Gabpeknas Cabut KTA, LPJK Ancam Cabut SBUJK Gusteknika

Buntut Proyek Outlet Jember
Jember – Lelang proyek pembangunan outlet Jember di Jubung Kaliwates Jember terus menuai protes dan berbuntut panjang. Apalagi Disperindag ngotot memenangkan CV. Gusteknika sebagai satu-satunya pemenang proyek senilai Rp. 900 jutaan tersebut, meskipun puluhan rekanan telah melakukan protes.

Yang terbaru setelah meluncurkan surat protes beberapa kali, Gabpeknas Jatim kembali mengancam akan mencabut KTA CV. Gusteknika dari Gabpeknas. Hal ini disampaikan Wakil Ketua Gabpeknas Jatim, H. Syaiful Bahri kepada wartawan Sabtu (7/6/2008) di kediamannya.

Menurut Syaiful pihak Gusteknika tidak punya etikad baik untuk memperbaiki kesalahannya. Syaiful yang juga pemilik PT. Yos & CO juga mengaku tersinggung ketika pengalaman kerjanya dicatut oleh Gusteknika untuk memperoleh SBUJK (Sertifikat Badan Usaha Jasa Konstruksi) dari LPJK (Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi) Jatim.

“Saya kaget mendengar itu, saya tidak pernah menyerahkan proyek pengerjaan Pabrik Es di Situbondo pada tahun 2006 senilai Rp. 485.825.000,- dan proyek RSU Haji Surabaya tahun 2005 Rp.350.000.000,-, jadi itu pengalaman kerja saya bukan Gusteknika,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua LPJK Jatim, Ir. Chairul Djaelani bersama sekretarisnya Muh. Alyas SH, MH dengan tegas berkirim surat kepada Gusteknika untuk melakukan klarifikasi kepada LPJK. Dalam point keempatnya, jikalau Gusteknika tidak bisa memenuhi permintaan LPJK maka LPJK bakal mencabut SBUJK-nya.

“Ini jelas surat LPJK, dan ternyata sampai saat ini Gsuteknika tidak memenuhi permintaan LPJK, jadi dalam waktu dekat LPJK bisa mencabut SBUJK Gusteknika, sesuai dengan pasal 67 ayat 4 huruf b dan pasal 68 ayat 4 Perlem. Nomor 11a tahun 2008,” imbuhnya.

Menanggapi ancaman tersebut, Direktur Utama CV. Gusteknika, Benny Firmannadi, mengaku tidak gentar. Dan berjanji akan meladeni perlawanan tersebut hingga ke proses hukum. “Saya tidak pernah memalsu apa-apa, kalau ada yang iri karena saya dapet proyek 900 juta itu nggak tahu, dan kalau saya terbukti memalsu maka Gabpeknas dan LPJK terlibat juga, termasuk pak Syaiful,” tegasnya.

Karena bagaimanapun juga Syaiful Bahri merupakan orang yang mengesahkan sertifikasi Gusteknika dan bisa diajukan ke LJPK. “Dia khan Ketua Badan Sertifikasi Asosiasi (BSA) Jatim, masak nggak tahu pengalaman kerja itu palsu atau tidak, nggak mungkin pak Syaiful hanya tanda tangan tanpa melihat berkas saya,” imbuhnya.

Namun Benny mengaku tidak mau berpolemik lebih jauh. “Yang penting saya dapat proyek, saya kerjakan dengan kualitas bagus selesai, urusan lain nanti nunggu perkembangan,” tuturnya. (RI-1)

Tidak ada komentar:

Kotak Surat

Nama
E-mail
Pesan