e-procurement Menghemat Anggaran Hingga 20 %

Jember – Anggota DPRD TK I Jatim, Drs Saleh Mukadar, Msi menegaskan bahwa dengan sistem pelelangan proyek secara fair, terbuka, dan menghindari KKN salah satunya adalah dengan E-Procurement (lelang melalui Internet), sehingga Pemerintah bisa melakukan efisiensi anggaran 15 – 20 % anggaran.

Sisa anggaran lebih itu bisa digunakan untuk merealisasikan berbagai macam proyek yang menyentuh rakyat. Bukan tidak mungkin sistem pelelangan E-Procurement di Pemerintah Kota Surabaya selama ini bisa diterapkan di daerah – daerah lain di Jawa Timur. Hal itu tergantung dari kemauan pengguna anggaran (PA), Asosiasi dan pelaku usaha atau rekanan sendiri.

“Dengan E-Proc seperti di Pemkot Surabaya itu kan tidak ada saling ketemu rekanan dengan PPTK atau dengan pejabat di dinas. Sehingga fair, terbuka, dan kontraktor dituntut profesionalitas tinggi. Ini baru bisa dilakukan efisiensi anggaran dan memberantas KKN itu,” ujar Saleh Ismail Mukadar, usai melantik Dewan Pengurus Kabupaten Asosiasi Pengusaha Konstruksi Indonesia (Aspekindo) yang ke 28 di Jember.

Saleh yang juga pemegang 9 Lembaga atau Organisasi besar di Jatim ini sangat berharap bahwa semua bidang di Pemerintahan bisa melakukan penghematan anggaran dan efisiensi. Karena dia sangat menyayangkan dengan anggaran sangat besar itu, selama ini masih saja Jawa Timur memiliki masyarakat miskin yang tergolong sangat tinggi.

Di depan pengurus DPK Aspekindo yang baru dilantik, Saleh juga berpesan anggotanya harus bisa menjadi motor perubahan dalam pengembangan jasa konstruksi ke arah profesional tersebut. Dia mengaku prihatin karena selama ini banyak preman berbaju Asosiasi merebut proyek dan berusaha mengamankan tapi ujung – ujungnya memenangkan tender proyek kepada salah satu rekanan.

“Dari contoh anggaran proyek di Pemkot itu Rp 6 milliar, setiap tahunnya bisa menyisihkan anggaran Rp 100 – 150 milliar. Dana ini bisa dialihkan untuk program kegiatan lainnya,” ujar Saleh. (RI-1)

Tidak ada komentar:

Kotak Surat

Nama
E-mail
Pesan