Quick Count Pemkab Berbuntut

Bondowoso - Perhitungan cepat yang dilakukan Pendopo Pemkab Bondowoso yang memenangkan pasangan cabup Amin-Haris berbuntut panjang. Tiga cabup yang merasa kalah yakni Syalwa-Thahir, Misnan-Sobri dan Irwan-Huzaini menolak hasil perhitungan itu.

Juru bicara tiga cabup yang tergabung dalam Tim Bondowoso Menangis dan Terjajah, Zainurianto mengatakan, ketiga cabup menyatakan menolak atas hasil perhitungan cepat yang dilakukan Pemkab Bondowoso.

Dirinya juga menegaskan menolak hasil pelaksanaan pilkada karena diketemukan banyak warga yang masih belum masuk dalam daftar pemilih tetap. "Yang jelas kita menolak pelaksanaan pilkada yang banyak terjadi pengglembungan suara, apalagi dengan hasil perhitungan cepat oleh pendopo. Apapun hasil perhitungan baik secara resmi oleh KPUD, kita menolak tegas pilkada yang dilakukan penuh kecurangan ini," kata Zainurianto.

Sekadar diketahui, perolehan suara sementara perhitungan cepat versi pendopo Pemkab Bondowoso menyebutkan cabup Amin–Haris palin unggul dengan 144.616 suara, disusul cabup Syalwa-Thahir 128.484 suara, Misnan-Sobri 54.282 suara dan Irwan Bachtiar-Huzaeni dengan 74.014 suara.

Zainur juga menilai dengan tidak validnya pendataan pemilih yang dilakukan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Pemkab Bondowoso serta KPUD Bondowoso, maka terdapat sekitar 40 persen pelaksanaan pilkada cacat hukum dan harus dilakukan pilkada ulang.

"Dalam waktu1 x 24 jam jika tidak ada tindakan dari Pemkab dan Kpud, kita akan menggugat secara PTUN, PTUN, dan kita akan terus melakukan advokasi dengan menerima banyak pengaduan pelanggaran dari sejumlah tempat pemungutan suara," ujar Sekretaris Tim Sukses Syalwa-Thahir ini, Selasa (29/7/2008).

Sementara itu cabup Irwan Bachtiar Rachmat yang juga Ketua DPC PDIP Bondowoso menambahkan, disinyalir ada beberapa petugas tempat pemungutan suara di kecamatan seperti Binakal, Cerme, Prajekan, Jambesari, Pujer, Tapen telah meminta kertas plano secara tidak resmi pada KPUD.

"Padahal dalam satu paket kotak suara sudah ada kertas plano untuk bukti hasil perhitungan suara. Perminataan kertas plano itu dilakukan oleh tim salah satu cabup dan memungkinkan merekayasa hasil perhitungan resmi," tandas Irwan Bachtiar Rachmat. Hal ini menambah kuat dugaan adanya rekayasa peghitungan suara.

Di sisi lain Wakil Ketua KPUD Bondowoso, Purwanto mengatakan, pihaknya belum mengambil sikap soal adanya tiga cabup yang menolak hasil perhitngan versi pendopo.

"Kita masih belum resmi mengumumkan hasil pilkada, hasilnya akan diumumkan pada akhir Juni ini," katanya. Pihak KPUD juga menyatakan tetap berhati-hati melakukan perhitungan manual di tiap tempat pemungutan suara. (RI-1)

1 komentar:

Anonim mengatakan...

KOMENTAR UNTUK HASIL PILKADA BONDOWOSO,mohon perkenalkan diri saya, saya termasuk Yang GOLPUT di pilbub bondowso yang baru lalu, tapi lihat perkembangan setelah Pilkada saya prihatin, terutama buat Pendukung Pasangan SALWA - THOHIR, Mbok ya kalo kalah ya yang nerima sama takdir,siapa yang BERSIH dalam Pilkada? GAK ADA, Pak Kyai!! Semua HALAL, Pak Kyai!! Pake Money,Politik,Black Campaign, apasaja dilakukan kalo pingin menang, saya yakin Semua Peserta PILKADA BONDOWOSO Kemarin Pake "Kehalalan Versi Mereka Sendiri2"!!untuk meraih suara, Tapi kalo sudah Pilkada usai Mbok ya yang Nerima sama Nasib, JANGAN SALAHKAN ORANG LAIN, Salahkan Sampean yang kalah kenapa DUITNYA DIKIT, MODALNYA NANGGUNG... Maksud saya nulis komen ini biar semua peserta pilkada yang kalah ya GENTLE nerima kekalahan, jangan nyalahkan orang lain, Bupati,KPU, ato Calon yang menang....sekali lagi Saya Tegaskan Saya Bukan pendukung Peserta Yang Menag (AMIN HARIS) Tapi saya satu dari Yang GOLPUT dalam Pilbub Bondowoso, karena saya termasuk anti Pilkada Langsung, karena menurut aku, pilkada gak Menjadikan negara lebih baik, tapi Lebih BURUK,MUBAZIR,...Yang dulu Kyai kalo dah jadi Birokrat PASTI Ikut BOBROK, apalagi yang "Orang biasa"...

Kotak Surat

Nama
E-mail
Pesan