Belajar Sistem Perkebunan, Papua Datangi Jember

Ket. Foto: DPRD Papua terima cinderamata.

Jember - Sektor Perkebunan di Kabupaten Jember yang memberi kontribusi cukup signifikan bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat dan pendapatan daerah rupanya semakin ‘di lirik’ oleh daerah lain untuk dipelajari.

“Kami datang ke Jember karena ingin belajar banyak tentang sentra perkebunan untuk kami kembangkan di daerah kami,” cetus Paulus Sumino, Ketua Komisi B, DPRD Papua usai melakukan pertemuan dengan sejumlah pejabat Pemkab Jember beberapa hari ini.

Lebih lanjut Paulus yang datang beserta rombongannya mengungkapkan pihaknya akan mempelajari teknologi perkebunan yang ada, terutama untuk tanaman kakao dan coklat.

“Sebab saat ini tanaman kakao sedang gencar-gencarnya ditanam oleh petani di daerah kami guna mendongkrak sektor ekonomi masyarakat,” katanya.

Dan jika dikelola dengan sistem pertanian yang profesional, maka dalam kurun waktu 5 tahun saja, buah coklat sudah dapat dipanen. “Apalagi di Papua tersedia lahan pertanian seluas 5 juta hektar,” katanya.

Menurut Paulus, bila sektor perkebunan dan pertanian di Papua terus dipacu, maka secara langsung maupun tidak langsung akan dapat menyerap tenaga kerja.

“Dengan demikian tidak perlu lagi orang Indonesia bekerja di luar negeri sebagai TKI,” imbuhnya. Apalagi Pemerintah Propinsi Papua juga memberi kesempatan bagi penduduk pulau Jawa, khususnya Jawa Timur yang ingin bertransmigrasi di wilayahnya.

Papua sendiri memang baru tahun 2008 ini mengembangkan tanaman kakao, karena selama ini terdapat kendala yaitu adanya serangan hama penyakit yang menyerang buahnya.

”Untuk teknologi perkebunan yang diterapkan, kami memerlukan ilmu dari Puslit Kopi dan Kakao Jember, karena sudah memiliki teknologi Sumentik Embriogenesis, dimana didunia hanya ada 2 laboratorium yaitu di Perancis dan Jember,” jelasnya.(RI-1)

Tidak ada komentar:

Kotak Surat

Nama
E-mail
Pesan