Forum Media Jember Desak Polres Serius

Jember – Bentrok antara wartawan Optimis, David Handoko Seto dan Asisten III Pemkab Jember, Gatot Harsono, ternyata terus berbuntut. Selain kasus tersebut terus disidik di Polres Jember. Hari ini, Rabu (14/05/2008) aksi solidaritas muncul dari Forum Media Jember Bersatu (FMJB).

Sejumlah anggota FMJB yang dikoordinatori Gangsar Widodo, mendesak Polres Jember untuk serius tangani kasus pelecehan profesi jurnalistik tersebut. “Kami tidak menghendaki kasus ini dihentikan, kami sedang siapkan pendampingan kepada David, puluhan pengacara kita siapkan untuk dampingi David hingga ke pengadilan,” tegasnya usai bertemu dengan Kepala Kantor Infokom Pemkab Jember, Drs. Agus Slameto.

Menurut Gangsar sebenarnya David tidak termasuk anggota FMJB, namun sebagai wartawan David merupakan satu korps yang layak mendapat pembelaan advokasi. “Apalagi David secara resmi sudah berkirim surat kepada kami untuk mendapat perlindungan dan advokasi, ini peran kami sebagai organisasi, karena organisasi lain selama ini tidak berperan,” imbuhnya.

Tujuan FMJB sendiri juga ingin memberika pelajaran kepada pejabat untuk tidak sewenang-wenang enggunakan kekuatan dan jabatannya. Apalagi dengan tindak kekerasan fisik di depan umum. “Kemarin itu didepan semua pejabat di Jember, masak arogan gitu, di foto saja nggak mau,” imbuh Suhaemik anggota FMJB lain.

Dukungan kepada David juga muncul dari sejumlah tokoh masyarakat dan ulama. Seperti KH. Syaiful Ridjal, dari Ponpes Asri Talangsari, Ketua IBW, Sudarsono, Ketua Sakera, HM Maryatmo, dan puluhan LSM lain yang aktif mengkritisi Pemkab Jember.

Sementara itu Kasat Reskrim Polres Jember, AKP. Kholilurahman, menegaskan bahwa pihaknya tetap menindaklanjuti laporan kedua belah pihak. Dan tidak ada niatan untuk menghentikan kasus tersebut. “Nggak ada upaya berhenti itu, semua jalan terus,” tuturnya.

Di sisi lain Kepala Kantor Infokom yang baru dua hari menjabat, Drs. Agus Slameto, menegaskan bahwa permasalahan tersebut tidak seharusnya dibesar-besarkan apalagi berbuntut panjang. “Kami minta maaf atas insiden tersebut, itu saya pikir karena emosi sesaat saja yang tidak perlu dibesar-besarkan,” ujarnya. Apalagi menurut Agus, wartawan dan birokrat itu adalah mitra sekaligus sahabat. (RI-1)

Tidak ada komentar:

Kotak Surat

Nama
E-mail
Pesan