Coblos Caleg Diprediksi Hanya 10%

Jember – Pada Pemilu 2009 ini selain fenomena angka golput yang semakin tinggi, juga ada fenomena lain yakni minimnya pemilih yang bakal mencoblos atau mencontreng nama calon legislative (Caleg). Hal ini diungkapkan Ketua Jaringan Pemilih Rasional (Japer) kabupaten Jember, Drs. Farid Wajdi, disela-sela persiapannya menekan angka golput di Jember.

Farid mencontohkan pada Pemilu 2004 lalu, dari sekitar 1,6 juta daftar pemilih tetap (DPT) di Jember hanya 10% saja yang mencoblos nama caleg. Yang tertinggi hanya mencoblos gambar partai saja, sekitar 69%.

“Dan untuk Pemilu 2009 kali ini, prediksi kita juga tidak lebih dari 10%, pemilih yang mencontreng atau coblos nama caleg,” ujarnya.

Fenomena ini menunjukkan ketidakpedulian pemilih atas caleg yang terpilih dan duduk dikursi DPRD. “Mencoblos gambar partai itu mempunyai makna ganda, pertama siapapun calegnya, rakyat tidak peduli, kedua, rendahnya pendidikan politik di masyarakat, sehingga menghasilkan output wakil rakyat yang tidak berkualitas,” imbuhnya.

Apalagi saat ini menurut farid tidak ada upaya keras dari KPU Jember, sebagai pelaksana Pemilu, untuk terus melakukan sosialisasi di masyarakat. Sehingga ketidaktahuan masyarakat akan tata cara memilih dalam Pemilu tinggi.

“hal ini meningkatkan angka golput dan suara tidak sah, karena jelas perbedaan tata cara memilih sangat banyak dibandingkan dengan tahun 2004 lalu, termasuk mencontreng dan hanya mencotrengn satu saja, digambar atau di nama caleg, jika ada 2 contrengan tidak sah,” ungkapnya.

Jika prediksi angka golput tinggi terbukti, maka Japer menilai Pemkab Jember dan KPUD sudah gagal sebagai pelaksana Pemilu. (RI-1)

Tidak ada komentar:

Kotak Surat

Nama
E-mail
Pesan