Pembagian BLT di 3 Kecamatan Lancar

Jember - Pembagian bantuan langsung tunai (BLT) bagi warga miskin di sejumlah Desa di Kecamatan Gumukmas terjadi antrian panjang. Kendati berjalan lancar tapi diwarnai permohonan surat dadakan.

Terlihat di Desa Menampu, Kecamatan Gumukmas. Sebagian besar penerima BLT warga miskin itu sangat berharap karena bantuan itu akan digunakan membiayai kebutuhan sehari – hari termasuk biaya sekolah, dan kebutuhan dapur.

Camat Gumukmas, Drs Hariyono saat memantau pembagian BLT di Desa Purwoasri mengatakan tidak ada tambahan jumlah warga miskin. Kuota yang ditentukan itu berdasar data BPS Tahun 2005 untuk mengecek kebenaran penerima BLT.

Hariyono, membenarkan kendati lancar masih ada protes di sana sini. Tapi semua itu masih bisa diatasi oleh petugas. Rata- rata penerima BLT itu mendapat uang Rp 300 ribu serentak di 3 Kecamatan (Puger, Balung dan Gumukmas).

Pembagian BLT tahun ini dibagikan di Kantor Desa, bukan di Kantor Pos dan Kantor Kecamatan. Menurut Kepala Kantor Pos Indonesia Jember, Adi Sunanto, pelaksanaan itu agar lebih efektif pengambilannya sehingga tidak terlalu jauh dari tempat tinggal penerima.

Adi Sunanto mengatakan berdasar data BPS tahun 2005 ada 237.413 RTM penerima BLT. Sementara itu penyaluran BLT di Kecamatan Balung di Desa Gumelar, juga berjalan lancar kendati masih ada warga yang belum menerima BLT.

Pantauan di lapangan, pencairan BLT di 3 Kecamatan : Balung, Puger dan Gumukmas tahap pertama ini dimulai sejak pagi berjalan lancar. Kendati ada protes di sana – sini terkait mereka yang belum mendapat BLT, tapi setelah dijelaskan warga menyadari karena data tersebut berasal dari pusat.

Kepala Desa Grenden Kecamatan Puger, Redi Isti Priyono mengatakan ada 664 RTM yang berhak mendapat BLT di wilayahnya. Tapi hasil verifikasi di lapangan beberapa hari lalu masih ada 48 orang yang tidak bisa cair karena ada yang pindah, meninggal dan tidak layak lagi.

“Jadi tahap I ini ada 516 RTM yang akan menerima BLT,“ paparnya. Redi menambahkan, di desanya jumlah warga yang menerima atau mencairkan BLT berkurang. Bukan hanya lantaran warga ada yang meninggal dunia, tapi juga karena jumlah warga miskin berkurang. (RI-1)

Tidak ada komentar:

Kotak Surat

Nama
E-mail
Pesan