-rata betina," jelasnya.

Di samping itu, lanjutnya, setiap dua hari setelah melahirkan anak, tikus betina dewasa bisa kawin lagi. Dan sebulan kemudian dia kembali beranak, sehingga jumlahnya bisa banyak.

“Karena itu, pengendalian yang efektif harus dilakukan, dengan cara serempak seperti gropyokan yang dilakukan petani sekarang ini,” katanya. Itu pun harus dilakukan tepat sasaran dan waktu. (RI-1)

Tidak ada komentar:

Kotak Surat

Nama
E-mail
Pesan