Bedah Potensi Desa Berubah Jadi Temu Karya Rakyat (TKR)

Jember - Setelah dialog solutif Bedah Potensi Desa digelar setiap bulan dan pada putaran terakhirnya diadakan di desa Arjasa kecamatan Arjasa, maka kegiatan bulanan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember itu dilanjutkan dengan kemasan baru berupa Temu Karya Rakyat (TKR). Kegiatan tersebut menjadi media evaluasi bagi pembangunan di Jember, yang mempertemukan Bupati dan pejabat teras Pemkab dengan masyarakat Jember secara langsung.

Perubahan kemasan menjadi acara Temu Karya Rakyat naga-naganya juga mempengaruhi metode pertemuan bulanan tersebut. Jika sebelumnya semua aduan atau keluhan ditujukan ke Bupati Jember, untuk acara kali ini Bupati Jember mengambil posisi sebagai moderator antara masyarakat dan Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD).

Apa yang menjadi keluhan masyarakat seputar persoalan pembangunan akan dihubungkan langsung pada SKPD untuk ditindaklanjuti. “Bedah Potensi Desa sudah dilaksanakan dengan sukses, hingga putaran terakhir, ke depan akan dilanjutkan dengan acara yang tidak jauh berbeda,” kata Kabag Humas Pemkab Jember, Drs Agoes Slameto MSi.

Jika dalam Dialog Solutif masyarakat banyak mengusulkan dan memberikan paparan tentang persoalan-persoalan pembangunan yang ada di berbagai desanya. Lalu pada saat yang sama Bupati memberikan pertimbangan dan keputusan serta kebijakan sebagai bentuk keberhasilan.

Agaknya dalam Temu Karya Rakyat akan menguak keberhasilan kinerja pamong praja selama 4 tahun terakhir. Terlebih mengenai hasil-hasil pembangungan yang terlaksana di jalur pedesaaan. “Kalau kemarin dalam Dialog Solutif sudah dibedah seluruh potensi desa, sekaligus implementasi pembangunannya, maka dalam Temu Karya Rakyat pada tahun 2009 akan dibahas mengenai keberhasilan yang sudah dilaksanakan selama ini,” terangnya.

Lebih jauh, Agoes Slameto, menjelaskan Temu Karya Rakyat ini akan menghadirkan Bupati Jember bersama para pejabat SKPD Jember dan kecamatan serta masyarakat desa. Dengan duduk bersama dan bertatap muka secara langsung, antara aparatur para pamong praja dan masyarakat akan melakukan evaluasi seputar pembangunan selama ini.

“Dalam Dialog Solutif Bedah Potensi Desa terdapat upaya membangun desa dengan cara merealisasikan usulan-usulan masyarakat untuk membangun desanya. Setelah membangun desa dan menata kota sudah diupayakan selama ini, maka saatnya melihat keberhasilan pembangunan itu secara langsung di desa dengan cara bertemu rakyat secara langsung,” jelasnya.

Dengan begitu, ungkapnya akan diketahui keberhasilan pembangunan yang telah diupayakan oleh pemerintah bersama masyarakat. Kekurangan-kekurangan dari pembangunan selama dialog bersama itu, tentunya akan menjadi catatan pamong praja guna meningkatkan pembangunan di Jember. (RI-1)

Tidak ada komentar:

Kotak Surat

Nama
E-mail
Pesan