Model Pemberdayaan di Jember Jadi Rujukan Daerah Lain

(Infokom) Jember - Budaya gotong royong yang dilakukan oleh masyarakat Jember untuk meningkatkan tali persaudaraan sesama warga. Ternyata mendapat perhatian khusus oleh pemerintah Profensi Jatim kenapa kota suwar suwirnya dijadikan alasan di jadikan tuan rumah BBGR (Bulan Bakti Gotong Royong) ke V dan Harganas ke 15 tahun 2008.

Kelayakan Jember sebagai tuan rumah menurut Kepala Bapemas Propensi Jatim karena selain kegotong royongan telah melekat dimasyarakat Jember. “Pemerintah Kabupaten Jmeber banyak melakukan program pemberdayaan masyarakat miskin contohnya Rumah layak Huni,”ungkap Soenyono ketika berkunjung ke Jember mempersiapkan BBGR di Jember.

Dengan banyaknya jumlah pemberdayaan Rumah Layak Huni di Jember yang di dengar sejumlah 20 ribuan unit rumah kepada masyraakat tidak mampu. “Itu yang juga menjadi pertimbangan Kota Jember layak menjadi tuan rumah dalam pencanangan BBGR, Itu menjadi model baru,”jelasnya.

Dalam RLH tidak saja yang terlibat pemerintah yang melakukan pembangunan untuk masyarakat di Jember. “Semakin menarik program yang diluncurkan oleh Pemkab Jember dengan menggunakan prinsip dari, oleh dan untuk masyarakat,”pungkas Ketua Panitia BBGR Profensi Jatim.

Selain itu dalam program RLH yang dikucurkan pemerintah kepada masyarakat Jember yang tidak mampu sebagai wujud stimulan. “Hal itu sesuai dengan prinsip program BBGR yang mendorong masyarakat untuk berusaha membangun rumahnya sendiri,”pungkasnya.

Apalagi dalam wujudnya RLH yang dikembangkan oleh Pemkab Jember terang Soenyono ada partisipasi dari masyarakat itu sendiri dalam pembangunan rumahnya sendiri. “Bahkan tidak hanya partisipasi di RLH tetapi dalam program lainnya yang saya dengar seperti 4 desa binaan juga ada pemberdayaan disitu, itu yang semakin menjadi nilai lebih dari Jember,”imbuhnya.

Panitia profensi tidak sekedar pilih kucing dalam karung menentukan Jember sebagai tuan rumah. Laporan dan pengamatan dilapangan telah dilakukan. “Namun pengamatan panitia tidak sekedar ditawarkan kepada Jember menjadi tuam rumah tetapi pihak panitia melakukan pengamatan selama setahu,”terangnya dia.

Sehingga dengan apa yang dilakukan oleh Pemkab Jember dengan segala programnya diharapkan dapat menjadi contoh bagi kabupaten/kota se Jatim untuk bisa melakukan hal yang sama pemberdayakan masyarakat miskin di daerahnya.

“Sehingga dengan upaya tuntas yang dilakukan oleh pemerintah daerah tentunya oleh Pemerintah Profensi Jatim akan mendapat support anggaran lewat program yang akan di kucurkan di daerah itu. Seperti di Jember akan menerima angggaran senilai 45,738 milyar dari APBD I dan APBN,”tuturnya.

Sebagai tuan rumah Kepala Bapemas Jember menilai ditunjuknya Jember sebagai tuan rumah BBGR tanggal 3 Juli 2008 mendatang merupakan penghargaan bagi masyarakat Jember. “Karena dengan kegotong royongan yang telah membudaya di masyarakat kita dan ini menjadi buahnya bagi kita,”ujarnya.

Sedangkan untuk pembangunan yang melibatkan masyarakat bagi Pemerintah Kabuapten Jember merupakan hal yang wajar. “Karena tidak sedikit program ada sekitar 35 milyar lebih pemberdayaan yang dikucurkan kepada masyarakat Jember lewat berbagai unit kerja di Jember,”tambahnya. (*/jok)

Tidak ada komentar:

Kotak Surat

Nama
E-mail
Pesan