Peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia dan Bulan Menanam Nasional di Jember



“Aksi Menanam 100 Juta Pohon, Mampu Eliminir Bencana Alam”

(Infokom) Jember,
Hari Menanam Pohon dan Bulan menanam Nasional bisa menjadi wujud kepedulian generasi sekarang ini kepada anak cucu mereka dari bencana pemanasan global. Hari Kamis (28/11) kemarin ribuan manusia yang dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Jember Kusen Andalas dan Muspida Kabupaten Jember melaksanakan gerakan menanam pohon serentak di dusun Mojan Kelurahan Bintoro Kecamatan Patrang Kabupaten Jember pada areal seluas + 48 ha dan dilanjutkan dengan penanaman diseluruh wilayah Kabupaten Jember selama musim hujan seluas + 1.855 ha.

Aksi menanam yang dilakukan masyarakat Jember dipastikan bukan gerakan yang biasa saja. Pasalnya, karena pada hari itu semua stake holder mewujudkan komitmennya melindungi anak cucu mereka dari bencana pemanasan global. “Penanaman dan pemeliharaan pohon oleh masyarakat ini akan menjadi semangat dan budaya yang akan dilanjutkan terus menerus bukan sekedar gerakan biasa saja, “terang Kusen Andalas saat mencanangkan gerakan tersebut.

Untuk itu Kusen Andalas mengajak seluruh masyarakat agar dapat berpartisipasi dalam Gerakan Penanaman secara Nasional. “Dengan adanya partisipasi dari seluruh masyarakat, maka kita mengharapkan bahwa upaya rehabilitasi dapat lebih dipercepat lagi, sehingga lahan yang terdegradasi semakin hari semakin berkurang dan lebih cepat kekurangannya tersebut, ”kata Kusen Andalas.

Selain itu kegiatan dimaksudkan meningkatkan kepedulian berbagai pihak akan pentingnya penanaman dan pemeliharaan pohon yang berkelanjutan dalam mengurangi pemanasan global dan untuk mencapai pembangunan Indonesia yang bersih (Clean Development Mechanism).
Lebih dari itu menurut Kusen Andalas gerakan ini bertujuan untuk mengurangi dampak pemanasan global, meningkatkan absorbsi gas CO2, SO2, dan polutan lainnya, mencegah banjir, kekeringan, dan tanah longsor, meningkatkan upaya konservasi sumberdaya genetik tanaman hutan, dan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menanam dan memelihara tanaman sebagai bagian dari sikap atau budaya bangsa (mindset) yang melekat pada kehidupan sehari-hari.

Sedangkan sasarannya menjadikan seluruh lahan menjadi hijau (cukup vegetasi), baik di dalam maupun di luar kawasan hutan, sehingga mampu memberikan fungsi perlindungan, estetika, hasil ekonomi masyarakat, dan sekaligus dapat berfungsi sebagai penyerapan karbon.

Kegiatan penanaman pohon yang mengambil tema "Menanam Serentak 100 Juta Pohon dalam Rangka Mendukung Peringatan 100 Tahun Kebangkitan Nasional". Dan untuk tingkat nasional Hari Menanam Pohon dan Bulan Menanam Nasional yang dicanangkan pada tanggal 28 Nopember 2008 oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam Penanaman Serentak 100 Juta Pohon dilaksanakan di Dodiklatpur Rindam III Siliwangi, Rangkasbitung, Kampung Gedong, Desa Ciuyah, Kecamatan Sajirah, Kabupaten Lebak, Propinsi Banten.

Sementara itu Kadis Hutbun Jember, Ir. Dwidjo S mengatakan Gerakan menanam pohon ini merupakan langkah untuk memacu kesadaran masyarakat akan bahaya pemanasan global. Menurut Ir. Dwidjo memang rakyat kecil dipinggir hutan atau masyarakat desa tidak mengerti betul pemanasan global. “Yang mereka ketahui hanya ada perubahan ketika mereka melakukan aktivitas sehari-hari, “lanjutnya.

Sedangkan jumlah bibit yang ditanam pada hari itu sejumlah 10.000 batang, dengan jenis tanaman mahoni, jabon, sengon, mindi, glodokan tiang, tanjung, mangga, sukun, sirsat dan nangka. “Selama bulan menanam nasional 2008 di Kabupaten Jember akan ditanam bibit sejumlah + 742.950 batang diluar kawasan hutan dan sejumlah 1.000.000 batang didalam kawasan hutan, “jelasnya.

Kegiatan ini melibatkan berbagai pihak seperti Pemkab, TNI, Polres, dinas/instansi, BUMN sektor kehutanan (Perhutani), swasta sektor kehutanan dan sektor lain yang terkait, ormas, perguruan tinggi, LSM, para siswa dan pihak lain yang berpartisipasi dalam kegiatan Gerakan Menanam pohon.

Karena itu kegiatan ini merupakan momentum strategis dalam upaya mengantisipasi perubahan iklim global, degradasi dan deforestasi hutan dan lahan, serta kerusakan lingkungan lainnya yang mengakibatkan penurunan produktivitas alam dan kelestarian lingkungan. “Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menanam memelihara tanaman sebagai bagian sikap atau budaya bangsa yang melekat pada kehidupan sehari hari, “pungkas Dwidjo. (*/tot)

Tidak ada komentar:

Kotak Surat

Nama
E-mail
Pesan