Pertamina BAntah Mitan Langka Karena Konversi

Jember – Sales Representatif Pertamina LPG Region III, USman Leki, membantah keras pernyataan sejumlah masyarakat yang diberitakan RI pada tanggal 7 Oktober lalu, bahwa langkanya mitan (minyak tanah) dikarenakan adanya program konversi mitan ke gas.

Menurut Usman, masyarakat tidak bisa begitu saja menuduh konversi mitan yang dibidanginya menjadi penyebab langkanya mitan di Jember. Karena menurutnya langkanya mitan sudah biasa terjadi dan tidak hanya pada saat ini saja.

“Mitan langka itu khan biasa, tidak kali ini saja, sebelumnya juga terjadi dan saat ini juga terjadi di Madiun, Kediri , padahal disana tidak ada program konversi, jadi tidak benar kalau itu penyebab langkanya mitan,” ujar Usman via handphoneya, Kamis sore (9/10).

Selain itu Usman juga menegaskan bahwa samapi saat ini program konversi belum jalan dan hal ini bias dicek dilapangan. Usman juga membantah dirinya telah menargetkan program konversi dengan tahap pembagian kompor gas dan tabungnya sudah berjalan mulai sebelum hari raya.

Padahal sebelumnya melalui rekaman suara Usman saat diwawancarai wartawan, dirinya bakal membagi tabung dan kompor tersebut sebelum hari raya Idul Fitri lalu. Bahkan Usman menyesalkan pernyataan keras Pemkab Jember yang menolak pembagian tabung dan kompor gas tersebut.

“Kalau program kita saja belum jalan bagaimana menjadi penyebab langkanya mitan, itu pernyataan ngawur semua, masyarakat itu nggak tahu,” jelasnya dengan nada tinggi.

Ketika didesak tentang penyebab langkanya mitan selaku wakil dari PT. Pertamina, Usman menolak menjelaskan dan justru melimpahkan kewenangan tersebut bukan pada dirinya tetapi pada Cristanto, pejabat lain di Pertamina.

“Saya bilang mewakili Pertamina itu bukan dalam koteks mitan, kalau mitan itu urusannya Cristanto bukan saya, silahkan tanya Cristanto saja,” tegasnya lagi.

Usman juga membantah kalau masyarakat Jember trauma atas langkanya mitan diberbagai kota dan kabupaten selalu terjadi disaat program konversi mitan ke gas dilaksanakan.

Seperti diberitakan berbagai media cetak maupun elektronik, di berbagai kota dan kabupaten sering terjadi kelangkaan mitan disaat program konversi dilakukan. “Pokoknya nggak ada hubungan itu dengan kelangkaan mitan, malah sekarang ini banyak masyarakat yang minta kompor dan tabung dibagikan,” imbuhnya. (RI-1)

Tidak ada komentar:

Kotak Surat

Nama
E-mail
Pesan