4 Lokal Kelas SDN Jatimulyo Juga Tidak Beratap

Jember – Catatan akan sejumlah gedung sekolah dasar (SD) yang rusak berat semakin panjang saja. Setelah potret bangunan kelas SDN Kertonegoro 3 ambruk di salah satu ruang kelasnya hingga mengakibatkan murid – murid belajar di mushollah, dan balai desa. Ternyata ada yang lebih parah lagi, dan kejadiannya sudah sekitar bulan Oktober lalu, meski tidak terekspose.

Sekolah yang bernasib malang tersebut yakni SDN Jatimulyo 2, yang terletak di Kecamatan Jenggawah. 4 lokal kelasnya rusak berat dan tidak beratap.

Ironisnya hingga kini Dinas Pendidikan Pemkab Jember melalui UPTD setempat belum melakukan apapun. Pantauan di lokasi, bangunan SDN ini sangat parah. Atap jebol, tembok nyaris hancur. Jika dilakukan rehab, maka rehab masuk kategori rehab berat. Bahkan anggaran yang muncul diprediksi mencapai ratusan juta.

Penjaga SDN setempat Suwarno, mengaku bahwa bangunan ini menurut informasi adalah bangunan Inpres sejak tahun 1984. Tapi, kondisinya tidak pernah ada perawatan dan rehab. Dia tidak tahu mengapa hal itu bisa terjadi.

Tapi, sekitar hari Kamis tanggal 23 Oktober 2008 lalu, keresahan penjaga sekolah ini terjawab. Bangunan 4 lokal SDN Jatimulyo ini ambruk. Kondisinya bahkan nyaris menimpa bangunan yang tersisa. Hanya bangunan kantor Perpustakaan yang masih utuh. Letaknya berjarak sekitar 10 meter.

“Kalau belajarnya anak – anak itu ngampung di rumah orang Pak,” ujarnya.

Di lain pihak Kepala Sekolah (Kasek) SDN setempat P Robani, membenarkan kondisi sekolahan yang dia pimpin tersebut. Jumlah murid sekitar 212 siswa dari kelas 1 hingga kelas 6 ini terpaksa belajar di rumah Pak Maslan, dan kantor Perpustakaan.

Sistem belajarnya dilakukan pagi hari dan siang hari. Kelas 1 dan 2 belajar pagi. Sedang kelas 3 hingga kelas 6 belajar siang hari. Menurutnya, tahun 2006 hingga 2008 telah melaporkan kondisi sekolahan yang nyaris rusak itu. Bahkan sudah terhitung dua kali melaporkan secara tertulis dan pengajuan rehab ke UPTD setempat sebanyak 2 kali ditujukan langsung kepada Kepala UPTD.

“Tapi, tidak tahu. Realisasinya kok sulit. Belum ada kelanjutannya, sampai ditunggu sekian lama,” ujar Kasek Robani.

Sebelumnya, dia juga sudah mengadu ke Kabid TK SD di Dinas Pendidikan Pemkab Jember Drs Jumari. Tim Kabupaten sempat turun ke lokasi. Tapi kelanjutannya juga tidak ada lagi. “Sampai sekarang tidak ada kabarnya,” ujarnya.

Dia berharap Dinas Pendidikan segera merespon masalah ini. Sebab dia menyadari bahwa tanggungjawab pendidikan kepada masyarakat sangat besar. Sehingga dia tetap akan berusaha meminta kepada Pemerintah untuk memperhatikan hal ini. (RI-1)

Tidak ada komentar:

Kotak Surat

Nama
E-mail
Pesan