Marak, Aksi Tolak DPR Dari Luar Jember


Jember –
Setelah masyarakat kaukus dapil 5 yang meliputi wilayah Kecamatan Semboro, Umbulsari, Tanggul, Bangsalsari, dan Sumberbaru menolak calon legislative (caleg) di luar daerahnya, kini muncul selebaran lagi menolak calon DPR RI dari luar Jember.

Tokoh – tokoh dan nama caleg DPR RI yang tidak pernah dikenal di Jember dan bukan orang Jember asli sehingga akan mencalonkan diri di DPR RI untuk wilayah Dapil 4 Jember – Lumajang akan ditolak.

Penolakan itu masih dimotori oleh beberapa LSM di Jember salah satunya Lembaga Kajian Rakyat (LKR). Dalam kajiannya oleh Nurdiansyah Rahman alias Nunung. Hasil kajian LKR ini, ada beberapa nilai penting dari penolakan itu dalam pembelajaran demokrasi.

Salah satunya adalah tingkat partisipasi pemilih. Sehingga masyarakat pemilih tidak lagi terbentang jarak setiap kali pemilu. Tapi, di kala ada kepentingan rakyat yang besar jika caleg berasal dari daerahnya sendiri bisa secepatnya disampaikan.

Kedua adalah, masyarakat Jember dan Lumajang, tingkat prosentase pendidikan pemilih aktif masih sangat rendah. Mayoritas bahkan pendidikan tak tamat SD dan SMP. Sehingga untuk meningkatkan partisipasi politik mereka adalah dengan cara mendekatkan calon legislative berasal dari daerahnya sendiri.

“Jika masih saja tetap orang luar daerah, akan tetap sama. Kondisinya tidak jauh beda dengan yang sudah ada selama ini,” ujar Nunung.

Pamflet tolak caleg di luar dapil 5 Kabupaten Jember, dan tolak caleg DPR dari luar Jember terus disebarkan ke penjuru masyarakat. Jika hal ini ditangkap sebagai isu murahan dari para caleg yang berkepentingan, tidak masalah.

“Tapi, kapan lagi masyarakat Jember akan bisa bangkit. Menunjukkan diri nya sebagai warga yang civil society, atau berpendidikan. Caleg dalam politik praktis seperti ini resikonya sangat tinggi,” ujar Nunung. (RI-1)

Tidak ada komentar:

Kotak Surat

Nama
E-mail
Pesan