Diskes Siapkan Ratusan kg Abate

Jember – Mulai merebaknya penyakit demam berdarah di awal musim hujan ini, membuat Dinas Kesehatan (Diskes) Jember mulai mempersiapkan persedian obat untuk Pemberantasan Nyamuk Aedes Aegypti.

Untuk Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) Diskes mempersiapkan logistik berupa Larvasida (ABATE) sebanyak 875 Kg, cairan Insectisida sebanyak 420 Liter, Swing Fogg (Mesin Fogging) sebanyak 35 buah dengan biaya operasional secara gratis.

Karena menurut Kadiskes Jember, dr. olong Fajri Maulana, wabah Deman Berdarah Dengue (DBD) yang dibawa oleh nyamuk Aedes Aegypti di musim penghujan ini benar-benar perlu diwaspadai.

Meski, jumlah korban DBD di Kabupaten Jember saat ini telah mengalami penurunan, namun masyarakat dihimbau untuk terus melakukan upaya-upaya pencegahan penyakit mematikan ini.

“Kesadaran untuk selalu hidup sehat dan bersih merupakan langkah awal untuk menangkis segala bentuk penyakit, khususnya yang dibawa oleh virus,” jelasnya.

Olong menjelaskan semenjak ada program PSN dan GJB (Gerakan Jumat Bersih) jumlah kasus DBD menurun drastis. Jika sebelum ada kedua program tersebut jumlah kasus mencapai 1.873 kasus dan jumlah korban DBD sebanyak 29 pada periode September 2005-Agustus 2006.

Namun, sesudah dilakukan program PSN dan GJB selam kurun waktu 2 tahun, jumlah kasus mengalami penurunan, yaitu menjadi 821 kasus dan ada kematian sebanyak 3 kasus pada periode September 2007 – Agustus 2008.

Pada dasarnya, tidak ada satu daerah/kecamatan di Kab. Jember yang bebas dari ancaman penyakit ini. Kecamatan yang paling banyak kasus DBD-nya adalah Kec. Sumbersari, yaitu terdapat 131 kasus. Sedang kecamatan yang paling sedikit kasus DBD-nya adalah Kec. Umbulsari, Kencong dan Ambulu, masing-masing 16 kasus.

“Untuk daerah yang ringan kasus DBD-nya adalah Kec, Ledokombo, Sumberjambe dan Jelbuk, sedang untuk daerah yang endemis / sporadis adalah Kec. Bangsalsari, Panti, Sukorambi, Arjasa, Sukowono, Silo dan Tempurejo,” imbuh Olong.

Untuk langkah selanjutnya setelah menyediakan sejumlah logistik, pihaknya menghimbau untuk meningkatkan peran RT/RW dan Kader Posyandu sebagai petugas Jumantik untuk melakukan pemeriksaan jentik secara berkala dan melakukan pengisian kartu rumah serta penyuluhan kepada masyarakat.

“Nanti dilibatkan juga peran siswa SD sampai SMA untuk melakukan pemeriksaan jentik dirumahnya, kemudian mengadakan pelaporan kepada guru atau program PSN yang ada di sekolahnya,”, terangnya. (RI-1)

Tidak ada komentar:

Kotak Surat

Nama
E-mail
Pesan