Obat Petidine Langka, Dokter-dokter Mengeluh

Jember – Sejumlah dokter di beberapa rumah sakit daerah (RSUD) Balung, Soebandi, dan Kalisat mengeluhkan tidak tersedianya stok obat penahan nyeri jenis Petidine. Sejak bulan Pebruari kemarin, obat yang harganya murah tapi bermanfaat bagi berbagai kegiatan operasi pasien ini hilang di pasaran.

Akibatnya, kini sejumlah dokter di Rumah Sakit se Jember kebingungan. Gudang Kimia Farma juga kehabisan stock. Dampak lainnya adalah pasien yang hendak dioperasi kesulitan mendapatkan biaya murah.

“Saat ini kalau ada kegiatan operasi pasien biayanya bertambah. Obat jenis lain itu tidak bisa kami sebutkan namanya. Yang jelas kualitasnya kurang baik, dan mahal,” ujar Dokter Murod, SpOG, mantan Direktur RSUD Balung.

Dalam kasus ini, Isma Hakim Rahmat, STP, Ketua Medical Corruption Watch di Jember mengatakan sinyalir kelangkaan obat petidine ini sangat membahayakan. Sebab obat jenis ini dikenal murah dan bisa dijangkau oleh masyarakat kelas bawah dan ekonomi lemah.

Di sisi lain obat ini sangat berperan sekali dalam pelaksanaan bedah di Rumkit tersebut. Obat ini bisa menolong pasien karena manjur, dan harga terjangkau. Obat ini penting karena berguna untuk menahan nyeri di lutut, tulang dan jaringan.

Jika stok di Kimia Farma saat ini sedang kosong. Hal ini sangat mengagetkan dan membingungkan. Sejauh ini beberapa pihak termasuk Dinas Kesehatan Pemkab Jember belum memberikan recovery jika obat jenis ini hilang di pasaran.

“Seharusnya ada antisipasi. Minimal masyarakat bisa mendapat pilihan lain untuk mengganti obat jenis ini,” ujar Hakim. Dia mencurigai ada permainan stok barang oleh produsen. Sebab, menurut informasi yang dia peroleh kelangkaan ini juga tidak hanya terjadi di Jember, tapi seluruh Jawa Timur juga mengalami kelangkaan.
“Perlu dilakukan langkah – langkah untuk mengantisipasi,” ujarnya.

Obat jenis ini diakui sangat murah. Satu ampul saja harganya kurang dari Rp 5.000. Diduga karena barang jenis ini laris maka dilakukan penyetopan sehingga stock berkurang dan langka. (RI-1)

Tidak ada komentar:

Kotak Surat

Nama
E-mail
Pesan