Pabrik Pupuk Granular Dibuka di Jember

Jember - Kota Jember kembali mendapat kepercayaan dari investor yang menanamkan modalnya di kota tembakau ini. Kali ini, investor PT Kompos Subur Makmur milik dr Budi Sutrisno menyulap sampah kota menjadi pupuk granular, di sekitar Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Pakusari.

Pembangunan pabrik pupuk ini atas kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Jember dengan PT Kompos Subur Makmur dalam pengelolaan pabrik pengolahan sampah terpadu yang terletak di Kecamatan Pakusari.

“Bahan bahan baku sampah yang bakal diolah ini berasal dari sampah rumah tangga dari beberapa wilayah di Kabupaten Jember,“ ujar Kepala Dinas Kebersihan dan Lingkungan Hidup (DKLH) Jember, CH. Havid Setyadi.

Menurut Havid, sampah yang selama ini dibuang ternyata bisa menambah nilai (add value) yang bisa menghasilkan. Jika dibiarkan sampah bertumpuk maka akan mencemari lingkungan.

Akhirnya dengan berdirinya pabrik pupuk diharapkan sampah organik kota dapat ditampung di TPA Pakusari ini dan keluarnya menjadi pupuk kompos yang sangat berguna bagi kepentingan petani, dan masyarakat.

“Dengan adanya pabrik pengolahan sampah terpadu, maka ada beberapa manfaat yang akan didapat. Selain untuk menciptakan suasana kota yang sehat bersih dan indah, keberadaan pabrik pengolahan sampah ini juga akan memberikan peluang kerja. Semula memang ada penolakan karena khawatir sampah-sampah itu akan menimbulkan bau,” ujarnya.

Setelah melalui sosialisasi akhirnya masyarakat justru minta agar pabrik ini tetap beroperasi di wilayah Pakusari ini, dan tidak mau dipindahkan.

Pihaknya masih berharap agar ada investor yang ingin mengembangkan pabrik ini dengan memanfaatkan dan memproses limbah sampah menjadi barang jadi seperti pembuatan botol aqua dari limbah plastik yang sudah dipilah-pilah oleh masyarakat.

“Sehingga tidak saja pupuk yang dihasilkan, tapi limbah plastik juga akan berguna dan bermanfaat bagi masyarakat,“ bebernya.

Sementara itu Direktur pabrik pupuk granular, Sigit Agus Himawan mengatakan selama ini sampah di Kabupaten Jember hampir tidak terkendali karena tingginya tingkat produksi, tapi masalah itu secara bertahap akan terpecahkan dengan keberadaan pabrik pengolahan sampah yang siap menyulap sampah-sampah itu menjadi sesuatu yang memiliki nilai tambah ekonomi ayang tinggi.

“Yang dibutuhkan sekarang ini adalah komitmen dan kerja keras agar pabrik ini dapat berjalan sesuai yang diharapkan,“ ujarnya.

Sebelum proses pengolahan itu, sampah itu akan dilakukan pisah dan pilah, antara sampah organik dan non organik. Sampah-sampah ini akan ditampung di tempat pembuangan, lalu diangkut oleh petugas ke lokasi pengolahan.

“Untuk tahap awal, memang belum bisa mengolah seluruh sampah yang diproduksi, tetapi secara bertahap, selanjutnya kapasitas pengolahannya akan ditingkatkan, “tambahnya.

Sekadar diketahui bahwa penggunaan pupuk organik kompos berfungsi dalam memperbaiki kesuburan tanah melalui perbaikan sifat fisik, kimia dan biologi tanah yang akan mengefisienkan penyerapan unsur hara dan memperbaiki kualitas tanaman dengan adanya terobosan untuk mendirikan pabrik pupuk organik.

“Upaya ini dapat memenuhi kebutuhan akan pupuk organik, guna peningkatan produktivitas dan kesuburan lahan secara berkelanjutan, “katanya.

Sigit di akhir pernyataan nya mengemukakan bahwa pabrik pupuk kompos telah mengembangkan sebuah konsep Pengolahan Sampah dengan alat-alat yang relatif sederhana, tapi dengan teknologi canggih, pabrik ini mampu merubah sampah bermasalah menjadi produk yang bernilai tinggi, seperti diubah menjadi pupuk organik (kompos). (RI-1)

Tidak ada komentar:

Kotak Surat

Nama
E-mail
Pesan