Kapolres Bantah Terima Dana Pengamanan

Jember – Kapolres Jember, AKBP Ibnu Isticha, membantah keras kalau dirinya selama ini terima dana pengamanan dari tim 15 yang terdiri rekanan dan oknum DPU (Dinas Pekerjaan Umum). Menurutnya selama menjabat Kapolres Jember beberapa bulan ini, dirinya sama sekali belum pernah berkomunikasi dengan yang namanya rekanan di DPU Jember.

“Siapa yang bilang, nggak mungkin saya terima itu, kalau ada beritahu saya siapa yang terima, akan saya tindak oknum itu, apalagi anggota saya,” bantahnya dengan keras. Kapolres berjanji bakal menindak tegas siapa saja yang mengatasnamakan dirinya untuk meraup keuntungan dari DPU.

Apalagi uang tersebut berasal dari pungutan dari rekanan-rekanan yang ada di jember. Karena akan berakibat pada jeleknya mutu bangunan proyek yang ada di DPU Jember. Seperti diberitakan sebelumnya Kapolres Jember dikabarkan menerima dana pengamanan pertahunnya sekitar Rp. 75 juta.

Dana pengamanan tersebut berasal dari rekanan dikenai kewajiban untuk membayar sejumlah dana yang sudah ditentukan. Besarnya dana dibagi dalam beberapa kategori. Kategori untuk paket proyek yang besarnya minimal satu miliar, dikenakan kewajiban menyetorkan uang sebesar 5 % dari nilai proyek.

Sedangkan paket proyek kategori kecil dengan nilai proyek puluhan atau ratusan juta, besarnya setoran yang wajib diberikan mencapai 0,5 %. Sedangkan total paket proyek untuk kategori tersebut di lingkungan DPU total keseluruhan sekitar Rp. 40 miliar. Kalau diasumsikan, proyek kategori miliar dengan rata-rata Rp. 1 miliar, maka, pemasukan dana pengamanan mencapai sebesar Rp.400 juta.

Sedangkan dana pengamanan dari paket proyek kecil dari total keseluruhan paket diperkirakan mencapai sebesar Rp. 200 juta. Sehingga, total dana yang diterima Tim Pengamanan mencapai Rp. 600 juta. (RI-1)

Tidak ada komentar:

Kotak Surat

Nama
E-mail
Pesan