Dinsos Kembali Razia Gepeng

Jember - Gelandangan dan pengemis (gepeng) dadakan menjelang bulan Ramadhan dan Idul Fitri merupakan fenomena yang biasa terjadi di Kota – Kota Besar, tak ketinggalan di kota terbesar ketiga di Jatim, yakni Jember. Untuk mengantisipasi melonjaknya jumlah gepeng, Dinas Sosial (Dinsos) Jember kembali lakukan razia di sepanjang jalur-jalur protocol kota tembakau ini.

Kasie Penyandang Cacat dan Tuna Sosial Dinsos, Soebandiono, menegaskan bahwa pihaknya selama bulan Ramadhan ini berusaha menertibkan, memberdayakan dan membina gepeng yang usia produktif. “Selain dalam rangka ramdhan juga bertujuan untuk mensukseskan program Jember bebas gepeng,” tuturnya.

Razia gepeng kali ini difokuskan pada area segitiga emas (kawasan padat pertokoan dan pusat keramaian kota), sepeti jalan Ahmad Yani, Trunojoyo dan Sultan Agung. “Terutama saat bulan Ramadhan dan menjelang hari raya Idul Fitriseperti ini, jumlah gepeng bisa meningkat tajam, jadi kita antisipasi dengan menggelar operasi secara rutin,” ujarnya.

Dalam melakukan penertiban ini Dinsos tidak berjalan sendiri, namun diback up penuh Sat Pol PP. baik itu dalam operasi rutin maupun operasi dadakan. “Artinya, operasi di segitiga emas sewaktu-waktu dilakukan. Agar para gepeng tidak mudah menghindari aparat,” ujarnya.

Bagi gepeng yang tertangkap dalam razia, maka Dinsos akan menampung mereka selama 3 hari di Liposos (Lingkungan Pondok Sosial). Selanjutnya, bagi gepeng yang berasal dari Jember dan berusia produktif akan diberi pembinaan dan pelatihan ketrampilan bekerja sama dengan Balai Latihan Kerja Indonesia (BLKI). Sedang yang sudah berusia tidak produktif (usia lanjut) akan ditampung di Panti Jompo.

Tapi, bagi gepeng yang berasal dari luar kota, seperti Lumajang, Banyuwangi dan Bondowoso, akan dipulangkan dan diserahkan Dinas Sosial setempat. (RI-1)

Tidak ada komentar:

Kotak Surat

Nama
E-mail
Pesan