Menjelang HAri Raya, Pemkab Diserbu “Wartawan dan LSM”

Jember – Memasuki pertengahan bulan ramadhan dan mendekati hari raya Idul Fitri, semua institusi atau unti kerja di jajaran Pemkab Jember mulai diserbu “wartawan dan LSM”. Pemandangan tersebut bias terlihat setiap hari di kantor-kantor unit kerja.

Bahkan jumlahnya meningkat tajam dari hari ke hari. Ironisnya dari oknum-oknum yang mengaku wartawan dan LSM tersebut kebanyakan bukan warga Jember. Pasalnya wajah-wajah oknum-oknum tersebut masih asing dimata wartawan dan LSM Jember.

Kebanyakan oknum-oknum yang mengatasnamakan wartawan dan LSM tersebut dating berombongan, dengan jumlah kisaran 8 sampai 20 orang, bahkan bias lebih dari itu. Modusnya, para oknum tadi mendatangi pejabat-pejabat yang dianggap mempunyai posisi basah, seperti Kepala Dinas, Kepala BAdan, Kepala BAgian, Pimpinan Proyek (Pimpro), bendahara proyek dan lainnya.

Ujung-ujungnya mereka meminta jatah sejumlah rupiah untuk THR. Pantauan beritajatim.com pemandangan tersebut juga terlihat pada hari KAmis ( 18/9/2008 ) di sejumlah unit kerja, seperti PErhutani dan sejumlah unit kerja.

Hal ini sangat meresahkan pejabat yang didatangi. Pasalnya para pejabat rata-rata tidak mengenal satu persatu oknum yang dating tersebut. Seperti disampaikan Kadispenda Pemkab Jember, Drs. H. Suprapto.

“MAsak hamper setiap hari ada yang dating rombongan 10, 15 orang masuk ruang kerja saya, padahal saya nggak ada yang kenal mereka itu siapa, tetapi sok kenal dengan saya,” sesalnya.

Dirinya mengaku kebingungan menghadapi rombongan seperti itu, sehingga sulit mengambil tindakan. “Mau diusir itu gimana, mau saya terima ya tidak ada yang kenal, ya terpaksa saya temui sebentar dan ujungnya yang minta itu (uang),” tuturnya.

Demikian juga disampaikan sejumlah pejabat di Pemkab, para pejabat mengaku kewalahan menghadapi hal tersebut. “Ini belum seberapa, kalau sudah dekat hari raya semakin banyak jumlahnya, pengalaman tahun lalu bias mencapai ratusan dan dating dari berbagai kota ,” ujar HUmas Infokom, Drs. Giat Tarigan.

Tarigan selaku Humas Pemkab Jember menyesalkan hal tersebut, apalagi selama ini pihaknya sudah mendapat himbauan dari organisasi wartawan dan redaksi masing-masing media untuk tidak menyediakan THR.

“Kalau setiap hari liputan di Pemkab mungkin kita tahu dan tidak keberatan, tetapi ini nggak ada yang kenal, dan yang memalukan kalau adabuka puasa dengan BUpati, semakin banyak yang dating,” sesalnya.

Sebelumnya Ketua Aliansi Jurnalis Independent (AJI) Jember, Mahbub Djunaedi, sudah menegaskan dan berkirim surat kepada semua instansi di lingkungan Pemkab Jember untuk tidak menyediakan THR kepada wartawan. (RI-1)

Tidak ada komentar:

Kotak Surat

Nama
E-mail
Pesan