Kedatangan Mendiknas Disambut Demo

JEMBER – Kunjungan kerja Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Prof Dr Bambang Sudibyo di hadapan 2000 orang guru, di halaman Unit Sekolah Baru (USB) yang baru diresmikan SMPN 2 Ajung Kecamatan Ajung Jember tidak mau menanggapi terlalu serius aksi mahasiswa PMII yang menghadangnya di pintu keluar Bandara Notohadinegoro, Rabu (28/5) siang kemarin.

Dia hanya mengatakan demo mahasiswa itu kalah dengan demo guru. "Tadi saya dihadang demo. Saya katakan kok cuma 20 orang. Harusnya 20.000 orang. Insya Allah itu malah jadi berita. Kok kalah dengan guru. Kalau guru demo Menteri akan lari lari,” ujar Bambang Sudibyo.

Mendiknas ini disambut Muspida lengkap, beberapa tokoh agama, dan pendidikan, murid – murid SD di sekitar Bandara Notohadinegoro, dan juga siswa Keaksaraan Fungsional (KF) yang berhasil di Desa Ajung, setempat.

Usai turun dari Helikopter bersama Drs Rasiyo – Kepala Dinas Pendidikan Propinsi Jatim – dan sejumlah staf disertai ajudan, Mendiknas, langsung dijemput mobil Muspida. Baru kemudian rombongan memasuki apron dan Terminal Bandara Notohadinegoro yang megah, tapi tampak tidak terurus itu.

Di sana sudah banyak menyambut, para siswa berprestasi dari SMPN 3 Jember, SMAN 1, SMKN 1 Sukorambi, Jember, TK Alfurqon, KF Melati Ajung, dan beberapa siswa berprestasi tingkat nasional juga hadir baik di bidang olimpiade matematika, fisika, dan lomba Bridge.

Saat di pintu masuk Drs HA Achmad Sudiono, Msi, Psi, memandu Mendiknas dan disambut dengan pantun oleh siswa KF Melati, bernama B Sumiyati. Buah Kelapa Buah Lontar, Anai- anai berhias duri. Belajar KF dapat pintar bisa bertemu bapak Menteri dan Bupati,” disambut tawa Mendiknas.

Lalu disusul, B Tumina, dengan pantun baru Mencuci beras di Bali, lalu lalang jalan cikini. Kalau bapak Bupati ada rejeki ingat kami siswa KF ada di sini”.
Belum lagi gelak tawa menyeruak, muncul pantun baru lagi “Jual degan dicampur es. Banyak pembeli sedang antri. Kalau bukan karena KF mana mungkin ketemu Bapak Menteri,” kata B Ina, didampingi Nurul Aini, tutor KF Melati Ajung ini.

Sebelum, diteruskan meresmikan Unit Sekolah Baru (USB) bantuan Pusat di SMPN 2 Ajung Bambang sempat dialog dengan pelajar berprestasi dari SMAN 1, SMKN 1, dan SMPN 3, dan SD/SLTP Luar Biasa, yang siap dengan sajian khas keterampilannya. Termasuk disambut tari asli Jember LABAKO.

Bambang lantas meninggalkan Bandara, menuju Ajung dengan Bus bersama Muspida. Di luar Bandara ada 20 –an aktifis PMII Jember, berdemo. Mereka menyuarakan penolakan Bantuan Khusus Mahasiswa (BKM)Rp 200 milliar) yang dicairkan untuk pemberantasan infra struktur pendidikan. Menurutnya, kebijakan SBY JK itu tidak jelas manfaatnya, dan PMII menolak tegas kebijakan itu.

PMII melalui Naim Ubaidillah, meminta Pemerintah mementingkan anggaran pendidikan 20 % dari APBN selama ini sesuai Undang – Undang, dan sebagai solidaritas aksi mereka meminta mahasiswa UNAS dibebaskan karena aksi demo menolak kenaikan harga BBM di Jakarta kemarin.

Setiba di Ajung, Mendiknas dalam sambutannya sempat pula menyindir Bupati Jember, MZA Jalal yang memberikan sambutan sebelum dirinya. Bupati Jalal sempat mengatakan bahwa indeks pembangunan manusia Jember hingga tahun 2005 itu berada di peringkat 33 dari 38 Kabupaten di Jatim. "Mudah-mudahan, beberapa tahun mendatang meski tidak nomor satu, paling tidak nomor 15," kata Jalal.

Tapi, pernyataan Jalal ini dikritik Mendiknas. Seharusnya target indeks pembangunan manusia adalah nomor 1 kalau tidak mau dituduh kurang beriman."Jadi harus ambisius. Kalau bermimpi jangan tanggung-tanggung," ujar Bambang.

Masyarakat di sekitar Bandara Notohadinegoro hingga sore dan sejak kedatangan masih berbondong-bondong ingin melihat kedatangan Mendiknas yang turun dengan Heli Type TBM-700 berkapasitas 6 orang itu.(RI-1)

Tidak ada komentar:

Kotak Surat

Nama
E-mail
Pesan