Calon Kades Mangaran Tagih Janji Pemkab

Jember – Sejumlah calon Kepala Desa Mangaran kecamatan Ajung menagih janji Pemkab Jember untuk segera menggelar Pilkades. Karena sudah sekitar setahun ini Pilkades Mangaran terkatung-katung karena dibatalkan oleh Bupati Jember, MZA Djalal.

Salah satu calon Kades Mangaran, M. Ali, meminta kejelasan kepada Kabag Pemdes Pemkab Jember, Drs. Soebandi. Karena menurut Ali hingga saat ini jadwal Pilkades Mangaran belum pasti kapan akan digelar. “Semua saling lempar tanggungjawab, Panitia Pilkades, Camat, Pemdes dan Bupati tidak ada kejelasan alasan yang tegas secara tertulis dimana letak kekurangan calon sehingga jadwal digagalkan,” ujarnya Kamis (15/5/2008).

Karena alas an yang mengatakan bahwa salah satu calon, Sahlan, yang juga mantan Kades tidak mempunyai ijasah SMP hanya alas an lisan saja. Pemkab tidak pernah secara tegas menyatakan alas an tersebut dalam bentuk tertulis. “Kalau tertulis khan enak, ketemu siapa yang salah, apakah tim verifikasi, panitia atau siapa, jangan simpang siur seperti sekarang ini,” tegasnya.

Terkatung-katungnya pilkades di Mangaran Ajung membuat suasana desa tidak kondusif karena tidak ada pemimpin definitive. Calon kades yang terdiri dari 4 orang juga merasa dirugikan karena biaya yang sudah dikeluarkan cukup banyak. “Bupati Jember juga harus jelas, menetapkan jadwal jangan hanya bias menggagalkan, ini membuat suasana tidak kondusif dan masyarakat resah,” imbuh Ketua Panitia Pilkades, Tohandi.

Sementara itu, Kabag pemdes Jember, Soebandi, menegaskan bahwa pihaknya sudah berkirim surat secara resmi kepada Camat Ajung terkait dengan Pilkades Mangaran. “Dalam surat tersebut sudah kita tegaskan bahwa Pilkades tidak bias digelar karena salah satu calon, Sahlan diduga kuat ijasahnya palsu, jadi panitia harus mencoret calon tersebut,” jelasnya.

Sayangnya pernyataan Soebandi tersebut hingga saat ini tidak ditindaklanjuti oleh Camat Ajung maupun panitia Pilkades. Menurut Ketua Panitia Pilkades, Tohandi surat tersebut belum ada kejelasannya, karena panitia belum menerima. Sehingga panitia tidak berani megambil langkah apa-apa. (Heru Nugroho/Her)

Tidak ada komentar:

Kotak Surat

Nama
E-mail
Pesan