Sultan Minta Politik PErtanian Dirubah

Jember - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X, menegaskan perlu adanya perubahan politik pembangunan pertanian di Indonesia. Menurutnya dengan adanya perubahan politik pembangunan pertanian, ekonomi petani dapat diberdayakan dan ditingkatkan.

Sultan juga menjelaskan, ada tiga masalah besar yang kini dihadapi petani di Indonesia . Diantaranya adalah lemahnya modal sosial, dan masih tingginya angka kemiskinan rakyat. Yang terakhir adalah kerusakan sumberdaya pertanian yang semakin membesar.

“Modal sosial yang dibutuhkan bukan hanya terkait langsung dengan pertanian. Seperti misalnya penegakan hukum, dan desentralisasi pemerintahan hingga tingkat desa,” ujarnya. Visi pembangunan pertanian 2025 juga harus diubah orientasinya, menjadi industrialisasi pedesaan berbasis pertanian.

Dalam kuliah umumnya, Sultan juga menawarkan konsep revitalisasi pertanian di Thailand dan sistem 'Teikei' di Jepang yang dinilainya patut dijadikan panutan Indonesia dalam pembangunan pertanian.

“Selama tidak ada upaya perbaikan atau restorasi yang serius, omong kosong kita bicara atau mencanangkan swasembada pangan dan kesejahteraan rakyat," tegasnya. (RI-1)

Tidak ada komentar:

Kotak Surat

Nama
E-mail
Pesan