Produktivitas Turun 30 %, Harga Durian Naik

Jember - Hasil panen durian Sumberjambe pada tahun 2009 ini merosot hingga 30 % jika dibandingkan tahun lalu. Merosotnya produktivitas tersebut menurut Camat Suberjambe, Abdul Kadir, rata-rata disebabkan karena kondisi alam sendiri.

Selain itu memang durian mempunyai kecenderunganmenurun produktivitasnya ketika tahun sebelumnya sudah maksimal berbuah. Akibatnya harga durian jauh lebih mahal dibandingkan dengan tahun lalu. Kalau dari sisi petani, petani mengaku sangat diuntungkan dengan situasi seperti ini.

“Harga durian tahun ini lebih bagus daripada tahun lalu, kita diuntungkan kondisi ini,” ujar salah satu petani, Amiruddin.

Bila tahun sebelumnya harga durian berukuran sedang senilai Rp 7-8 ribu per buah. Saat ini meningkat cukup tinggi sekitar 60-70 persen atau menjadi Rp 13-14 ribu per buahnya. “Itu dikarenakan pohon durian di Sumberjambe tidak semuanya berbuah sehingga panennya juga sedikit,” terangnya.

Tahun lalu, imbuhnya, satu pohon durian yang berumur sekitar 50 tahun mampu menghasilkan buah antara 1.000-1.500 buah. Sementara tahun ini, dengan umur pohon yang sama hasil panennya hanya 400-600 buah. Itupun sudah bisa dikatakan untung.

“Sekarang pohon yang menghasilkan buah antara 400-600 buah sudah bisa dikatakan untung. Karena banyak pohon yang tidak berbuah tahun ini,” jelasnya.

Pihaknya, menengarai, pelaksanaan pasar durian yang didasar secara langsung oleh para budidayawan dan petani durian menjadi kelebihan tersendiri. Lantaran, sistem ijon dan gadai oleh tengkulak atau penebas terhadap para petani bisa dihindarkan.

Karena sistem ijon, petani hanya mendapatkan keuntungan yang minim. Tiap satu durian muda (pentil, Jawa, red) ketika dibeli dengan ijon, lanjutnya, hanya dihargai Rp 750. Makanya, bila satu pohon durian mampu menghasilkan 1.000 buah, sudah barang tentu petani mendapatkan uang Rp 750 ribu. “Harga ijon tahun ini lebih tinggi dari tahun kemarin. Tahun lalu tiap pentil harganya hanya Rp 250-500,” tukasnya.

“Makanya, praktik ijon itu sangat merugikan petani. Kalau buah durian itu dijual dalam kondisi siap konsumsi keuntungannya bisa lebih besar. Bahkan, untuk satu pohon bila dijual secara wajar bisa menghasilkan pendapatan antara Rp 5-7 juta,” paparnya. (RI-1)

Tidak ada komentar:

Kotak Surat

Nama
E-mail
Pesan