Usai Operasi Cesar, 3 Hari Tak Sadarkan Diri

Jember - Setelah diguncang isu praktik korupsi dugaan penyalahgunaan proyek fisik dan alkes miliaran rupiah, ditambah protes pelayanan kesehatan yang tak beres sehingga mengakibatkan pasien Rohimatus Andiyah keguguran, kini muncul dugaan mala praktek yang menimpa Elok Prihatin (31) warga Jl Manggis VI No 19 Kelurahan Jemberlor, Kecamatan Patrang.

Catatan yang didapat dari sejumlah sumber di RSUD dr. Soebandi diawali dengan sejumlah kronologis pasien Elok Prihatin seperti berikut ini. KAndungan Elok (honorer RSUD dr. Soebandi) yang menginjak di usia 9 bulan berjalan normal.

Dan pada hari Selasa (21/10) jam 22.00 WIB ada indikasi bayi didalam kandungannya tidak bisa dikeluarkan karena kondisi pasien lemah. Lalu pasien dibawa ke ruang HCU (High Care Unit) untuk dilakukan operasi caesar.

Awal masuk kadar gula 300. Setelah ditangani oleh dr Endang Makruf SpOG, bayi bisa dilselamatkan. Bayi laki – laki lahir normal, kendati sempat dirawat di ruang Perinatologi.

Anehnya, pasca operasi Elok Prihatin ini tiba-tiba mengalami kondisi ketahanan tubuhnya menurun atau drop. Ada indikasi bahwa pasien ini mengalami komplikasi Diabetes Melitus (DM), dan Hipertensi, termasuk gangguan pernafasan.

Kondisi seperti ini, yang seharusnya lebih awal disampaikan kepada keluarga pasien, menurut suami Elok, Wakik, ternyata tidak disampaikan.

“Hingga akhirnya istri saya pingsan dan tak sadarkan diri,” ujar Wakik. Sementara bayi yang dilahirkan pasien Elok ini sudah langsung dibawa pulang ke rumah oleh neneknya.

Dan ironisnya pingsannya pasien ini berlanjut hingga di hari ketiga ini. Dan kini pasien hanya ditunggui oleh suaminya. Wakik, saat ditanya wartawan, hanya terdiam tidak protes.

Dia juga tidak tahu harus berbuat apa. Dia tidak tahu soal kesehatan dan operasi itu. “Ahlinya ya dokter, saya tidak tahu,” ujarnya singkat.

Sementara pihak rumah sakit hingga berita ini diturunkan tidak bersedia berkomentar sama sekali. Baik Dirut –nya, dr Yuni Ernita maupun bagian pelayanan medis dr. Bagas Kumoro selalu menghindar ketika hendak dikonfirmasi. (RI-1)

Tidak ada komentar:

Kotak Surat

Nama
E-mail
Pesan