Totalitas Bangun Jalan Dan Jembatan Terisolir

(Infokom) Jember - Benar adanya jika waktu bagi pengusaha sangatlah penting dalam menjalankan roda usahanya. Aeperti yang banyak dilakukan usaha dari masyarakat pelosok yang ingin menyambung hidupnya dengan menjual hasil bumi ke pasar yang cenderung aktifitas pasar desa atau pasar di kota di pagi hari.

Ketepatan waktu samgatlah menentukan, apalagi didukung oleh jalan dan jembatan yang sangat bermanfaat medorong memperlancar ekonomi masyarakat bagi daerah terisolir agar bisa menjangkau tempat usaha (Pasar-red)

Di Jember tahun 2005 tidak sedikit jalan dan jembatan di daerah pelosok yang tidak bisa terakses oleh masyrakat desa untuk memnjalankan roda usahanya. Mulai tahun 2005 sampai sekarang banyak jalan dan jembatan di daerah terisolir dibangun oleh pemerintah.

Banyak jalan dan jembatan desa yang menghubungkan daerah terpencil seperti jalan dan jembatan Tiris-Sumberbaru, Jembatan Paseban-Jombang, jalan Baban-Silosanen, Jembatan Cempoko-Panti, Jembatan Bangeran-Sukorambi, Jembatan Sucopangepok-Jelbuk, Jembatan Sumberkejayan-Ledokombo, Jembatan Suren-Mayang dan sebagainya.

“Daerah menghubungkan dua daerah yang terpencil anatar dusun dengan pusat kota kecamatan maupun yang menghubungkan kabupaten lainnya banyak yang telah dibangun,”ungkap Mas’ud Plt. Kabid Bina Marga Dinas PU Jember.

Pada tahun 2007 saja menurut Mas’ud ada 18 jembatan terdiri dari 14 Jembatan dan 4 jembatan lanjutan tahun sebelumnya. “Semua itu usulan dari masyarakat lewat serap informasi dari petugas dan ada pula yang berasal dari pertemuan Bedah Potensi Desa di berbagai tempat,”terangnya.

Pada tahun 2008 sekarang menurut Mas’ud sebagai pejabat difinitif pada Kasi Jalan dan jembatan mengungkapkan pada tahun 2007-2008 ada sekitar 10 Milyar agar kebutuhan masyarakat terpenuhi dengan mudah.

“Anggaran pembangunan semua itu diperuntukkan kepentingan rakyat berwujud jalan dan jembatan di daerah pelosok kerana masyarakat sangat membutuhkan agar bisa lebih cepat ke kota,”jelasnya.

Dicontohkan seperti pembangunan jembatan di Desa Sucopangepok yang menghubungkan desa Sucopangepok-Jelbuk dengan daerah di Kabupaten Bondowoso. “Kita bangun sarana jembatan yang memang masyarakat sekitar itu sangat membutuhkan untuk melaksanakan kegiatan ekonominnya karena jika mau ke Jelbuk akan lebih dekat dengan lewat jembatan,”pungkasnya.

Karena fasilitas jalan untuk melintasi jembatan di Sucopangepok telah selesai maka untuk tahun 2008 ini tinggal opritnya. “Secara fisik telah selesai di kerjakan namun tahun ini akan kita teruskan pada pembangunan opritnya,”tandas Mash’od lagi.

Didaerah pelosok baik itu jalan dan jembatan yang memperlancar aktifitas warga untuk bekerja diakui oleh Mas’ud tidak sedikit kendala yang dialami saat pembangunan itu. “Kebanyakan pembangunan jembatan yang sulit terjangkau oleh alat berat seperti truk untuk menurunkan meterialnya sehingga ke lokasi material harus dipikul,”paparnya.

Meski ada keterbatasan anggaran dalam setiap tahunnya namun pemerintah berupaya untuk tetap memberikan atensi bagi masyarakat terpencil. “Hal itu bisa nantinya lewat anggaran PAK atau menganggarkan kembali jika pembangunan tidak kelar pada tahun ini seperti yang dialami pada pembangunan jembatan di Sucopangepok,”terangnya. (*/jok)

Tidak ada komentar:

Kotak Surat

Nama
E-mail
Pesan