Korban “Tsunami” Puger Dievakuasi




Jember -
Ratusan masyarakat pesisir pantai selatan di Kecamatan Puger, Kamis (20/11) dievakuasi karena menjadi korban bencana alam “Tsunami”.

Tapi, jangan terkejut dulu sebab mereka ini hanya korban “Tsunami” di saat melakukan kegiatan simulasi sebagai langkah lanjutan setelah sosialisasi Penanggulangan Bencana Alam (PBA) dan Tsunami yang dilaksanakan oleh Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana Alam dan Pengungsi (Satlak PBP) Tingkat Kabupaten Jember.

Penanggulangan Bencana Alam dan Pengungsi (Satlak PBP) tingkat kabupaten ini mendapat respon positif dari masyarakat setempat. Terbukti antusiasme masyarakat untuk terlibat langsung dalam latihan bencana Tsunami sangat besar.

Selain karena keingintahuan yang tinggi, masyarakat juga ingin tahu tata cara penanggulangan dan teknis evakuasi penduduk dari bencana alam dan tsunami. Sehingga jika warga menghadapi bencana tidak akan kaget lagi karena menjadi paham dan tahu.

Warga sekitar mengatakan kegiatan simulasi bencana Tsunami ini selain akan menambah wawasan tentang penanggulangan bencana alam dan tsunami, juga membantu warga sekitar pesisir jika benar – benar terjadi bencana.

“Jika ada bencana tsunami kami warga pesisir pantai Puger, semoga tidak akan panik lagi untuk menyelamatkan diri. Kaerna telah dibekali latihan, termasuk cara mengungsi dan menghindar dari bencana,” ujar Edy Budi Susilo, Asisten ekonomi Pembangunan Pemkab Jember.

Sebab, berdasar Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Puger sangat berpotensi terhadap bencana alam dan tsunami kendati masih kecil. Karena itu sudah selayaknya Pemkab bersama jajaran terkait mempersiapkan sedini mungkin mengantisipasi bencana itu. Baik persiapan sarana dan prasarana penunjang bencana hingga kesiapan fisik dan mental masyarakat.

Di lain pihak Tim ESDM Pemprov Jatim, Supardan dalam kegiatan itu mengatakan simulasi tsunami ini dipusatkan di Desa Puger Kulon Kecamatan Puger dengan titik-titik pengungsian di dataran tinggi dan bukit.

Di lokasi itu disiapkan penampungan pengungsi sementara dan posko-posko seperti, posko kesehatan dan posko dapur umum serta fasilitas penunjang lainnya. Keberadaan posko-posko ini berkat partisipasi unsur/perangkat dari kecamatan seperti, Koramil, Mapolsek, Puskesmas, Pramuka dan perangkat desa lainnya.

Jika bencana tsunami terjadi, antisipasi sedini mungkin telah dilakukan warga untuk menyelamatkan diri ke tempat dataran tinggi. (RI-1)

Tidak ada komentar:

Kotak Surat

Nama
E-mail
Pesan