Urea Langka, Pemkab Diminta Lakukan Realokasi

Jember – Stock pupuk urea di Jember mulai kembali langka. Hingga kamis (10/7/2008) di sejumlah kecamatan yang ada di jember masih belum terlihat ada stock pupuk urea. Yang ada adalah antrian panjang dari petani yang menunggu datangnya urea bersubsidi tersebut.

Kondisi semacam ini dibenarkan oleh Ketua Forum Petani Jember, Jumantoro, menurutnya hasil dari pantauan dirinya bersama tim petani di beberapa kecamatan seperti Arjasa, Jelbuk, Sukowono, Silo, Sumberjambe, Ledokombo, Mayang dan Mumbulsari, masih mengalami kelangkaan urea.

Sehingga petani di sejumlah kecamatan tersebut tidak bisa mendapatkan urea dengan baik. “yang ada hanya urea dengan harga melambung tinggi dantidak terjangkau oleh petani,” ujarnya. Sehingga sudah saatnya Pemkab jember melakukan realokasi kebutuhan urea di Jember.

Menurutnya kebutuhan petani saat ini hingga bulan Juli untuk urea sekitar 11.000 ton. Sedangkan jatah pupuk dari pemerintah untuk Jember hanya sekitar 6.000 ton saja. Sehingga kelangkaan pupuk tetap saja terjadi, apalagi saat ini banyak petani yang menanam jagung karena harganya sedang baik.

Secara tidak langsung pupuk urea yang dibutuhkan semakin banyak saja. Menanggapai hal ini Asisten Perekonomian Pemkab Jember, H. Edy Budi Susilo yang juga koordinator tim TP3 yang menangani pupuk, mengaku masih hati-hati untuk melakukan realokasi.

“Kita tetap hati-hati, kenapa, ada kecendurangan petani Jember itu boros menggunakan urea, sehingga kebutuhan pupuk selalu meningkat, dan hal ini dimanfaatkan oknum-oknum nakal dilapangan dalam distribusi pupuk,” jelasnya.

Edy juga mencontohkan pemakaian pupuk petani untuk tanaman jagung perhektarnya, jika seharusnya hanya perlu 3 kwintal, maka di Jember kebanyakan menggunakan lebih dari 6 kwintal. “Padahal tanah kita sudah jenuh dengan pupuk, seharusnya petani menggunakan pupuk berimbang atau pupuk organic saja, supaya ada perubahan struktur tanah lebih baik dan konsumsi pupuk tidak terlalu banyak,” tegasnya.

Namun demikian jika petani memaksakan diri untuk realokasi maka harus disampaikan melalui tim dan melalui pembahasan yang intens. Tidak hanya asal usul saja yang ujung-ujungnya bakal dimanfaatkan oleh oknum-oknum nakal. (RI-1)

Tidak ada komentar:

Kotak Surat

Nama
E-mail
Pesan