Ratusan Sepeda Motor Di Tinggal di SPBU

Jember – Pemandangan baru yang dapat dilihat di Jember, pada setiap SPBU selain antrian sepeda motor dan mobil yang berjajar hingga ratusan meter bahkan lebih dari 1 kilometer adalah SPBU berubah jadi lahan parker sepeda motor.

Pasalnya, SPBU yang biasanya bisa diantre pada dini hari atau usai sholat Subuh, mulai dini hari tadi masing-masing SPBU belum buka. Dan baru buka sekitar pukul 06.00 wib, bahkan ada beberapa SPBU seperti di jalan Ahmad Yani, Cenderawasih dan Gebang, baru buka diatas pukul 08.00 wib.

Sehingga bagi pemilik sepeda motor yang mengaku berekonomi lemah dan berprofesi seperti ojek, pedagang (wlijo) dan lainnya memilih memarkir kendaraannya di SPBU dengan menitipkan ke petugas di SPBU setempat.

Seperti di SPBU Gebang, depan Depo Pertamina dan A. Yani, mulai pagi dini hari sudah dipenuhi oleh sepeda motor yang menunggu premium tanpa ada pemiliknya.

“Kan disana dijaga petugas dan polisi mas, jadi ditinggal nggak apa-apa, daripada nanti dibawa pulang terus dating ke SPBU antri lagi dari belakang, lebih baik ditaruh sana saja,” ujar Budiman, yang sehari-hari berprofesi tukang ojek di PAsar Gebang.

Selain sepeda motor Budiman nampak ratusan sepeda lain yang berjajar sebanyak 2-3 sap kesamping dan terus berjajar ke belakang seperti ular, hingga memenuhi badan jalan di sekitar SPBU.

Naga-naganya pemandangan serupa tidak hanya dapat dilihat pada pagi hari saja, usai Sholah Jum’at siang tadi kembali terjadi di SPBU Cenderawasih, Brawijaya dan Gebang. Harapannya para pengendara bias mendapatkan premium pada sore ini.

Padahal menurut petugas SPBU Gebang, Ahmad, premium baru akan dating pada tengah malam nanti. Karena kiriman yang tadi malam sudah habis terjual mulai pukul 07.00 tadi pagi hingga pukul 11.00 wib.

Sementara itu sejumlah sopir angkot klenting kuning di Jember juga mengeluh, pasalnya sehari mereka hanya bias beroperasi sebanyak 2 kali PP (pulang pergi). Padahal sebelum premium langka bias 4 kali PP.

“Ya hanya bias 2 kali pp saja mas, lha wong antri bensin ini rata-rata 2-3 jam baru dapat, ya waktunya habis antri ini saja,” ujar Umar pengemudi angkot jurusan Kampus yang ditemuai di SPBU jalan Gajah Mada.

Umar bersama rekan-rekannya mengaku lebih senang membeli premium seharga Rp. 6.000,- seperti dulu dengan catatan tidak perlu antri. Daripada harganya terus turun tetapi rakyat dipermainkan. (RI-1)

Tidak ada komentar:

Kotak Surat

Nama
E-mail
Pesan