Pemasangan Bronjong Dikebut

Jember - Guna mengantisipasi banjir kiriman berikutnya akibat luapan air Sungai Bondoyudo. Pemerintah Kabupaten Jember mulai melakukan pekerjaan pemasangan bronjongan di 2 titik tangkis sungai tersebut, yang beberapa waktu lalu jebol diterjang air bah. Pemasangan bronjongan itu dikerjakan maraton oleh Dinas Pengairan mulai hari ini, Kamis (5/2).

Tangkis yang putus bakal dipasang bronjongan untuk menghalau luapan air sungai yang berada di 2 titik tangkis yang jebol. Diantaranya, tangkis sungai Desa Kraton, rusak sepanjang 38 meter akibat diterjang banjir bandang pada hari Sabtu (31/1) dini hari. Sedangkan tangkis sungai Desa Paseban sepanjang 32 meter juga mengalami rusak berat, selang tak beberapa lama dari jebolnya tangkis di Desa Kraton.

Menurut Kepala Bagian Humas Pemkab Jember, Drs Agoes Slameto MSi, rehabilitasi kedua tangkis itu bakal dilaksanakan. Bahkan material yang digunakan untuk pembangunan sudah mulai dikirim ke sekitar tangkis-tangkis itu. “Material dan alat berat mulai dikirim di kedua titik tangkis yang jebol tersebut,” katanya.

Pembangunan tangkis dilaksanakan seiring dengan surutnya debit air sungai di lokasi bencana. Ditandai dengan mulai mengecilnya debit air sungai dan tidak adanya hujan lebat yang terus-menerus. “Yang jelas untuk pembangunan tangkis itu Dinas Pengairan sudah melakukan kalkulasi secara teknis,” ujarnya.

Selain pengiriman bebatuan sebagai bahan pembuatan bronjongan. Dinas Pengairan yang tergabung dalam Tim Satlak PBP Kabupaten Jember juga menyiapkan karung-karung pasir, yang digunakan untuk menahan luapan air ke daratan. Tentunya, dengan pemasangan karung-karung pasir di sepanjang pelipis sungai luapan air ke daratan bisa diminimalisir. Sehingga tidak masuk ke pemukiman penduduk. “Karung-karung pasir itu juga akan ditempatkan di titik-titik sumber air yang rawan,” terangnya.

Sementara itu Susmiadi, Pengamat Pengairan Wilayah Kencong mengatakan selain akan dipasang brojong-bronjong ditangkis yang jebol, memang sebaiknya tangkis tersebut juga harus dilebarkan. “Selain sebagai penahan air, tangkis tersebut juga dapat digunakan sebagai jalan baru, sehingga mempunyai 2 manfaat,” jelasnya.

Masih menurut Susmiadi kendala yang dihadapi dalam pemasangan bronjong selama ini, karena materialnya sulit masuk sampai ke lokasi pengerjaan, sehingga masih menunggu surutnya air yang masuk ke permukiman warga dan mulai selasa kemarin, debet air surut mencapai 130 meter dan ini artinya rabu kemarin pengerjaan bronjong sudah dapat dimulai. “Karena debet air terus menurun, maka pekerjaan bronjong sudah dapat dimulai,” katanya.

Menurut rencana, apabila tidak ada kendala dan debet air sungai terus menurun, maka pekerjaan pemasangan bronjong akan dapat diselesaikan pekan ini. “Pekerjaan akan dikebut dan menggunakan alat berat untuk mempercepat selesainya pekerjaan tersebut,” ujarnya. (RI-1)

Tidak ada komentar:

Kotak Surat

Nama
E-mail
Pesan