Dibohongi Bupati, Pedagang Kencong Boikot Bayar Pajak

Jember – Desakan pedagang pasar Kencong, yang berjumlah 700 pedagang untuk menempati bekas pasar Kencong yang lama bekas terbakar hingga kini tak jelas. Bahkan, mereka yang tergabung dalam Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APSI) merasa dibohongi Pemkab Jember khususnya Bupati Jember.

Selain kembali menagih janji Bupati Jember MZA Djalal, yang berencana membangun pasar Kencong bekas kebakaran tahun 2005 lalu itu. Pedagang juga mengancam tidak bakal membayar restribusi ke Dispendad Jember, sebelum janji Bupati dipenuhi.

Pasalnya kekecewaan pedagang semakin memuncak ketika rekomendasi dari DPRD Jember yang dibahas melalui Komisi B, lalu diusulkan di Pansus Pasar Kencong, hingga diparipurnakan tersebut bagai macan ompong.

“Kalau boleh saya katakan bagai lebah yang tidak punya sengat. Besar di suaranya saja, tapi tidak bisa menggigit,” ujar Ir Sucipto, anggota Komisi A DPRD Jember.

Hal senada juga disampaikan perwakilan APSI, H Abd Hamid Shiddiq, bahwa warga sudah kali kesekian berunjuk rasa ke DPRD dan Pemkab namun tidak digubris oleh Bupati. Bahkan, saat ditagih janjinya membangun pasar Kencong lama tidak ada realisasi, bahkan diingkari.

Bahkan Bupati menegaskan jawabannya sampai dua kali bahwa dirinya tidak pernah menjanjikan kepada pedagang untuk membangun kembali pasar Kencong yang bekas kebakaran terletak di depan Masjid Al Falah Kencong tersebut.

“Lalu kami ini mau mengadu ke siapa lagi. Lihat sekarang kondisi pedagang sudah sangat kelimpungan. Lokasi lahan sekarang sementara di lahan PG Semboro PTPN XI ini sudah tidak layak,” ujarnya.

Menurutnya, selain kumuh, macet dan kotor sangat melekat kepada pedagang di pasar Kencong yang menempati lahan relokasi sementara di lahan PG Semboro tersebut. Padahal jumlah pedagang kian hari kian bertambah. Belum lagi areal parkir, lahan lesehan warung, hingga ponten umum juga tidak layak lagi. (RI)

Tidak ada komentar:

Kotak Surat

Nama
E-mail
Pesan