Harga Mitan di Jember Tetap Tembus 4 ribu

Jember – Harga minyak tanah (mitan) yang baru hasil keteteapan pemerintah ditingkat pengecer yakni Rp. 2.500,-. Namun di Jember hingga saat ini harga ditingkat pengecer bisa menembus angka Rp. 4.000,-. Hal ini dikeluhkan oleh ibu-ibu rumah tangga yang sehari-harinya menggantungkan diri pada mitan untuk memasak.

Yang lebih menyedihkan lagi yakni penjual makanan ringan seperti penjual bakso keliling, dan pedagang lainnya seperti gorengan yang menggunakan bahan pokok minyak goreng dan mitan untuk memasak. Salah satu ibu rumah tangga di wilayah Perumnas Patrang, Dewi, menyatakan setiap harinya dirinya membeli mitan sebanyak 2 liter untuk memasak keluarga besarnya.

“Sehingga setiap hari untuk beli minyak tanah saya harus siapkan uang Rp. 7.000,- sampai Rp. 8.000,-, padahal ketetapan pemerintah khan Rp. 2.500,- per liternya,” jelasnya. Dewi tetap bertahan dengan mitan karena selama ini harga Gas di Jember juga termasuk tidak stabil dan cenderung mengalami kenaikan, apalagi disaat langka stock.

Selain harga tidak stabil dan stock langka, gas juga sering diterima dengan berat yang tidak sesuai standar. “Banyak yang sudah dikurangi takarannya, jadi kami rugi dua kali, sudah mahal, tidak cukup dibuat memasak selama sebulan,” imbuhnya lagi.

Menanggapi hal ini pengurus Hiswanan Migas Jember, Beny Satria, menyatakan sebenarnya Hiswanan Migas sudah menetapkan harga eceran tertinggi ditangan konsumen sekitar Rp. 3.015,- atau dibulatkan Rp. 3.100,-. Dengan harga itupun pangkalan sudah mempunyai keuntungan Rp. 115,- per liternya. “Jadi kami sudah menghimbau bahwa harga tidak lebih dari Rp. 3.100,-.

Beny menyarankan kalau masyarakat kepingin mendapat harga murah maka dipersilakan datang di pangkalan mitan terdekat. Dapat dipastikan masyarakat mendapat harga Rp. 3.100,-. Kalau sudah sampai kepada pengecer Hiswana Migas mengaku kesulitan untuk memantaunya. (RI-1)

Tidak ada komentar:

Kotak Surat

Nama
E-mail
Pesan