Jatah Pupuk Kurang, Petani Terancam Gagal Panen

Jember – Karena jatah pupuk untuk tanaman Jagung di Jember kurang, maka tahun 2008 ini diprediksi petani bakal mengalami gagal panen. Hal ini ditegaskan oleh Ketua Kelompok Tani Aman MAju Cangkring Jenggawah, Ahmad Armo, Selasa (12/8/2008).

Ahmad yang ditemui di Dinas Pertanian (Disperta) Jember menyatakan bahwa pihaknya khawatir karena jatah pupuk yang kurang tersebut maka sekitar 71 hektar tanaman jagung milik petani Desa Cangkring Jenggawah, terancam gagal panen.

“Sampai saat ini petani masih kesulitan mendapatkan pupuk, padahal kalau tidak dipupuk dapat dipastikan kami mengalami gagal panen,” ujarnya.

Mulai dari masa tanam mulai hingga saat ini pupuk sulit ditemui. Sehingga beberapa kali tahapan pemupukan ditunda-tunda dan yang pasti tidak sesuai dengan jadwal yang ada.

Untuk itu pihaknya bersama sejumlah petani di kecamatan lainnya, mendesak Disperta untuk memenuhi kebutuhan pupuk tersebut. “Karena selama ini hanya 10 % dari kebutuhan yang dipenuhi oleh Pemkab Jember,” imbuhnya.

Padahal kebutuhan pupuk petani Jenggawah khusus untuk tanaman jagung seharusnya 35 ribu ton. Namun ternyata hanya sekitar 10% saja yang dipenuhi oleh Pemkab.

Menanggapi hal ini, KAdisperta pemkab Jember, Ir. Harry Widjayadi, menegaskan bahwa permasalahan pupuk merupakan permasalahan klasik yang setiap tahun terjadi.

“Kita ini sudah mengakomodir dan menyampaikan kebutuhan petani, namun kebijakan jumlah yang dikucurkan bukan ada pada Disperta, tetapi di unti kerja lain,” ujarnya.
Sehingga langkah yang bias diambil Disperta yakni, menjadi mediator petani dengan Pemkab saja. (RI-1)

Tidak ada komentar:

Kotak Surat

Nama
E-mail
Pesan