Lagi, Satlak Sosialisasikan Antisipasi Bencana di TPI Ambulu


(Infokom) Jember,

Musim penghujan yang sulit untuk diprediksi, mendorong Satuan Pelaksana (Satlak) Penanggulangan dan Bencana Pengungsi (PBP) Kabupaten Jember terus melakukan sosialisasi tentang bahya bencana kepada masyarakat. Kali ini dilakukan terhadap masyarakat di pesisir TPI Kecamatan Ambulu. Hal ini merupakan bentuk upaya pemerintah guna meminimalkan korban atau setidaknya masyarakat dapat melakukan proses evakuasi sejak dini. Hal itu disampaikan Asisten II – Ekonomi Pembangunan, Drs. Edy B. Susilo, M.Si pada rapat koordinasi Sosialisasi Antisipasi Bencana, Selasa (18/11) di Aula Pemkab Jember.

Menurut Edy, sosialisasi antisipasi bencana ini akan dilakukan pada hari ini, Rabu (19/11) di sekitar TPI Ambulu dengan narasumber pakar Geologi dari UPN Surabaya dan juga Kepala Bakesbang Linmas. Sedang untuk simulasinya dilakukan Kamis (20/11). Sosialisasi ini melibatkan 300 personil yang terdiri dari unsur masyarakat sebanyak 200 orang, dari Satlak dan pihak kecamatan setempat sebanyak 100 orang.

Lebih lanjut ia mengungkapkan, tujuan diadakannya sosialisasi ini adalah untuk meningkatkan koordinasi dan sinkronisasi antar anggota Satlak PBP Kab. Jember dan untuk meningkatkan kesiap-siagaan masyarakat dalam penanggulangan bencana, terutama ancaman tsunami.

Dalam sosialisasi dan simulasi nanti, kata Edy, yang menjadi obyek pelatihan adalah masyarakat sekitar dan juga pihak Satlak. ”Nanti ada petugas dari PMI, Dinas Sosial, Puskesmas, Basarnas, Bakesbang, TNI dan Polri yang akan bersinergi dengan masyarakat guna evakuasi korban bencana”, cetusnya.

Sedang pada malam harinya, masyarakat akan disuguhi beberapa film dokumenter terkait dengan antisipasi bencana. ”Masyarakat akan diberi tips-tips tentang evakuasi berupa penyuluhan oleh pihak dari ESDM”, imbuhnya.

Kepada Dinas Perhubungan, secara khusus Edy meminta agar secara rutin memberitakan pada media massa atau cetak tentang laporan prakiraan atau ramalan cuaca setiap harinya. ”Dengan data hasil penelitian BMG, maka tanda-tanda bencana akan dapat diketahui sejak dini”, tandasnya.

Berkaitan dengan skenario simulasi yang akan dilaksanakan keesokan harinya, Yudi, salah seorang mitra ESDM (pihak terkait yang menangani antisipasi bencana) menjelaskan, bahwa ketika bencana seolah-olah datang, masyarakat desa setempat bersama pihak kecamatan, TNI dan Polri yang ada disana akan bersama-sama melakukan evakuasi sebagai tindakan pertama. ”Setelah itu, baru pihak Satlak beserta instansi terkait datang ke lokasi sebagai upaya lanjutan dan proses rehabilitasi”, ujarnya. (*/dn)

Tidak ada komentar:

Kotak Surat

Nama
E-mail
Pesan