Misnan Masih Stress, Warga dan Wartawan Takut Mendekat

Jember – Diduga tingkat stressnya masih tinggi, hingga Jumat siang (1/8/2008) pelaku penyanderaan, Misnan, masih belum bias dirayu untuk melepaskan sandera yang tinggal satu orang.

Bahkan tidak ada satupun wartawan, warga maupun aparat yang mendekat ke rumah pelaku (lokasi penyaderaan). “Tadi pagi melihat berita di Koran, Misnan malah marah besar dan ngamuk-ngamuk, jadi nggak ada yang berani mendekat,” ujar Slamet salah satu warga yang turut menyaksikan drama tersebut.

Karena menurut warga sekitar tingkah laku Misnan semakin menjadi-jadi ketika mengetahui ada orang asing yang mendekat di rumahnya. Sehingga aparat penegak hokum-pun lebih memilih berjaga-jaga di jarak sekitar 100 meter dari rumah pelaku, itupun dengan pakaian preman (non dinas).

Dan hingga Jumat siang ini, dari aparat kepolisian setempat belum ada keterangan resmi tentang cara penanganan pelaku yang mengidap stress tersebut.

Bahkan upaya mendatangkan Kyai atau guru Misnan-pun tidak berbuah dengan baik. Kyai asal kecamatan Jelbuk, yang tidak mau disebut identitasnya tersebut justru diusir oleh Misnan.

Sehingga aparat masih menggunakan beberapa alternative untuk menenangkannya. Karena beberapa langkah seperti cara kekerasan seperti yang dilakukan pada hari Kamis kemarin tidak berhasil menaklukkan Misnan.

Namun justru menimbulkan korban di sejumlah pihak, baik sandera maupun aparat. Menurut Lurah Jember Lor, Anang S, dengan tidak terlalu ditekan untuk upaya pembebasan, diharapkan secara psikologis Misnan lebih tenang.

“Sehingga kalau sudah tenang dan tidak ada jiwa yang dibahayakan, maka kekeluargaan-lah yang bakal ditempuh untuk melepaskan istri pelaku yang masih didalam rumah itu,” ujarnya. (RI-1)

Tidak ada komentar:

Kotak Surat

Nama
E-mail
Pesan