Guru “Smackdown” Diadukan ke Bupati

Jember – Orang tua korban kekerasan yang diduga kuat dilakukan oleh oknum guru MAtematika SMPN 4 Tanggul, Syamsul Hadi, mulai berani mengadukan kasus yang menimpa anaknya ke Bupati Jember.

Pengaduan yang didampingi PUsat Perlindungan Perempuan dan Anak (P3A) Jember tersebut terpaksa dilakukan setelah laporannya ke polisi setempat tidak digubris.

Selama ini oknum guru tersebut sudah dikenal ringan tangan. Namun demikian meski sudah berulangkali menelan korban, oknum guru MAtematika tersebut tetap saja befcokol di SMPN 4 Tanggul dan informasinya tidak pernah menerima sangsi dari Dinas Pendidikan.

“Dan kebetulan terakhir kali ini menimpa anak saya, jadi saya laporkan ke Polisi, karena ditolak, maka saya lapor Bupati Jember saja, biar kena sangsi,” ujar salah satu orang tua korban, Ahmad Syaikhu.

Menurutnya beberapa bulan terakhir ini korban Syamsul sudah mencapai sekitar 5 orang siswa. Rata-rata korban terkena pukulan dari penggaris dan alat sekolah lain.

Dan beberapa hari lalu menimpa Muhammad Andi Ari Wahyudi, pelajar kelas 8 C, dan Rofiq Iskandar. Masing – masing anak dari Ahmad Syaikhu dan Misdi. Kedua korban ditampar mukanya dengan buku yang kemudian bukunya dibuang ke sungai.

Penyebabnya buku yang berisi pekerjaan rumah tersebut terlihat banyak coretan dan bekas tip-exnya.

Kasek SMPN 4 Tanggul, Drs Soeprijono, Msi, mengaku sudah berusaha mendamaikan guru dengan keluarga korban. Namun meski guru matematika ini bersedia minta maaf dengan menulis surat pernyataan di depan wali murid untuk tidak mengulangi aksinya, orang tua korban tetap tidak terima.

Apalagi kejadian seperti itu sudah berulangkali terjadi di SMPN 4 tanggul. Dan kalau dihitung secara cermat korbannya sudah banyak dan banyak yang pindah sekolah karena tidak kuat atas perlakuan kasar oknum guru tersebut. (RI-1)

Tidak ada komentar:

Kotak Surat

Nama
E-mail
Pesan