Diduga Stres, Sandera 4 Warga, Polisipun Ikut Terluka

Jember – Diduga stress karena terkena guna – guna Misnan (40) warga Jl Dr Soebandi, Kreongan, Jember – penjual tempe – menyandera 4 orang anggota keluarga yang masih familinya. Hingga Kamis (31/7/2008) sore, ke-ampat sandera masih belum berhasil dibebaskan oleh aparat.

Mereka yang disandera di dalam rumah itu adalah Fatima (25), Ida (30) Agustian (3) dan istri penyandera sendiri bernama Marsini (35). Keempat famili dan istri ini disandera tidak boleh keluar rumah dan dimasukkan di dalam kamar, dikunci dari luar.

Ulah Misnan, ini mengundang perhatian warga setempat, termasuk aparat Kepolisian Sektor Patrang dan Mapolres Jember yang mengerahkan bantuan tenaga pengendali massa (Dalmas) sebanyak 40 orang dipimpin AKP Rodiq Sugiantoro.

Ceritanya, malam Kamis kemarin sempat terjadi pertengkaran antara Marsini istri pelaku tanpa sebab yang jelas. Di dalam rumah itu kebetulan sedang ada familinya. Ada dugaan Misnan, tiba – tiba berubah sikap setelah mendapati sejumlah masalah.

Tanpa diketahui asalnya, Misnan, mengamuk. Bak orang kesetanan dia memasukkan empat orang famili nya itu ke dalam kamar termasuk istrinya sendiri. Lalu mereka dia kunci dari luar. Semalaman tidak bisa dikeluarkan.

Drama penyanderaan ini lantas diketahui warga, dan dilaporkan ke Koramil dekat lingkungan rumah tempat penyanderaan. Karena tidak bisa diatasi kejadian itu lantas dilaporkan ke Mapolsek Patrang dan dikirim bantuan dari Polres sebanyak 40 orang Dalmas dipimpin Kasat Samapta AKP Rodiq S, Kapolsek Patrang AKP Nico Demus, dan Kanit Reskrim Aiptu Karsito.

Saat itu, drama pembebasan sandera dari dalam kamar nyaris berhasil. Tapi, pelaku bisa mempertahankan sandera tetap di dalam kamar. Aparatpun bisa dipukul mundur karena takut terjadi sesuatu dengan korban. Pelaku diketahui mengancam jiwa keempat korban sandera tersebut.

Akibatnya, 2 orang anggota Polres sempat terkena lemparan helm dan Bripda Bianto S, terkena sabetan pisau di pinggangnya. Kanit Reskrim Aiptu Karsito, juga sempat terkena lemparan botol kecap. Anggota polisi yang terluka itu kini telah dirawat di RSUD dr Soebandi untuk dirawat.

Kapolres Jember AKBP Drs Ibnu Isticha, melalui Kasat Samapta Polres Jember AKP Rodiq Sugiantoro, membenarkan kejadian itu. Pihaknya telah melakukan upaya untuk membebaskan sandera tapi malah tambah orang yang terkena sandera. Motif penyanderaan itu tidak diketahui jelas. Tapi, dirinya masih terus memantau jika terjadi sesuatu dengan menerjukan pasukan di sekitar lokasi.

“Kita belum tahu motif dan apa yang dikehendaki pelaku. Kita masih upayakan. Ada dugaan pelaku sedang sakit stress,” ujarnya singkat. (RI-1)

Tidak ada komentar:

Kotak Surat

Nama
E-mail
Pesan