Tak Terima Dicubit, Siswa Minta Guru Dimutasi

Jember - Ini jaman sudah sangat modern dan banyak perubahan pada paradigma pendidikan. Kalau dulu tidak ada yang berani melawan guru. Kini sudah tidak jamannya lagi. Malahan, banyak guru dilaporkan muridnya ke polisi atau diadukan ke atasan gara—gara mendidiknya terlalu kasar.

Salah satu contoh kejadian yang baru saja terjadi. Kali ini menimpa guru Olah Raga Zulkarnain. Guru honorer SDN Sumbersari 01, Jember ini akhirnya tak berkutik setelah dia diadukan oleh siswanya sendiri gara – gara mendidiknya dianggap kelewatan.

Guru honorer ini bahkan diminta dimutasi ke sekolah lain, setelah kejadian hari Sabtu kemarin. Guru ini merasa siswa bernama Prayogi, (kelas 6) anak Budimin aktifis SPSI dan AMPI – ini nakal dan bandel. Ditambah lagi saat hari Sabtu, siswa ini tidak membawa pakaian olah raga.

Karena berniat mendidik, guru honorer ini memberi pelajaran. Zulkarnain, mencubit dada kiri siswanya ini hingga lebam. Mungkin saking kuatnya cubitannya ini sehingga siswa ini mengadu ke orangtuanya.

Kena batunya akhirnya. Guru honorer ini bernasib malang. Dia dipanggil Kasek SDN setempat Abdul Halim, karena pengaduan ortu siswa Budimin – warga Jl Doho, Blok ii C 79 Sumbersari Jember atas dugaan kekerasan kepada anak.

Budimin, dalam tuntutannya meminta guru ini dipindah. Kasek Abdul Halim, yang menerima laporan itu merasa tak bisa berbuat banyak. Apalagi dia mengetahui betul adanya UU Perlindungan anak saat ini. Sehingga sebelum mengambil keputusan, dia masih berkoordinasi dengan UPTD Dinas Pendidikan setempat.

“Kita akan proses, tapi kita konsultasi dengan UPTD,” ujarnya.

Di sisi lain, Zulkarnain, sendiri mengakui perbuatannya. Dia mengaku sayang kepada muridnya itu dan berniat memberi pengajaran. Tapi, cubitan di dada sebelah kiri hingga lebam itu tak dikira sama sekali. Dia akhirnya meminta maaf kepada keluarga siswa, dan mengakui kesalahan itu.

“Tapi, saya sayang dengan siswa Prayogi itu. Bagimana lagi Pak, dia itu bandel sekali,” ujarnya.

Budimin, ortu siswa tetap kepada pendiriannya. Dia meminta guru olah raga itu dimutasi saja. Dia tidak menginginkan anaknya dididik guru yang suka main kekerasan itu. Dikhawatirkan tidak hanya anaknya saja yang jadi korban, tapi siswa lain dikhawatirkan jadi korban. (RI-1)

Tidak ada komentar:

Kotak Surat

Nama
E-mail
Pesan